.

Rabu, 06 Mei 2020

PENIGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA








(sumber,  penulis 2020)


ABSTRAK
Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat dengan nilai pembelajaran . sebagian orang tidak mengerti tentang pendidikan sehingga terjadi keterbelakngan pendidikan yang mempengaruhi masa depan. Konsekuensinya, dunia pendidikan terbiasa dengan ketidakmampuan atau bahkan memang tidak siap menghadapi kemungkinan perubahan-perubahan yang melingkari esensinya, sebab setiap tataran perubahan akan membawa nilai-nilai baru. Nilai-nilai baru ini ada yang sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku, tetapi banyak yang justru berlawanan dengan nilai-nilai yang tertata serta menjadi nilai baku. Salah satu contohnya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka bangsa Indonesia yang pasti mengikuti arus perhelatan kompetisi antarbangsa, perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya generasi penerus bangsa.


PENDAHULUAN
          Peningkatan Sumber Manusia (SDM) harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses, agar bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut pembekelan di bidang pendidikan dititik beratkan pada pembangunan kualitas fisik dan mental generasi muda yang merupakan penerus yang disiapkan untuk meneruskan perjuangan generasi sebelumnya guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah, masyarakat, dan juga stakeholder lainnya perlu untuk mengambil langkah-langkah konkret-antisipatif dalam mempersiapkan dan merencanakan pendidikan yang benar-benar menjadi "mesin pencetak" generasi bangsa yang kompetitif dan handal.


PEMBAHASAN
            Dalam perumusan pendidikan, peranan peserta didik dimasa yang akan datang adalah berperan menjadi manusia Indonesia berkualitas yang senantiasa mampu memecahkan persoalan-persoalan kebutuhan hidupnya secara mandiri dan pada gilirannya dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan demikian, generasi bangsa Indonesia merupakan generasi yang menjadi "rahmat" bagi peradaban global untuk turut ikut andil menciptakan peradaban yang humanis berlandaskan pada semangat Ketuhanan Yang Maha Esa. Akan tetapi, keberhasilan pendidikan dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan cita-ideal tersebut di atas dapat terukur kadar mutunya. Artinya, kadar kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terukur akan menjadi tolok ukur untuk menambal sulam (rekonstruksi) atau bahkan mendekonstruksi pendidikan dari waktu ke waktu. Salah satu keberhasilan pendidikan dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) adalah dengan mengukur kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ditandai dengan meningkatnya kualitas pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang lebih dinamis dan mandiri dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan beragama dengan tatanan nasional dan internasional. Maka, dalam konteks tujuan pendidikan nasional terealisasi dalam tujuan dan fungsi pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

Implikasi dari harapan itu menuntut manusia berkualitas untuk senantiasa mampu memecahkan persoalan-persoalan kebutuhan hidupnya secara mandiri yang dilandasai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mampu untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. Strategi yang paling tepat untuk membawa manusia agar mampu menapak kualitas hidupnya dapat dilakukan dengan pendekatan pembinaan secara simultan dan profesional. Peranan guru sebagai pendidik yang andal dan berkualitas merupakan salah satu faktor yang strategis untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 Pasal 42 ayat (1) menyebutkan pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Uraian Pasal 42 itu cukup jelas bahwa untuk menjadi guru sebagai tahapan awal harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal (latar belakang pendidikan keguruan/umum dan memiliki akta mengajar). Setelah guru memenuhi persyaratan kualifikasi, maka guru akan dan sedang berada pada tahapan kompetensi. Namun fenomena menun jukkan bahwa pendidik di sekolah masih banyak yang tidak memenuhi persyaratan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan mutu di sekolah dalam rangka menghasilkan peserta didik sesuai dengan yang diharapkan masih belum optimal. 

           Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu merupakan konsep manajemen sekolah sebagai inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diharapkan dapat memberikan perubahan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan, tuntutan, dan dinamika masyarakat dalam menjawab permasalahan-permasalahan pengelolaan pendidik Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 Beserta Penjelasannya, (Bandung: Fokus Media, 2003)
pada tingkat sekolah. Komponen terkait untuk meningkatkan mutu tersebut ialah mutu sekolah, guru, siswa kurikulum, dukungan dana dan suatu sarana dan prasarana serta peran orangtua siswa. Di antara komponen di atas yang paling berperan dalam mening- katkan mutu ialah meningkatkan peran dan fungsi guru serta peran kepemimpinan kepala sekolah agar semakin profesional dalam melak- sanakan tugasnya. Dalam meningkatkan profesional guru diperlukan suatu pendekatan pembinaan manajemen mutu terpadu. Oleh sebab itu, transformasi menuju mutu terpadu dalam pendidikan prosesnya dimulai dengan mengembangkan suatu visi mutu:
1. Difokuskan pada pemenuhan berbagai kebutuhan dari pelanggan.
2. Mempersiapkan secara total keterlibatan masyarakat dalam suatu program.
3. Menyusun beberapa sistem untuk mengukur nilai tambah dari pendidikan.

