Manajemen
Resiko dalam Dunia Perbankan
ABSTRAK
Tulisan ini memberikan penjelasan tentang
manajemen resiko pada umumnya dan setiap langkah yang harus dilakukan untuk
melaksanakan manajemen resiko. Masalah tentang manajemen resiko sekarang ini
menjadi sangat penting dalam setiap sisi ilmu pengetahuan dan tempat
praktiknya. Sistem perbankan adalah salah satu tempat praktik manajemen resiko
yang menjadi sangat penting dan mempunyai dampak yang baik dalam sistem
perbankan yang sekarang sedang berjalan. Karena itu tulisan ini akan dikaji bagaimana
melaksanakan manajemen resiko secara umumnya.
ABSTRACT
This paper is explained about risk management in general and every
steps that should be done to implement risk management. The issue about risk
management now is become very important in every side of science and practical
area. Banking system is one of practical area that risk management which
becomes very important and have a great impact to the banking system that now
is running. Therefore this paper will be studied how to implement risk
management in general.
Keywords : Risk Management, Banking
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian resiko
dapat sangatlah subjektif dan sangat tergantung dari cara kita memandangnya. Pengertian resiko secara umum dapat didefinisikan sebagai “Suatu kondisi atau kejadian yang tidak
pasti, yang jika terjadi, dapat memberikan suatu dampak
positif atau negatif kepada
suatu tujuan”. Tetapi ada karakteristik-karakteristik
umum yang akan kita
jumpai pada setiap resiko, di antaranya.
1. Resiko merupakan suatu kejadian di masa yang
akan datang yang mungkin terjadi atau juga tidak terjadi dan juga resiko
haruslah merupakan suatu kejadian (event). Oleh karena itu, faktor-faktor, seperti biaya, jadwal, dan performansi
bukanlah termasuk resiko karena mereka bukanlah suatu kejadian, tetapi suatu
kejadian dalam jadwal, kejadian untuk mengukur performansi suatu sistem mungkin
dapat merupakan suatu resiko. Jadi, jika menyangkut resiko hal yang harus kita
ingat adalah bahwa resiko adalah suatu kejadian yang terjadi di masa datang.
2. Kemungkinan suatu kejadian di masa datang
atau resiko harus memiliki persentasi lebih besar dari 0%, tetapi lebih kecil
dari 100%. Sangatlah banyak kejadian yang akan terjadi di masa datang tetapi tidak
semuanya termasuk resiko. Kejadian di masa datang yang hanya memiliki
kemungkinan 0% atau 100% bukanlah termasuk resiko. Ketika kita mengetahui
dengan pasti (100%) bahwa suatu kejadian akan terjadi di masa datang maka kita
akan memiliki masalah, krisis atau isu, tetapi bukanlah suatu resiko. Ketika menyangkut
suatu resiko, ingatlah bahwa kejadian tersebut harus memiliki kemungkinan di
antara 0% dan 100% akan terjadi.
3. Konsekuensi dari kejadian di masa datang
tersebut tidaklah diharapkan atau tidak direncanakan. Banyak kejadian di masa datang
yang mungkin akan terjadi. Ketika kejadian tersebut membawa keuntungan itu
disebut resiko positif, tetapi jika kejadian tersebut membawa kerugian maka
disebut resiko negatif. Ketika kita melihat bahwa akan ada suatu kejadian di
masa datang dengan persentasi kemungkinan antara 0% dan 100%, maka kita dapat
mulai memperhatikan apakah konsekuensi yang akan ditimbulkan oleh kejadian
tersebut.
BAB II
INTI DAN PEMBAHASAN
Ada beberapa
alasan mengapa manajemen resiko memegang peranan yang sangat penting, di
antaranya.
1.
Dengan
menerapkan manajemen resiko, maka bisnis, serta manajemen kita akan menjadi
lebih baik karena kita sudah mengantisipasi faktor-faktor internal, maupun
lingkungan tempat bisnis kita berada.
2.
Nilai
Tambah. Sebuah kejadian resiko dapat menghasilkan banyak tindakan dalam
manajemen resikonya. Dengan menggunakan manajemen resiko, maka kita dapat
memperhitungkan banyaknya resiko yang mungkin terjadi dan ini akan sangat
menguntungkan bagi perhitungan dana dan penjadwalan.
3. Metodologi
Formal. Manajemen resiko merupakan suatu alat bantu untuk pengambilan keputusan
sehari-hari.
4. Dengan
menggunakan manajemen resiko, maka akan membantu kita dalam mengalokasikan
sumber daya yang tersedia.
5.
Mengetahui
apa saja resiko dan kesempatan yang kita miliki.
Manajemen resiko
di dalam dunia perbankan merupakan isu utama yang sering dibahas dalam hal
kestabilan finansial. Manajemen resiko pada perbankan ini mengambil standarisasi
dari Basel Accord (sebuah kesepakatan dari bank-bank sentral di
dunia yang disetujui di kota Basel), di dalam Basel Accord ini dibahas tentang bagaimana mengidentifikasi resiko sensitif
dalam hubungannya dengan modal, menyediakan cakupan yang lebih luas dan
komprehensif tentang segala kemungkinan resiko yang muncul dan juga membahas bagaimana
pendekatan yang lebih fleksibel dalam menerapkan manajemen resiko ini di
perbankan, dan diharapkan prinsip-prinsip dari Basel Accord II ini dapat diterapkan di semua bank di dunia.
Dengan adanya peningkatan kualitas kredit yang diberikan, maka diharapkan akan juga meningkatkan ekonomi pasar (Emerging Market Economics), serta diharapkan dengan adanya manajemen resiko pada bidang operasional perbankan, maka pelayanan kepada nasabah juga efektifitas dari perbankan itu sendiri akan meningkat.
Dengan adanya peningkatan kualitas kredit yang diberikan, maka diharapkan akan juga meningkatkan ekonomi pasar (Emerging Market Economics), serta diharapkan dengan adanya manajemen resiko pada bidang operasional perbankan, maka pelayanan kepada nasabah juga efektifitas dari perbankan itu sendiri akan meningkat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Manajemen resiko
merupakan suatu ilmu yang peranannya sangat penting dan sebaiknya diterapkan
dalam semua bidang ilmu. Pada intinya, manajemen resiko ini memberikan
pandangan yang sistematis dan terstruktur dalam memecahkan masalah yang mungkin
muncul di masa yang akan datang. Penerapan manajemen resiko ini dalam dunia
perbankan dirasakan sangat perlu karena kondisi keuangan suatu perbankan di suatu
negara sangat menentukan kondisi finansial negara tersebut. Dalam tulisan ini,
dibahas tentang konvensi Basel
Accord II yang lebih
menitikberatkan manajemen resiko dalam pemberian kredit di suatu bank.
Saran
Dengan
digunakannya manajemen resiko dalam dunia perbankan ini, diharapkan bank-bank
dapat menjadi lebih sehat sehingga kondisi keuangan sebuah negara menjadi lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hayes, S. (2002). The Impact of the new Basel Accord. Bank of England.
Hillson, D. (2000). Benchmarking Risk Management
Capability. PMI
Europe 2000 Symposium.
Hoggarth, G. (2001). Bank and systemic risk. Bank of England.
Jackson, P. (2002). Basel II Development. Bank of England.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.