KOMPOR BIOMASSA UNTUK KEMANDIRIAN ENERGI ENERGI ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT
Nama : Muhammad Ainun Na'im
NIM : 41616110003
Universitas Mercu Buana
PENDAHULUAN
Energi merupakan kebutuhan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sumber
energy fosil yang selama ini dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk dunia
semakin hari semakin menipis. Hal tersebut menyebabkan kelangkaan BBM, minyak
tanah, solar dan bahan bakar pokok lainya.
Minyak Tanah bagi sebagian masyarakat pedesaan masih manjadi energy yang diandalkan sebagai bahan bakar untuk memasak. Namun pemerintah memberikan solusi dengan adanya bahan bakar gas (LPG), namun keberadaanya belum stabil didaerah pedesaan sehingga krisis energy masih sering dirasakan oleh masyarakat desa.
Minyak Tanah bagi sebagian masyarakat pedesaan masih manjadi energy yang diandalkan sebagai bahan bakar untuk memasak. Namun pemerintah memberikan solusi dengan adanya bahan bakar gas (LPG), namun keberadaanya belum stabil didaerah pedesaan sehingga krisis energy masih sering dirasakan oleh masyarakat desa.
Di Indonesia, lebih dari 24.5 juta keluarga masih bergantung pada
biomassa padat untuk memasak (World Bank, 2014). Serta kekhawatiran terhadap
faktor keamanan dalam penggunaan LPG, menjadikan sebagian masyarakat masih
enggan beralih ke LPG dan tetap bertahan enggunakan kayu bakar untuk memasak.
KOMPOR BIOMASSA UB
Kompor Biomassa |
Skema dasar kompor gasifikasi. |
Bahan bakar yang
berada di bagian bawah tabung bakar pada awalnya dibakar secara tak sempurna, melalui
pasokan udara primer yang dikontrol sehingga menghasilkan asap yang jumlahnya memenuhi
critical mass untuk menghasilkan api. Selanjutnya asap tersebut kemudian
dibakar dengan pasokan udara sekunder berlebih. Dengan cara di atas dapat
diperoleh api yang relatif lebih bersih ketimbang api dari pembakaran langsung.
Pada
awal kemunculnaya bahan bakar dari kompor biomassa mengunakan bongkahan kayu
yang di cacah dengan ukuran sekitar 5 cm, namun penggunaan cacahan kayu masih
belum efisien dan masih menimbulkan asap yang berlebih. Dalam perkembangan lebih
lanjut itemukan metode pembakaran untuk bahan bakar granular, seperti cangkang
sawit kasar, kulit kemiri, dan pellet biomassa. Namun yang lebih berpotensi
untuk dikembangkan dimasa yang akan datang adalah penggunaan pellet biomassa. Penggunaan
pellet biomassa dirasa lebih ramah terhadap kesehatan pemakai dan lingkungan,
karena tidak menimbulkan asap. Nyala api yang dihasilkan pun lebih bersih
sehingga cocok digunakan untuk memasak didalam ruangan.
Dilihat
dari sisi efisiensi biaya, biaya yang
diperlukan kompor biomassa dapat dibilang relative terjangkau. Jika
dibandingkan dengan penggunaan LPG bersubsidi memang kompor biomassa agak
sedikit lebih mahal. Bahan bakar LPG di Indonesia yang dibandrol sekitar 5.500
rupiah per kilogram (kg). Harga tersebut setara dengan penggunaan 3.5 kg pellet
biomassa dengan harga 1.600 – 2.000 per kg. Jadi biaya yang harus dikeluarkan
dengan menggunakan pellet biomassa adalah 5600 – 7000. Namun akan lain ceritanya jika dibandingkan
dengan harga LPG non subsidi. Harga normal LPG diindonesia adalah 12 rb per kg.
KESIMPULAN
Walaupun
kompor biomassa hemat dalam penggunaan bahan bakar, namun implementasinya masih
menemui banyak kendala. Kendala utama adalah harga LPG bersubsidi sangat murah.
Harga LPG yang under priced tersebut telah mematikan berbagai upaya terobosan
pengembangan sumber energy alternatif, termasuk biomassa. Mengingat bahwa
sasaran utama kompor biomassa adalah keluarga
miskin, yang secara finansial merupakan kelompok dengan daya beli paling lemah,
maka implementasi kompor biomassa UB tidak mungkin dilakukan berdasarkan logika
pasar bebas. Perlu diupayakan dukungan konkret dari stakeholders, baik
pemerintah, swasta melalui program-program corporate social responsibility (CSR),
lembaga swadaya masyarakat (LSM), maupun pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap program-program pengentasan kemiskinan dan atau kemandirian energi.
DAFTAR PUSTAKA
- Nurhuda, M., 2009, Kompor Biomassa Dengan Mekanise Gasifikasi Terpanaskan dan Pengaturan Nyala Api Secara Sendiri, Paten No. ID P0032290.
- Nurhuda,M., 2010, Kompor Biomassa Dengan Mekanise Gasifikasi Terpanaskan dan Pembakaran Secara Turbulen, Paten No. ID P000034916.
- Nurhuda, M., 2011, Kompor Berbahan Bakar Padat Dengan Sistem Pre-Heating, Counter Flow dan Pembakaran Terdifusi, nomor pendaftaran P00201100604.
- Anonim, Menyalakan Kembali Kompor Biomassa http://www.kompasiana.com/agungwredho/menyalakan-kembali-kompor-biomassa_55d51f5aa2afbd2e16b539b3. (diakses 28 September 2017)
- Anonim, Kelangkaan BBM atau Minyak Tanah https://taoefiq27.wordpress.com/2010/09/13/kelangkaan-bbm-atau-minyak-tanah/.(Diakses 28 September 2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.