.

Jumat, 22 September 2017

RESENSI BUKU ( MENGGAMBAR MESIN )


ISBN 979-408-006-3

JURNAL TEKNIK INDUSTRI
VOL. 6, Februari 1994


RESENSI BUKU TEKNIK INDSTRI
Judul               :  Menggambar teknik Mesin Menurut                              Standar ISO
Pengarang     :  G. TAKESHI SATO & N. SUGIARTO H.
Penerbit        :  PT  PRADNYA PARAMITA
Tahun Terbit:  1994
Jumlah Hal.     :  267



 
 
RESENSI
Oleh : Suheri-41616110009
Universitas Mercubuana, Jakarta
 Buku ini ditulis untuk melengkapi pustaka buku dalam bidang teknik. Pentingnya menggambar bagi seorang teknik, dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi seorang pengarang. Dengan menggambar seorang teknik dapat berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karna itu gambar disebut juga “Bahasa teknik”.Buku ini membahas dasar-dasar dan azas-azas menggambar menurut standar internasional yaitu ISO. Walaupun demikian masing masing negara memiliki standar nasionalnya juga, seperti Jepang mempunyai JIS, Jerman mempunyai DIN, Belanda mempunyai NEN. Dalam penulisan buku ini penulis dibantu oleh suatu tim akhli Jepang, yang diketuai oleh Prof. Dr. G. Takeshi Sato, dari Universitas Keiko dan wakil ketua dari perhimpunan Rencana dan Gambar (JSDD).
     Buku ini terdiri dari beberapa bab yang masing-masing menjelaskan tentang setiap materi yang disuguhkan atau dijabarkan oleh sang penulis, seperti menjelaskan tentang berbagai macam fungsi dan sifat gambar sebagai bahasa teknik. Pada dasarnya gambar merupakan sebuah alat yang menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Adapun fungsi gambar sebagai sarana penyampaian informasi, pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan serta cara- cara pemikiran dalam penyiapan informasi. Sedangkan sifat gambar meliputi kepastian gambar, hubungan antara fungsi dan sifat gambar serta sifat dan pengembangan standar gambar. Dalam proses penggambaran ada beberapa jenis garis yang kita gunakan. Antara lain yaitu garis nyata, garis gores,  garis bergores dan garis bergores ganda. Masing- masing mempunyai kegunaan sendiri. Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang  gambar mesin terdiri atas kertas gambar, pensil gambar, kotak jangka, penggaris-T, sepasang segitiga, sepasang mal lengkungan, mal bentuk dan lainnya yang masing- masing memiliki kegunaan yang berbeda-beda.

     Dibutuhkan ketelitian dan kecermatan pada saat proses menggambar mesin. Untuk itu dibutuhkan sebuah kontruksi- kontruksi dasar yang meliputi kontruksi dengan garis, kontruksi dengan lingkaran. Adapun kontruksi dengan garis-garis lengkung meliputi potongan-potongan kerucut dan lengkungan bentuk gigi. Untuk menyajikan sebuah benda tiga demensi pada sebuah bidang dua demensi mempergunakan cara proyeksi, gambar pandangan tunggal dan proyeksi ortogonal gambar pandangan majemuk. Bidang-bidang proyeksi yang paling banyak dipergunakan adalah bidang horizontal dan bidang vertikal. Gambar-gambar pandangan pada umumnya digambar menurut cara proyeksi sudut pertama dan sudut ketiga. Untuk menggambar pandangan-pandangan sebuah benda, pandangan depan benda dianggap sebagai pokok dan pandangan-pandangan dapat disusun. Tetapi pada gambar kerja, jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya yang dapat memberikan bentuk secara lengkap. Maka, tidak jarang apabila ditemui benda-benda dengan ronga-rongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis-garis tersambung. Pada benda-benda simetris garisnya tidak perlu digambar seluruhnya, tetapi cukup setengahnya saja. Disamping garis sumbu tebal masih diperlukan keterangan tambahan mengenai pengerjaan tambahan yang diperlukan.
     Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linear, kita perlu menarik garis-garis bantu melalui batas gambar pandangan benda dan garis ukurnya ditarik tengah lurus. Pada dasarnya ukuran-ukuran linear harus diperinci oleh garis bantu, garis ukur dan angka ukur. Jika ruang antara garis bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah, anak panahnya diganti dengan titik. Dalam hal ini dianjurkan untuk membuat gambar detil. Dengan demikian ukuran-ukurannya dapat diberikan dengan jelas pada gambarnya. Ukuran-ukuran harus ditempatkan pada pandangan atau potongan yang memberikan bentuk benda kerja yang paling jelas. Pandangan depan pada umumnya dipilih sedemikian rupa yang menunjukkan bentuk khas atau fungsi benda. Toleransi yaitu perbedaan penyimpangan atas dan bawah, hanya dipilih secara seksama, agar sesuai dengan persyaratan fungsionalnya. Adapun toleransi linear dan toleransi sudut berpedoman pada ISO dan mempunyai batasan-batasan nilai tertentu. Toleransi geometrik mencangkup toleransi bentuk, posisi, tempat dan penyimpangan putar. Toleransi bentuk membatasi penyimpangan dari sebuah elemen(titik ,garis,sumbu,permukaan atau bidang meridian)dari bentuk geometrik ideal. Posisi tempat dan penyimpangan putar membatasi penyimpangan posisi atau tempat bersama dari dua atau lebih elemen.
 Kelebihan dan Kelemahan Buku
     Buku ini memberikan banyak informasi yang membahas tentang dasar-dasar dan Azas-azas menggambar menurut standar Internasional, yaitu ISO yang sangat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa yang mengambil jurusan teknik industri. Walaupun demikian masing-masing negara memiliki standar nasionalnya juga, seperti Jepang mempunyai JIS, Jerman mempunyai DIN, Belanda mempunyai NEN dan lainnya. Dengan berpedoman pada buku ini, dapat dipastikan pembaca dapat membuat gambar-gambar teknik yang sesuai standar internasional. Serta gaya bahasa yang digunakan oleh pengarangpun sangat mudah untuk dipahami, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahi dan mengerti penjelasan yang ada dalam buku ini. Namun kurang adanya contoh gambar yang mendetail pada setiap pembahasan membuat pembaca sedikit kesulitan dalam memahami setiap contoh gamabr yang ada. Apabila diberikan contoh gambar dengan keterangan yang lebih mendetail, maka buku ini akan sangat membantu bagi pembacanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.