Apa
itu six sigma ?
Six
sigma bersala dari 2 kata, yaitu six yang berarti 6 dan sigma yang merupakan
simbol standart deviasi dalam hal ini sigma yang di maksud adalah defect per
million opportunity (DPMO). Jadi secara sederhana six sigma dapat di artikan
sebagai suatu proses yang mempunyai kemungkinan cacat sebanayak 3,4 buah dalam
sejuta kemungkinan.
Six sigma merupakan
alat untuk memperbaiki kualitas produk dengan mereduksi tingkat kecacatan
produk melalui 5 tahapan yaitu: define, measure, analyze, improvement dan
control (Ratnaningtyas, Surendro,2013).
Menurut
penjelasan Ratnaningtyas dan Surendro di atas maka upaya
peerbaikan kualitas dengan metode six sigma ini melalui 5 tahapan yaitu:
- define (identifikasi masalah).
- measure (pengukuran performa kualitas)
- analyze (melakukan analisa terhadap penyebab kecacatan)
- improvement (malakukan usaha perbaikan untuk meningkatkan kualitas)
- control/ pengendalian.
Adapun
tools yang di guanakan pada metode six sigma adalah CTQ pada tahap define,
digram pareto pada tahap measure, diagram fishbone pada analyze, konsep
bertanya 5W,1H pada improvemenet dan evaluasi dan pembuatan standarisasi pada
tahap control.
Keuntungan
dari penerapan six sigma berbeda untuk tiap oerusahaan yang bersangkutan,
tergantung pada usaha yang di jalankanya. Biasanya six sigma membawa perbaikan
pada hal-hal berikut (Pande, Peter. 2000)
- pengurangan biaya
- perbaikan produktivitas
- pengurangan cacat
Sumber:
buku
pengendalian kualitas aplikasi pada industri jasa dan manufaktur dengan lean
six sigma dan servqual.
Jurnal Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah
Cacat di Stasiun Kerja Sablon
(Studi Kasus: CV. Miracle)
qualityengineering.wordpress.com
okasatria.blogspot.co.id
sixsigmaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.