ANALISIS SISTEM RANTAI PASOK MINYAK
Abstract
PT
Pertamina is a large company engaged in oil business, non-fuel, gas, petrochemicals
and lubricants both in
Indonesia and outside Indonesia. Therefore, special attention should begiven to
the supply chain system that applied this company, because taking intoconsideration
the supply chain, companies can ensure that the resulting product in goodcondition,
transported properly,
and ensure that the resulting product arrives in the
hands of consumers by the state good
also. Moreover, taking into consideration the supply chain,companies can also
improve the efficiency and productivity of the enterprise and can increase
customer confidence in the company.
Keywords: supply chain, efficiency, productivity, distribution
Abstrak
PT
Pertamina adalah perusahaan besar yang bergerak dalam bisnis minyak , non - BBM
, gas , petrokimia dan pelumas baik di
Indonesia maupun di luar Indonesia . Oleh karena itu , perhatian khusus harus diberikan kepada sistem rantai pasokan yang diterapkan
perusahaan ini , karena mempertimbangkan
pertimbangan
rantai pasokan , perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan di
baik
Kondisi
, diangkut dengan benar , dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tiba di
tangan konsumen oleh negara baik juga . Selain itu ,
dengan mempertimbangkan rantai pasokan , perusahaan juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan
dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan di
perusahaan .
Kata
kunci : rantai pasokan , efisiensi , produktivitas , distribusi
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian
mengenai supply chain atau rantai pasok seharusnya sudah menjadi fokus
perusahaan karena rantai pasok meruapakan urat nadi kelancaran bisnis
perusahaan. Hal ini disebabkan karena rantai pasok perusahaan adalah sistem
yang menghubungkan antara pemasok, perusahaan, dan pelanggannya. Jika sistem
ini tidak dikelola dan diatur dengan baik maka perusahaan akan kalah bersaing
dengan perusahaan kompetitornya. Bisnis
sektor hulu meliputi kegiatan dibidang-bidang eksplorasi, produksi, serta
transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung gerak laju kegiatan eksplorasi dan
produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan
pengeboran. Aktivitas lainnya terdiri atas pengembangan
energi panasbumi dan Coal Bed Methane (CBM). Seluruh kegiatan tersebut
dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri. Hal yang
dilakukan ini adalah melihat dan emperlajari mengenai sistem rantai pasok yang
ada pada PT Pertamina yang berfokus pada produk bahan bakar Minyak Premium
dan melihat apakah masih terdapat masalah yang dapat mengganggu kelancaran
bisnis perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Beberapa
contoh strategi dalam pengelolaan rantai pasok.
2.1
Gambaran Umum Rantai Pasok
Saat ini
Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang,
termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan
tersebut adalah pemberian
standarisasi
pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik
dengan istilah Pertamina Way. Penjabaran Pertamina Way adalah staf, kualitas
dan kuantitas, peralatan dan fasilitas, format fisik dan produk dan
pelayanan.Kelebihan utama BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan
supply BBM.
2.2
Perencanaan Agregat Produksi
Dalam
memenuhi permintaan yang dihadapi, Pertamina melakukan dapat melakukan Ekspor
dan melakukan Impor tergantung permintaan yang dihadaapi. Pertamina harus
mengimpor jika kebutuhan dalam negeri tidak dapat dipenuhi, dan sebaliknya akan
melakukan ekspor jika produksi mengalami peningkatan setelah kebutuhan dalam
negeri terpenuhi. Usaha pengolahan minyak mentah, gas dan intermedia di kilang
Pertamina selama tahun2009 sebesar 331,17 juta barel atau meningkat sebesar
2,4% dibandingkan tahun 2008 sebesar 323,34 juta barel. Sebagian besar minyak
mentah tersebut berasal dari minyak mentah produksi dalam negeri. Hal ini
disebabkan karena menurunnya entitlement yang diperoleh pemerintah terkait
dengan pergerakan harga minyak mentah ICP. Peningkatan profitabilitas kilang
dilakukan dengan program Operation
Performance Improvement (OPI) dan program pengembangan usaha kilang.
Penerapan Manajemen Mutu yang dilakukan oleh Pertamina ditekankan pada dimensi
pengelolaan bisnis ke depan dengan mengintegrasikan mutu ke dalam proses bisnis
perusahaan secara keseluruhan yang akan memberikan implikasi nyata pada praktik
pengelolaan bisnis perusahaan yang ditujukan pada peningkatan kualitas produk.
Selain itu perbaikan juga ditujukan untuk perbaikan kualitas kerja yang
dijalankan perusahaan yang melibatkan seluruh bagian perusahaan.
2.3
Proses dan Penjadualan produksi
Pada
dasarnya kegiatan produksi Pertamina terdiri dari dua sektor, yaitu sektor hulu
dan hilir. Kegiatan pada sektor hulu meliputi eksplorasi, eksploitasi berupa
pengerukan dan pengeboran minyak mentah dan produksi minyak mentah, gas dan
panas bumi. Sedangkan pada sektor Hilir, kegiatannya meliputi bisnis pengolahan
dan bisnis pemasaran. Proses awal pada sektor hulu untuk mendapatkan minyak
mentah yaitu dilakukan pengerukan atau pengeboran oleh bidang yang kemudian
diangkut untuk diolah atau dimasak oleh bagian Refinery Unit (RU) atau Unit Pengelolaan (UP).
Konfigurasi kilangnya sendiri terdiri atas Primary
Processing Unit, Treating
Unit, dan Unit Supporting untuk menghasilkan produk-produk
utama kilang antara lain Premium, Mogas, Minyak Tanah, Solar, LPG,Propylene,
dan Decan Oil.
2.4.
Pengelolaan Pemasok
Pemilihan
pemasok perlu dilakukan untuk mendapatkan pemasok yang benar-benar mampu memenuhi
kebutuhan perusahaan secara konsisten. Proses pemilihan pemasok dapat dilakukan
dengan metode AHP (Analitycal Hyrarchy Process) dengantahapan sebagai
berikut :
-
Tentukan kriteria-kriteria pemilihan
-
Tentukan bobot masing-masing kriteria
-
Identifikasi Alternatif (pemasok) yang akan
dievaluasi
-
Evaluasi masing-masing alternatif dengan
kriteria
diatas
- Hitung
nilai bobot masing-masing pemasok
-
Urutkan pemasok berdasarkan nilai bobot
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari pembahasan yang telah dilakukan adalah :
- Pertamina
telah dapat mengatur rantai pasok pada perusahaannya dengan baik sehingga kelancaran distribusi minyak premium di Indonesia dapat berjalan lancar. - Pertamina
dapat dengan baik melakukan penyelarasan antara pemasok dengan distributor yang dimilikinya karena masih
merupakan
bagian dari perusahaan besar PT Pertamina. - Kapasitas yang dimiliki oleh PT
Pertmamina masih belum dapat memenuhi kebutuhan minyak didalam negeri sehingga diperlukan
penambahan
kapasitas produksi.
3.2
SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya faktor
lain yang mempengaruhi pemasok minya tanah.
2. Perlu
dilakukan perbaikan mengenai Kapasitas
yang dimiliki oleh PT Pertmamina masih belum dapat memenuhi kebutuhan minyak
didalam negeri sehingga diperlukan penambahan kapasitas produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.