EFFECT OF OIL PALM STEM
FIBRE AS ADMIXTURE FIBRE CEMENT SHEETS
AGAINST CONTENT WEIGHT,
BENDING STRENGTH, ABSORBTION AND WATER
TIGHTEN
Zainal Abidin Nasution dan Siti Masriani Rambe
Baristand Industri Medan, Jl.
Sisingamangaraja 24, Medan
Link jurnal :
INTISARI.
Lembaran serat semen,menurut SNI 15 – 0233 - 1998
adalah suatu campuran serat tumbuh-tumbuhan dan semen Portland ataupun sejenis
ditambah dengan air tanpa ataupun dengan bahan tambahan
lainnya,dengan bobot isi lebih dari 1,2 gr/cm3. Batang kelapa sawit adalah merupakan limbah perkebunan kelapa sawit yang kaya dengan serat. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan memvariasikan tekanan pencetakan (40 kgf/cm2 ,60 kgf/cm2 dan 80 kgf/cm2), diketahui bahwa serat batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai campuran pada pembuatan lembaran serat semen. Pada percobaan pembuatan contoh lembaran serat semen, diperoleh hasil yang maksimal yaitu rancangan berat contoh 1 kg semen Portland pozolan dan 0,1 kg serat batang kelapa sawit kering udara, dengan tekanan pencetakan 80 kgf/cm2. Dari hasil pengujian contoh diketahui bobot isi = 1,69 gr/cm, kekuatan lentur = 110,75 kgf/cm2, penyerapan air = 19,31% dan kerapatan air adalah tidak terjadi tetesan air. Sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh SNI. 15 – 0233 - 1989, tentang lembaran serat semen, maka contoh percobaan lembaran serat semen dapat memenuhi persyaratan.
lainnya,dengan bobot isi lebih dari 1,2 gr/cm3. Batang kelapa sawit adalah merupakan limbah perkebunan kelapa sawit yang kaya dengan serat. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan memvariasikan tekanan pencetakan (40 kgf/cm2 ,60 kgf/cm2 dan 80 kgf/cm2), diketahui bahwa serat batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai campuran pada pembuatan lembaran serat semen. Pada percobaan pembuatan contoh lembaran serat semen, diperoleh hasil yang maksimal yaitu rancangan berat contoh 1 kg semen Portland pozolan dan 0,1 kg serat batang kelapa sawit kering udara, dengan tekanan pencetakan 80 kgf/cm2. Dari hasil pengujian contoh diketahui bobot isi = 1,69 gr/cm, kekuatan lentur = 110,75 kgf/cm2, penyerapan air = 19,31% dan kerapatan air adalah tidak terjadi tetesan air. Sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh SNI. 15 – 0233 - 1989, tentang lembaran serat semen, maka contoh percobaan lembaran serat semen dapat memenuhi persyaratan.
ABSTRACT.
Fibre cement
sheets, according to SNI 15-0233 - 1998 was a mixed fibre plant and
Portland cement combined with water, without or
with other additives, the weight content of more than 1.2 g/cm3. Palm stem are a waste of oil
palm plantations are rich with fibre. Based research has been conducted varying the molding
pressure (40 kgf/cm2, 60 kgf/cm2 and 80 kgf/cm2), note that palm stem fibre could be used
as a mixture in the manufacture of fibre cement sheets. From experiments making
fibre cement sheet samples, obtained results of the design maximum weight of 1
kg of porstand Pozolan and 0.1 kg of oil palm stem fibre dry air, with molding
pressure 80 kgf /cm2. The results of testing samples known weight of content =
1.69 g/cm3, bending strength = 110,75 kgf / cm2, the absorption of water =
19.31% and the density of water is not happening dripping water. The accordance
with the requirements desired by SNI. 15-0233 - 1989, of fibre cement sheets,
then the experiment samples of fibre cement sheets can meet the requirements.
