TRANSPORTASI
DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK DAN LOGISTIK
Budi
Kusnadi
Jurusan
Teknik Industri Universitas Mercu Buana
Jl.
Meruya Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat
Telp.
021 5840816 Fax. 021 5840015
ABSTRAK
Artiel ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa dalam
memahami transportasi dalam manajemen rantai pasok dan logistik. Sebagaimana
kita ketahui bahwa manajemen rantai pasok merupakan manajemen berbagai
aktivitas yang berawal dari pengadaan bahan baku dan pelayanan, mengubah bahan menjadi
barang setengah jadi sampai produk akhir yang digunakan oleh konsumen akhir melalui
sistem distribusi pengelolaan transportasi yang efektif dan efisien sehingga pengiriman
barang dari perusahaan ke pelanggan dapat tepat waktu, tepat jumlah, tepat
kualitas, dan tepat penerima.
Kata
kunci : Manajemen rantai pasok, Manajemen logistik, Transportasi dalam logistik
Pendahuluan
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi
ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi bisnisnya. Jika dilihat
secara mendalam, inti dari persaingan perusahaan terletak pada bagaimana sebuah
perusahaan mengimplementasikan proses
penciptaan produk atau jasa secara lebih murah, lebih
baik dan lebih cepat dibandingkan dengan kompetitornya. Namun, banyak perusahaan
yang sudah tidak mungkin lagi menerapkan dan
mengimplementasikan resource-nya, sehingga salah satu caranya adalah
dengan membuat strategi manajemen rantai pasok (Supply Chain Management
atau SCM).
Konsep supply chain merupakan konsep baru dalam
melihat persoalan logistik. Konsep lama melihat logistik sebagai persoalan
intern masing-masing perusahaan dan pemecahannya dititik beratkan pada
pemecahan secara intern di perusahaan masing-masing. Dalam konsep baru ini,
masalah logistik dilihat sebagai masalah yang lebih luas dan terbentang sangat
panjang mulai dari bahan baku sampai produk jadi yang digunakan oleh konsumen
akhir melalui sistem distribusi pengelolaan transportasi yang efektif dan
efisien sehingga pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dapat tepat
waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima. Selain itu, biaya
transportasi merupakan komponen biaya yang tidak kurang dari 60% dari total biaya
logistik.
Pertimbangan pilihan keputusan manajemen
transportasi tidak hanya semata didasarkan pada pertimbangan biaya transportasi
yang murah, melainkan juga harus mempertimbangkan dari aspek kualitas kinerja
pelayanan. Ketepatan pengiriman barang akan membantu perusahaan untuk
mengurangi sediaan barang, biaya penyimpanan, dan material handling.
Jadi, nilai proposisi transportasi yang diberikan oleh aktivitas transportasi
tidak sesederhana pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.
Oleh karena hal tersebut artikel ini akan difokuskan
pada “Transportasi Dalam Manajemen Rantai Pasok dan Logistik”. Selain itu juga
diharapkan dapat menambah pengetahuan serta keterampilan dalam menulis dan
berbahasa karena secara tidak langsung mahasiswa dihadapkan pada tulisan dan
bahasa yang baik dan benar.
Pembahasan
Manajemen rantai pasokan (supply chain management)
adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan
menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan.
Tujuannya adalah untuk membangun sebuah rantai pasokan yang memusatkan
perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kunci bagi manajemen rantai
pasokan yang efektif adalah menjadikan para pasokan sebagai “mitra” dalam
strategi perusahaan untuk memenui pasar yang selalu berubah (Heizer dan Render,
2001).
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002) mengungkapkan
Supply chain management (SCM) adalah suatu sistem tempat organisasi
menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini
juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan
mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan
atau barang tersebut, istilah supply chain meliputi juga proses
perubahan barang tersebut, misalnya dari barang mentah menjadi barang jadi.
Manajemen rantai pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal
dari pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses
dan barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada para
pelanggannya dengan cara yang efisien. Dalam definisi tersebut, secara umum
pemahaman rantai pasok akan mengandung makna terjadinya aliran material dari
awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan
jumlah produknya.
Dalam
definisi operasional pengertian rantai pasok terdapat tiga aspek yang perlu
diperhatikan yaitu berikut ini :
1. Manajemen
rantai pasok adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai
pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer, distributor,
retailer, dan customer
2. Manajemen
rantai pasok mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya
3. Manajemen
rantai pasok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan
perusahaan kepada pelanggan
Untuk
mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, pertama-tama yang harus
diketahui adalah gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai
yang ada, mulai dari yang pertama sampai yang terakhir. Misalnya, rantai pasok
dari pabrik kertas adalah dimulai dari hutan kayu sebagai penghasil bahan baku,
bahan penolong, peralatan, dan pasokan lain yang terlibat. Di samping itu,
perlu juga diketahui berbagai sifat pergerakan rantai pasok untuk berbagai
persediaan. Maksud dari persediaan adalah beberapa jenis barang yang disimpan
di gudang yang mempunyai sifat pergerakan yang agak berbeda satu sama lain
sehingga panjang-pendeknya rantai pasok juga berbeda tergantung dari metode
pemenuhan bahan baku maupun metode inventory yang dipilih oleh pelaku
bisnisnya.
Terdapat
beberapa jenis persediaan, yaitu sebagai berikut:
1.
Bahan baku (raw materials
2.
Barang setengah jadi (work in process
product)
3.
Barang komoditas (commodity)
4.
