.

Kamis, 28 September 2017

Biodiesel dari Limbah Minyak Ikan Menggunakan Katalis Cangkang Telur Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Pendahuluan

    Telur merupakan salah satu bahan makanan yang sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur.
    Katalis homogen (asam anorganik seperti asam sulfat dan NaOH) yang selama ini digunakan sebagai katalis dalam produksi biodiesel berdampak negatif terhadap peralatan mesin dan lingkungan. Usaha yang telah dilakukan untuk mengurangi dampak negatif katalis homogen diantaranya adalah menggunakan katalis heterogen. Penelitian sebelumnya telah dilakukan dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah (wastecooking oil, WCO) menggunakan katalis asam padat (SiO2-Nafion). Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis asam padat (Nafion/SiO2) berperan sebagai katalis untuk reaksi esterifikasi asam dalam minyak jelantah menjadi ester dan ester dari asam ini dapat meningkatkan perolehan biodisel (Mahreni & Setyoningrum, 2010).
    Dalam penelitian ini dicoba memproduksi biodiesel dari minyak sawit menggunakan katalis padat CaO yang terkandung di dalam kulit telur ayam. Dari literatur diketahui bahwa kandungan CaCO3 di dalam kulit telur sekitar 94 % berat (Stadelman, 2000), dan sisanya adalah magnesium karbonat, kalsium fosfat dan bahan organik. Oleh karena itu dapat diharapkan bahwa kulit telur dapat digunakan sebagai sumber CaO yang mempunyai kemurnian tinggi sehingga mampu berperan sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi minyak dan metanol menjadi biodiesel. Sumber bahan baku (kulit telur) tersedia cukup banyak dan pada saat ini hanya dibuang (belum dimanfaatkan), oleh karena itu memanfaatkan kulit telur sebagai katalis merupakan usaha yang cukup relevan untuk meningkatkan nilai ekonomi kulit telur dan mengurangi beban lingkungan.

 Pembahasan

Pemanfaatan Kulit Telur

Biodiesel dari Limbah Minyak Ikan Menggunakan Katalis Cangkang Telur Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Pemanfaatan kulit telur, khususnya dalam bidang pertanian, yaitu sebagai pengendali organisme penyakit tanaman, saat ini belum mendapat perhatian. Menurut data World Intellectual Property Organization (2009), di Amerika Serikat, ada sekitar 190.000 ton kulit telur yang terbuang, yang dari jumlah ini, sekitar 120.000 ton dihasilkan dari industri pengolahan makanan dan sekitar 70.000 ton dihasilkan dari penetasan telur. 

Sementara itu, di Indonesia produksi kulit telur akan terus berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan serta digunakan di restoran, pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan. Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi telur Jawa Tengah  dan Indonesia tahun 2009, masing-masing sebesar 140.459 ton dan 1.013.543 ton.

Selain itu Tim peneliti di Ohio State University, Amerika Serikat, menyatakan, limbah kulit telur bisa berperan penting untuk menciptakan bahan bakar mobil yang ramah lingkungan.
Tim itu menemukan kalau kulit telur yang biasa disisihkan dari meja makan kala sarapan itu bisa membantu memproduksi hidrogen untuk sel-sel bakar (fuel cell)–sebuah teknologi yang mencampur hidrogen dengan oksigen untuk menciptakan energi dengan hanya menyisakan uap air.

Selama ini pasokan kebutuhan hidrogen untuk teknologi itu masih bergantung kepada proses yang masih menghasilkan karbon dioksida, unsur gas rumah kaca. Tapi, dengan bantuan kulit telur, hidrogen yang dihasilkan lebih murni. “Kulit telur bisa menyerap gas itu (karbondioksida) bila ditambahkan ke dalam proses itu,” kata profesor rekayasa L.S. Fan.
Fan mengatakan, dengan kulit telur pula kebutuhan untuk mengubur gas karbon dioksuda jadi bisa dieliminasi. Limbah cangkang telur pun bisa dimanfaatkan.

Manfaat yang bisa kita rasakan dari pemanfaatan cangkang kulir telur antara lain : 
  • Membantu pemerintah dalam mengatasi masalah bahan bakar fosil yang semakin mahal dan langka
  • Meningkatkan  kualitas  biodiesel yang  pernah ada dengan katalis CaO
  • Menyediakan bahan bakar ekonomis bagi masyarakat
  • Mampu mengurangi tingkat polusi udara dengan penggunaan biodiesel
  • Optimalisasi penggunaan minyak hewani/nabati sebagai biodiesel.

Kesimpulan

ketahanan energi lokal dapat diciptakan dengan pemanfaatan bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil yang ketersediannya semakin langka dan mahal. Disamping itu tercipta bahan bakar yang ekonomis bagi masyarakat serta ramah lingkungan.

Daftar Pustaka


Lestari T. 2012 Pendahuluan Makalah Pemanfaatan cangkang telur https://www.academia.edu/8593104/Pendahuluan_Makalah_Pemanfaatan_cangkang_telur dikunjungi 27/09/2017

Anonim. 2013 Biodiesel dari Limbah Minyak Ikan Menggunakan Katalis Cangkang Telur Sebagai Bahan Bakar Alternatif https://berandainovasi.com/biodiesel-dari-limbah-minyak-ikan-menggunakan-katalis-cangkang-telur-sebagai-bahan-bakar-alternatif/ dikunjungi 27/09/2017



Anonim. 2008 .Pemanfaatan Limbah Teknak Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair http://skripsi-tesis.com/pemanfaatan-limbah-ternak-untuk-pembuatan-pupuk-organik-cair-studi-pemanfaatan-limbah-untuk-meningkatkan-pendapatan-petani dikunjungi 28/09/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.