Keywords: Fibre cement sheets, oil palm stem fibre, molding
pressure
PENDAHULUAN
Tanaman
kelapa sawit (Elaeis Guinensis Jacq) merupakan tanaman budidaya perkebunan, baik
itu yang dikelola oleh perusahaan swasta nasional, PTPN maupun perkebunan
rakyat. Di Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada tahun 2008 mempunyai luas
lahan 3,1 juta Ha perkebunan rakyat, 796.695 Ha perkebunan PTPN dan 3,7 juta Ha
perkebunan swasta nasional. (BPS, 2008). Pohon kelapa sawit sudah tua bila mencapai
umur lebih dari 20 tahun, dapat mencapai tinggi 9 m sampai dengan 12 m dan harus
diremajakan kembali (replanting), dimana batang kelapa sawit sampai saat sekarang
ini merupakan limbah padat yang cukup banyak (Supriadi, 1999).
MAKSUD
DAN TUJUAN
Untuk
mengetahui sifat-sifat fisik lembaran serat semen yang menggunakan campuran
serat dari batang kelapa sawit, untuk diketahui bobot isi, kekuatan lentur
penyerapan air dan kerapatan airnya hingga sesuai dengan persyaratan standar
yang telah ditetapkan.
BAHAN
DAN METODE PENELITIAN BAHAN
Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk
membuat contoh lembaran serat semen adalah batang kelapa sawit, soda api teknis,
ketel pemasak, semen Portland Pozolan, timbangan, blender, cetakan besi untuk
membuat lembaran serat semen, mesin press hidrolik, wadah-wadah, alat-alat
bantu lainnya, mesin uji lentur dan lain sebagainya.
GAMBAR 1 : DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SERAT DARI BATANG
KELAPA SAWIT
GAMBAR 2 : DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SABUT BATANG
KELAPA SAWIT
GAMBAR 3 : DIAGRAM PEMBUATAN CONTOH LEMBARAN SERAT
SEMEN DARI SERAT BETANG KELAPA SAWIT
HASIL
DARI PENELITIAN
PEMBAHASAN
Tumbuh
– tumbuhan, baik itu tanaman kayu (wood) ataupun tanaman bukan kayu (non wood),
merupakan sumber serat yang terdiri atas gabungan senyawa – senyawa kimia,
yaitu selulosa yang merupakan komponen penyusun utama, lignin yang berfungsi
sebagai bahan perekat antara kelompok selulosa, zat ekstraktif yaitu senyawa–senyawa
organik yang mempunyai berat molekul rendah dan zat – zat anorganik (mineral) dalam
jumlah yang kecil. Serat–serat pada tumbuh–tumbuhan berfungsi sebagai penguat
dan penegak batang, berkelompok menjadi berkas serat yang dikelilingi oleh jaringan
parenkim. Lignin merupakan senyawa organik polimer yang banyak dan penting bagi
tumbuh – tumbuhan. Lignin
merupakan bahan perekat bagi seratserat, menaikan sifat–sifat kekuatan mekanik sedemikian
rupa, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tegak berdiri. Lignin merupakan senyawa
amorph yang terdapat didalam lamella tengah majemuk maupun didalam dinding
sekunder. Lignin membuat serat menjadi kaku dan menolak air (hydropholic). Apabila
lignin diisolasi maka serat akan mengalami daya swelling (mengembang) dan membuat
terjadinya ikatan serat (Harun, 1998). Tumbuh – tumbuhan, baik itu tanaman kayu
(wood) ataupun tanaman bukan kayu (non wood), merupakan sumber serat yang terdiri
atas gabungan senyawa – senyawa kimia, yaitu selulosa yang merupakan komponen penyusun
utama, lignin yang berfungsi sebagai bahan perekat antara kelompok
selulosa, zat ekstraktif yaitu senyawa–senyawa organik yang mempunyai berat
molekul rendah dan zat – zat anorganik (mineral) dalam jumlah yang kecil. Serat–serat pada
tumbuh–tumbuhan berfungsi sebagai penguat dan penegak batang, berkelompok menjadi
berkas serat yang dikelilingi oleh jaringan parenkim. Lignin merupakan senyawa
organik polimer yang banyak dan penting bagi tumbuh – tumbuhan. Lignin
merupakan bahan perekat bagi seratserat, menaikan sifat–sifat kekuatan mekanik sedemikian
rupa, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tegak berdiri. Lignin merupakan senyawa
amorph yang terdapat didalam Lamella tengah majemuk maupun didalam dinding
sekunder. Lignin membuat serat menjadi kaku dan menolak air (hydropholic). Apabila
lignin diisolasi maka serat akan mengalami daya swelling (mengembang) dan membuat
terjadinya ikatan serat (Harun,1998).