Barang proyek
Keberhasilan
manajemen rantai pasok memerlukan:
1.
Dukungan sumber daya manusia,
kepemimpinan dan komitmen untuk berubah
2.
Memahami sejauh mana perubahan yang
diperlukan
3.
Menyetujui visi dan proses inti
manajemen rantai pasok
4.
Komitmen pada perlunya sumber daya dan
kekuasaan atau wewenang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Transportasi merupakan aktivitas yang paling mudah
dilihat sebagai kegiatan utama logistik. yang mengacu pada pergerakan
produk dari satu lokasi ke lokasi lain dalam rantai pasokan. Pelanggan akan
dengan mudah melihat pergerakan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain baik
menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau pesawat udara.
Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi penting
transportasi memberikan solusi layanan logistik yang meliputi pergerakan produk
(product movement) dan penyimpanan barang (product storage).
Fungsi transportasi dalam pergerakan produk,
transportasi memainkan peran melakukan pergerakan barang-barang, baik
barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang dalam proses, maupun
barang-barang jadi. Nilai ekonomis transportasi dalam menjalankan peran
ini adalah melakukan pergerakan sediaan barang dari lokasi asal ke lokasi
tujuan tertentu dalam sistem manajemen rantai pasokan perusahaan. Kinerja
transportasi akan menentukan kinerja pengadaan (procurement), produksi (manufacturing),
dan customer relationship management. Tanpa kinerja
transportasi yang andal, dapat dipastikan bahwa hampir semua
aktivitas-aktivitas utama rantai pasok tersebut tidak akan berjalan secara
efektif dan efisien.
Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk,
aspek lain yang jarang dilihat dari fungsi transportasi adalah penyimpanan
produk. Transportasi berperan dalam penyimpanan produk, terutama
penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan.
Fungsi penyimpanan sementara ini lebih ekonomis dilakukan dalam kegiatan
transportasi, terutama untuk pemenuhan sedian barang-barang yang terjadwal
dengan waktu pengiriman dalam beberapa hari. Biaya-biaya yang mungkin
terjadi seperti biaya muat barang (loading), pergudangan, dan bongkar barang (unloading)
dari penyimpanan sementara produk mungkin lebih besar bila dibandingkan dengan
biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan untuk penyimpanan sementara.
Kesimpulan
Manajemen rantai pasok mencakup semua bagian diantaranya
suppliers, produsen, distributor dan pelanggan, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam memenuhi permintaan pelanggan. Rantai pasokan meliputi
tidak hanya pada pembuat dan suppliers tetapi juga pengangkut, gudang,
pengecer, dan bahkan pelanggan itu sendiri.
Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi penting
transportasi memberikan solusi layanan logistik yang meliputi :
1. Pergerakan
produk (product movement) yang berperan dalam melakukan pergerakan
barang-barang, baik barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang
dalam proses, maupun barang-barang jadi.
2. Penyimpanan
barang (product storage) yang berperan dalam penyimpanan produk, terutama
penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan.
Daftar pustaka
Aqmala, N., 2015. Manajemen Operasi (Manajemen
Rantai Pasokan). http://lalanurmala-lalanurmala.blogspot.co.id/2015/09/manajemen-operasi-manajemen-rantai.html.
Akses : 07 Oktober 2016, 22:20:01 WIB.
Indrajit dan Djokopranoto, 2002. Konsep Manajemen
Supply Chain : Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Penerbit :
PT. Gramedia Widiarsarana Indonesia, Jakarta.
Ranazura, 2012. Supply Chain Management. http://ranazura.blogspot.co.id/p/supply-chain-management.html.
Akses : 07 Oktober 2016, 22:02:20 WIB.
Render, B. dan Heizer, J., 2001. Prinsip-prinsip
Manajemen Operasi. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
@B24-SEPTI
BalasHapusKonsep Supply Change Manajemen sangat amat dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur artikel ini sangat amat berguna untuk dipelajari
@B25-Diky Ardiwinata
BalasHapusArtkel yang sangat bermanfaat, mahasiswa dapat dengan mudah memahami transportasi dalam manajemen rantai pasok dan logistik.
tulisan artikel bisa bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa dan pekerja dengan tujuan untuk memperbaiki sistem logistik di perusahaannya.
BalasHapusuntuk sarannya cara penulisannya mohon diperbaiki lagi agar mudah dibaca.
@B30-Suhendra
BalasHapusArtikel sangat menarik dan bermanfaat, menambah pengetahuan pembaca khususnya Mahasiswa dan praktisi yang berkaitan dengan Supply Change Management.
Saran : artikel ditambah lagi dengan contoh kasus atau penelitian dalam Supply Change.
Artikel ini sangat bagus untuk suatu perusahaan dalam menjalankan Proses Rantai supply.
BalasHapus@B03-Eddy
BalasHapusArtikel sangat bermanfaat untuk mahasiswa yang sedang belajar tentang proses rantai supply
Akan lebih baik kalau artiker di persingkat supaya mempermudah si pembaca untuk membacanya
@B26-RAHTHINO
BalasHapusArtikel yang sangat bermanfaat terutama untuk mahasiswa atau pekerja yang ingin memahami supply chain seperti saya.
Saran: menurut saya artikel ini masih terlalu panjang dan dapat diringkas lagi.
@B19-HARTANDI
BalasHapustulisan artikel bisa bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa dan pekerja dengan tujuan untuk memperbaiki sistem logistik di perusahaannya.
untuk sarannya cara penulisannya mohon diperbaiki lagi agar mudah dibaca.