Sistem penunjang di mana staf dan peserta didik perlu mengelola perubahan. Melakukan upaya peningkatan dan perbaikan terus-menerus kemudian senantiasa berusaha untuk menghasilkan produk pendidikan ke arah yang lebih baik.Kepala sekolah dan guru diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya, dalam meningkatkan kinerjanya sesuai dengan bidang nya masing-masing. Usaha meningkatkan mutu pendidikan tersebut melalui pendekatan konsep manajemen mutu terpadu. Dengan pendekatan konsep manajemen terpadu tersebut, diharapkan kepala sekolah dan guru mampu meningkatkan kemampuannya secara maksimal dalam pengelolaan layanan pembelajaran peserta didik yang muaranya pada peningkatan mutu pendidikan.

          Pendidikan karakter bukan hanya berurusan dengan penanaman nilai bagi siswa, namun merupakan sebuah usaha bersama untuk menciptakan sebuah lingkungan pendidlkan tempat setiap individu dapat menghayati kebebasannya sebagai sebuah prasyarat bagi kehidupan moral yang dewasa
Secara umum, kita sering mengasosiasikan istilah karakter dengan apa yang disebut dengan temperamen yang memberinya sebuah definisi yang menekankan unsur psikososial yang dikaitkan dengan pendidikan
Jika kita lihat dari pengalaman sejarah bangsa, pendidikan karakter sesungguhnya bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia. Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal, seperti R.A. Kartini, Ki Hadjar Dewantara, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Moh.Natsir, dil, telah mencoba menerapkan semangat pendidlikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami. Membentuk wajah bangsa merupakan keprihatinan pokok para cendekiawan kita. Dengan caranya masing-masing, mereka mencoba membayangkan dan menggagas sebuah bangsa yang memiliki identitas. Dari pemikiran dan gagasan ini, munculah keindonesiaan yang mesti kita perjuangkan dengan kerja keras, melalui perjuangan sengt yang mengorbankan banyak nyawa dan harta. Dari sini jelas terlhat bagaimana  membentuk wajah bangsa terjadi ketika ada pemikiran bersama tentang menjadi sebuah bangsa mandiri.
            Namun terjadi merosotnya karakter berbangsa di Indonesia hal ini bisa terjadi karena pengaruh luar. Seharusnya pendidikan yang diajarkan harus melangsungkan pendidikan karakter di kehidupan bermasyarakat. Pengembangan karakter atau kekuatan yang dimaksudkan ini dilakukan terutama melalui pendidikan . dalam pendidkan ini diajarkan pendidikan dengan karakter yang cerdas  sebagai proses pembelajaran yang menanamkan dan menempatkan kaidah kaidah moral.  Hasil yang diharapkan bisa membangun karakter bangsa demi pembangunan bangsa  dengan karakter sifat-sifat pribadi yang relative stabil, keberanian untuk menempuh bahaya dan resiko untuk kepentingan bersama.

Cara untuk meningkatkan karakter yaitu : 
·         
  • Menggali potensi pada diri.

Yaitu dengan melakukan evaluasi dan juga seleksi dari nilai dan norma yang terunggul untuk dikembangkan mendorong dan meningkatkan karakteristik suatu bangsa
  • Upaya mengembangkan karakter luhur.

Hal itu hanya akan terjadi bila dalam masyarakat terjadi proses komunikasi yang sehat di dalam anggota-anggotanya. Interaksi sehat terlaksana jika tiap pihak menjalankan prinsip persamaan derajat, kesamaan atas keterlibatan dan keterbukaan. Langkah membangun interaksi sehat ini memerlukan pemahaman dan latihan yang terus menerus. Bila hal ini berhasil dilakukan akan terbangun komunitas yang anggota-anggotanya memiliki jalinan hubungan erat. Sikap luhur seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan toleran sebagaimana disebutkan sebelumnya akan tumbuh subur dalam lingkungan masyarakat yang memiliki interaksi sehat.
  • Jalur-jalur interaksi sehat.

jalur interaksi sehat merupakan benih tumbuhnya karakter komunitas yang responsif.
  • toleransi

Toleransi ini  mencegah dan melawan perilaku yang tidak etis. Dengan menjaga perbedaan yang ada di bangsa ini , sehingga tetap menjadi satu sesuai dengan bhineka tunggal ika


KESIMPULAN
Dalam pendidikan dan karakter bangsa harus dari dalam diri sendiri, pendidikan sangat penting karena menjadi tolak ukur sebagai penerus bangsa dimasa depan dengan karakter yang baik sehingga mewujudkan terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera


DAFTAR PUSTAKA
Arbangi.2016. Manajemen mutu pendidikan . Jakarta :  Prenada Media, 2016
Prayitno.manullag,belferik. Pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa.
Koesoma,doni. Pendidikan karakter. Jakarta : PT Grasindo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.