ABSTRAK
Sistem perbankan adalah salah satu tempat praktik manajemen resiko
yang menjadi sangat penting dan mempunyai dampak yang baik dalam sistem
perbankan yang sekarang sedang berjalan. Karena itu tulisan ini akan dikaji
bagaimana melaksanakan manajemen resiko secara umumnya.
ABSTRACT
The issue about risk management now is become very important in
every side of science and practical area. Banking system is one of practical
area that risk management which becomes very important and have a great impact
to the banking system that now is running. Therefore this paper will be studied
how to implement risk management in general.
Keywords : Risk
Management, Banking
BAB I
PENDAHULUAN
1. Resiko merupakan suatu kejadian di
masa yang akan datang yang mungkin terjadi atau juga tidak terjadi dan juga
resiko haruslah merupakan suatu kejadian (event). Oleh karena itu,
faktor-faktor, seperti biaya, jadwal, dan performansi bukanlah termasuk resiko
karena mereka bukanlah suatu kejadian, tetapi suatu kejadian dalam jadwal,
kejadian untuk mengukur performansi suatu sistem mungkin dapat merupakan suatu
resiko. Jadi, jika menyangkut resiko hal yang harus kita ingat adalah bahwa
resiko adalah suatu kejadian yang terjadi di masa datang.
2. Kemungkinan suatu kejadian di masa
datang atau resiko harus memiliki persentasi lebih besar dari 0%, tetapi lebih
kecil dari 100%. Sangatlah banyak kejadian yang akan terjadi di masa datang
tetapi tidak semuanya termasuk resiko. Kejadian di masa datang yang hanya
memiliki kemungkinan 0% atau 100% bukanlah termasuk resiko. Ketika kita
mengetahui dengan pasti (100%) bahwa suatu kejadian akan terjadi di masa datang
maka kita akan memiliki masalah, krisis atau isu, tetapi bukanlah suatu resiko.
Ketika menyangkut suatu resiko, ingatlah bahwa kejadian tersebut harus memiliki
kemungkinan di antara 0% dan 100% akan terjadi.
3. Konsekuensi dari kejadian di masa
datang tersebut tidaklah diharapkan atau tidak direncanakan. Banyak kejadian di
masa datang yang mungkin akan terjadi. Ketika kejadian tersebut membawa
keuntungan itu disebut resiko positif, tetapi jika kejadian tersebut membawa
kerugian maka disebut resiko negatif. Ketika kita melihat bahwa akan ada suatu
kejadian di masa datang dengan persentasi kemungkinan antara 0% dan 100%, maka
kita dapat mulai memperhatikan apakah konsekuensi yang akan ditimbulkan oleh
kejadian tersebut.
BAB II
INTI DAN PEMBAHASAN
Ada beberapa alasan mengapa manajemen
resiko memegang peranan yang sangat penting, di antaranya.
1. Dengan menerapkan manajemen resiko,
maka bisnis, serta manajemen kita akan menjadi lebih baik karena kita sudah
mengantisipasi faktor-faktor internal, maupun lingkungan tempat bisnis kita
berada.
2. Nilai Tambah. Sebuah kejadian resiko
dapat menghasilkan banyak tindakan dalam manajemen resikonya. Dengan
menggunakan manajemen resiko, maka kita dapat memperhitungkan banyaknya resiko
yang mungkin terjadi dan ini akan sangat menguntungkan bagi perhitungan dana
dan penjadwalan.
3. Metodologi Formal. Manajemen resiko
merupakan suatu alat bantu untuk pengambilan keputusan sehari-hari.
4. Dengan menggunakan manajemen resiko,
maka akan membantu kita dalam mengalokasikan sumber daya yang tersedia.
5. Mengetahui apa saja resiko dan
kesempatan yang kita miliki.
Manajemen resiko di dalam dunia
perbankan merupakan isu utama yang sering dibahas dalam hal kestabilan
finansial. Manajemen resiko pada perbankan ini mengambil standarisasi dari Basel
Accord (sebuah kesepakatan dari bank-bank sentral di dunia yang disetujui
di kota Basel), di dalam Basel Accord ini dibahas tentang
bagaimana mengidentifikasi resiko sensitif dalam hubungannya dengan modal,
menyediakan cakupan yang lebih luas dan komprehensif tentang segala kemungkinan
resiko yang muncul dan juga membahas bagaimana pendekatan yang lebih fleksibel
dalam menerapkan manajemen resiko ini di perbankan, dan diharapkan
prinsip-prinsip dari Basel Accord II ini dapat diterapkan di
semua bank di dunia.
Dengan adanya peningkatan kualitas
kredit yang diberikan, maka diharapkan akan juga meningkatkan ekonomi pasar (Emerging
MarketEconomics), serta diharapkan dengan adanya manajemen resiko pada
bidang operasional perbankan, maka pelayanan kepada nasabah juga efektifitas
dari perbankan itu sendiri akan meningkat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Manajemen resiko merupakan suatu ilmu
yang peranannya sangat penting dan sebaiknya diterapkan dalam semua bidang
ilmu. Pada intinya, manajemen resiko ini memberikan pandangan yang sistematis
dan terstruktur dalam memecahkan masalah yang mungkin muncul di masa yang akan
datang. Penerapan manajemen resiko ini dalam dunia perbankan dirasakan sangat
perlu karena kondisi keuangan suatu perbankan di suatu negara sangat menentukan
kondisi finansial negara tersebut. Dalam tulisan ini, dibahas tentang konvensiBasel
Accord II yang lebih menitikberatkan manajemen resiko dalam pemberian
kredit di suatu bank.
Saran
Dengan digunakannya manajemen resiko
dalam dunia perbankan ini, diharapkan bank-bank dapat menjadi lebih sehat
sehingga kondisi keuangan sebuah negara menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hayes, S. (2002). The Impact of the new Basel Accord.
Bank of England.
Hillson, D. (2000). Benchmarking
Risk Management Capability. PMI Europe 2000 Symposium.
Hoggarth, G. (2001). Bank and
systemic risk. Bank of England.
Jackson, P. (2002). Basel II Development. Bank of
England.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.