Judul : Analisis Six Sigma untuk
Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Penulis : IBRAHIM GHIFFARI, AMBAR HARSONO,
ABU BAKAR. Jurusan Teknik Industri Itenas Bandung
Nama jurnal : Analisis Six Sigma untuk
Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Reka
Integra – ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas| No.1| Vol. 1
Jurnal
Online Institut teknologi Nasional Juni 2013.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57417&val=4288&title=Analisis%20Six%20Sigma%20untuk%20Mengurangi%20Jumlah%20Cacat%20di%20Stasiun%20Kerja%20Sablon%20%20%28Studi%20Kasus:%20CV.%20Miracle%29
Latar belakang
masalah: CV.
Miracle kurang memperhatikan kualitas produk. Terutama untuk kualitas proses
penyablonan. Pengendalian kualitas proses sablon hanya didasarkan pada
spesifikasi berupa bentuk gambar. Sedangkan kualitas gambar dan warna hasil
penyablonan pada mika tidak begitu diperhatikan.
Masalah : Bagaimana meningkatkan kualitas
hasil sablon dari CV. Miracle ?
Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini
adalah menerapkan metode Six Sigma dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
hasil sablon di CV. Miracle
Metode : 1. Identifikasi Metode Perbaikan
Kualitas.
2. Define Identifikasi Proses
produksi, Stasiunkerja kritis, jumlah cacat dan jenis cacat
3. Measure Menentukan Critical to
Quality, Menghitung nilai Sigma dan Nilai DPMO, Analisa Kapabilitas Proses Saat
Ini danPenentuan Jenis Prioritas Cacat
4. Analyze Identifikasi Sumber
Penyebab Cacat
5. Improve Penentuan Prioritas
Perbaikan cacat dan Rancangan Usulan Tindakan Perbaikan
6. Control Analisa Peningkatan
Kualitas
7. Kesimpulan Dan Saran
Hasil penelitian : Hasil penelitian jurnal ini adalah
1. Penerapan metode Six Sigma
mampu mengurangi nilai DPMO. Sebelum penerapan nilai DPMo adalah 590743.
Setelah penerapan mejadi 290.741. Nilai sigma sebelum penerapan adalah 1,3 dan
berubah menjadi 2,05 setelah penerapan
2. Selain itu penerapan metode
Six Sigma mampu mengurangi biaya akibat kualitas rendah sebesar Rp. 205.042,-.
3. Berdasarkan proses perbaikan
pada proses penjemuran diperoleh waktu penjemuran yang menghasilkan cacat
dengan jumlah rendah yaitu 2 menit dengan 15 lembar.
Review : Menurut saya jurnal ini sudah
baik, mudah di pahami. Apalagi pada metode dan pengolahan datanya sudah sangat
baik karena urutan prosesnya di jelaskan secara detail. Namun kekurangan yang
terlalu menonjol pada jurnal ini adalah kepustakaanya yang tidak ada. Meski
begitu jurnal ini masih cukup layak untuk di jadikan bhan bacaan ataupun
sebagai refrensi ketika menyusun Tugas Akhir dengan judul tentang Six
Sigma.
Abstrak : CV. Miracle merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang konveksi. Perusahaan ini mempunyai dua buah stasiun
kerja yaitu stasiun kerja sablon dan stasiun kerja jahit. Stasiun kerja sablon
merupakan stasiun kerja kritis, karena menghasilkan cacat paling banyak. Jumlah
cacat paling banyak terdiri dari cacat warna leber dan cacat terkelupas.
Sebelum perbaikan diperoleh nilai sigma sebesar 1,3 sigma dan nilai DPMO
595.370. Biaya yang harus dikeluarkan untuk cacat dari stasiun kerja ini
sebesar Rp. 417.920. Berdasarkan cause-effect diagram di peroleh keterangan
bahwa metode sablon dan manusia sebagai operator merupakan aspek yang harus di
perbaiki. Berdasarkan Failure Mode Effect Analysis diperoleh bahwa cacat sablon
bersumber dari metode penjemuran yang tidak sempurna dan penggunaan tinner yang
tidak tepat. Perbaikan cacat penjemuran dilakukan dengan perancangan eksperimen.
Perbaikan proses sablon dilakukan dengan merancang standar operational
procedure. Proses perbaikan menghasilkan nilai sigma yang meningkat sebesar
2,05 dan DPMO menurun sebesar 290.741. Cost of Poor Quality akibat cacat pada
stasiun kerja ini menurun sebesar Rp. 205.042,-.
Kata
Kunci: Six Sigma, Sigma level, DPMO, Cost of Poor Quality, Standard Operational
Procedure
Daftar pustaka :
1.
Atmoko, T. (2012). Standar Operasional Prosedur (SOP) Dan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah . [Online]. [13 Juni 2012].
2.
Manggala, D. (2005). Six Sigma Sederhana. [Online] .Tersedia : www. yahoo.com/
d_manggala@yahoo.com .[10 Maret 2012].
3.
Gazpersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan
ISO 9001:2000, MBNQA dan HACCP, Penerbit Jakarta. : PT. Gramedia Pustaka Utama
4.
Isma, P. B. (2012). Penerapan Metode Six Sigma Untuk Menurunkan Kecacatan
Produk Frypan Di CV Corning Sidoarjo. [Online]. Tersedia :
boyismaputra@yahoo.com. [10 Maret 2012].
5.
Pande, P., Neuman, R. P,. dan Cavanagh, R. R. (2000). The Six Sigma Way:
Bagaimana GE dan Motorola Mengasah Kinerja Mereka, Edisi ke-II, Dwi Prabantini,
Yogyakarta : Penerbit ANDI
6.
Restiyanto dan Dumaditri. (2009). Pengendalian Kualitas Dengan Six Sigma.
[Online]. Tersedia: http :// dumadia.Wordpress.com / [27 juni 2012].
7.
Walpole, E. R., dan Raymond H. Myers, 1995, Ilmu Peluang dan Statistik untuk
Insinyur dan Ilmuwan, Edisi ke-4, Dr. RK Sembiring, Bandung : Penerbit Institut
Teknologi Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.