KESIMPULAN
Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa contoh percobaan C–I, sudah memberikan
hasil yang memenuhi persyaratan. Pada rancangan percobaan 0,1 kg serat batang
kelapa sawit kering udara dengan 1 kg semen Portland Pozolan lembaran serat semen
diperoleh adalah: kekuatan lentur 110,75 kgf/cm2, bobot isi = 1,69 gr/cm3, penyerapan
air = 19,31%, keadaan rapat air adalah tidak menetes, kemampuan dipaku adalah
baik. Sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh SNI 15-0233-1989, tentang lembaran
serat semen contoh lembaran serat semen dapat memenuhi persyaratan. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa serat batang
kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk membuat lembaran
serat semen.
DAFTAR
PUSTAKA
- Anonim, Data Perkebunan Kelapa Sawit, BPS, 2008.
- Duggal, S.K., Building Material, Second Edition Reprint, New Age International (P) Limited Pubsliher, New Delhi, pp. 141-145, 2006.
- Gupta, and Santosh Kumar, Material Sciences for Engineers, First Edition, CBS Publisher & Distributrion, New Delhi, pp. 340-343, 2004.
- Harun, HWK., Diklat Pelatihan Sifat Fisik dan Morfologi Bahan Baku, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Selulosa, Bandung, hal. 1-38, 1998.
- Hornbostel, Construction Materials : Types, Uses anad Applications, John Willey & Sons, New York, pp. 498-515, 1982.
- Khurmi, R.S, Strenght of Materials, S. Chand & Company Ltd, New Delhi, pp. 378- 385, 1982.
- Miller, J and J. E. Freud, Probability and Statistics for Engineers, Prentice Hall Inc., New York, pp. 226-334, 1965.
- Shidiq, H., Ensiklopedi Umum, Penerbit Jaya Kamus, Jakarta, hal.315, 1997. Sugesty, S., Diklat Pelatihan Sifat dan Kwalitas Pulp, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Selulosa Bandung, hal. 1-18, 1998.
- Supriadi, A., O. Rahman dan E. Sarwono, Karakteristik Dolok dan Sifat Penggergajian Kayu Sawit (Elaeis Guinensis Jacq), Buletin Penelitian Hasil Hutan, Vol. 17 No. 1, Bogor, hal 1-20, 1999.
- Tjahjono, H.Y., Diklat Pelatihan Proses Pembuatan Pulp, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Selulosa, Bandung, hal. 1-38, 1998.
- Trimulyono, Teknologi Beton, Penerbit Ardi, Yogyakarta, hal. 310-316, 2004.
- Vries, J.D, Winkler Prins Algemenee Encyclopedie, Zevende Deel, nv. Uitgevers Maatschappy Elsevier, Amsterdam, page. 186, 1935.
- Standar Nasional Indonesia, 15-0233-1989, Mutu dan Cara Uji Lembaran Serat Semen, BSN, Jakarta, 1989.
- ANSI/ASTM (220-77), Standard Specification for Flate Asbestos Cement Sheets, Vol. 16, pp. 129-131.
- ANSI/ASTM (459-63 Reapproved 1976, Sampling and Testing Asbestos Cement Flat Sheets, Roafing anad Siding Shingles and Clapboand, Vol. 16,pp. 298-230.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.