Kualitas adalah faktor kunci yang
membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.
Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana produk
tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use).
Produk memiliki arti penting dalam perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen akan membeli produk kalua merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan konsumen agar pemasaran produk berhasil.
Produk memiliki arti penting dalam perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen akan membeli produk kalua merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan konsumen agar pemasaran produk berhasil.
Sementara itu untuk menjaga kualitas
produk yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu
dilakukan pengendalian kualitas atas aktivitas proses yang dijalani. Produk
yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan apa yang diinginkan
konsumennya. Menurut Goetch dan Davis (1995), kualitas adalah suatu kondisi
dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Selain itu, kualitas memerlukan
suatu proses perbaikan yang terus menerus (continuous
improvement process) yang dapat diukur baik secara individual, organisasi,
korporasi, dan tujuan kinerja nasional. Kualitas produk meliputi kualitas bahan
baku dan barang jadi, sedangkan kualitas proses meliputi kualitas segala
sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan manufaktur.
Ada beberapa dimensi kualitas untuk industri
manufaktur. Dimensi ini digunakan untuk melihat dari sisi manakah kualitas
dinilai. Tentu saja perusahaan ada yang menggunakan salah satu dari sekian
banyak dimensi kualitas yang ada, namun ada kalanya yang membatasi hanya pada
salah satu dimensi tertentu. Yang dimaksud dimensi kualitas tersebut, telah
diuraikan oleh Garvin (1995) untuk industry manufaktur, meliputi:
erformance
Yaitu
kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik
operasi dari suatu produk.
2.
Feature
Yaitu ciri khas
produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap
dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan.
3.
Reliabilty
Yaitu
kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena
kemungkinan kerusakan yang rendah.
4.
Confornance
Yaitu
kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah diitetapkan.
5.
Durability
Yaitu tingkat
ketahanan/awet produk atau lama umur produk.
6.
Serviceability
Yaitu kemudahan
produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen produk
tersebut.
7.
Aesthetic
Yaitu keindahan
atau daya tarik produk tersebut.
8.
Perception
Yaitu fanatisme
konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu
sendiri.
Kualitas pada industri manufaktur
selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas
pada proses produksi. Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada
kualitas bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang
masih ada dalam proses, sehingga bila diketahui ada cacat atau kesalahan masih
dapat diperbaiki. Dengan demikian, produk akhir yang dihasilkan adalah produk
yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan yang harus dibayar mahal karena
produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang.
Ada berbagai teknik perbaikan
kualitas yang dapat digunakan dalam perusahaan. Teknik ini lebih dikenal dengan
nama Seven Tools, yaitu:
1.
Diagram Pareto
2.
Histogram
3.
Check Sheet
4.
Fish Bone Diagram
5.
Scattered Diagram
6.
Brain Storming
7.
Grafik dan Peta Kendali (Control Chart)
Kualitas sangat penting bagi sebuah produk. Masih banyak lagi cara atau
alat untuk mengukur kualitas produk, contohnya ialah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process dan
sebagainya. Ini membuktikan bahwa banyak sekali upaya untu memperbaiki kualitas
suatu produk mengingat bahwa pentingnya kualitas produk tersebut bagi
perusahaan maka dari itu produk harus selalu dijaga kualitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.