.

Rabu, 05 Oktober 2016

Review Jurnal - Pembuatan Invereter Untuk AC Conditioner













Oleh : Nur Afni Indah R

Otomatisasi Air Conditioner (AC) Pendingin Ruangan berbasis Mikrokontroler diwujudkan dengan menggabungkan beberapa komponen utama yaitu mikrokontroler ATmega16 sebagai unit pemroses, catu daya sebagai sumber tegangan, relay elektromagnetik dan transistor sebagai saklar, LM35 sebagai pendeteksi suhu ruangan, dan LCD sebagai penampil program. Perancangan perangkat lunak sebagai pengendali program pada mikrokontroler Atmega16 menggunakan bahasa C dan perangkat lunak Code Vision AVR sebagai compiler-nya. Alat untuk mengubah tegangan DC menjadi AC adalah dengan menggunakan Inverter. Inverter 1 phasa yang dirancang mampu mengubah tegangan 12VDC menjadi 220VAC. Metode pembangkitan gelombang/sinyal menggunakan rangkaian oscilator atau multivibrator yang dirancang dengan frekuensi 50Hz, untuk membangkikan gelombang kotak (Square Wave). Dalam pembuatan Penelitian ini, perancangan inverter dilakukan untuk tujuan efektif dan efisiensi Air Conditioner. Namun peneliti belum bisa mengujicobakan inverter tersebut dalam pengaplikasian Air Conditioner sesungguhnya karena daya yang dihasilkan masih sebatas 300 watt. Perencanaan inverter telah memenuhi persyaratan pembuatan inverter 1 fasa dengan menghasilkan tegangan keluaran 220 VAC, frekuensi 50Hz dan daya maksimal 300 watt. Pengujian rangkaian inverter dilakukan dengan mensimulasikan pengganti Air Conditioner dengan kipas angin berdaya 40 watt. Pada pengujian inverter terdapat voltage drop. Dari hasil perbandingan dan perhitungan secara teoritis dengan pengujian hasil output tegangan AC maka dapat dikatakan bahwa tegangan keluaran inverter tidak stabil maka di sarankan memakai stabilator tegangan agar tegangannya stabil. Inverter ini menggunakan MOSFET IRFZ44N dan berbagai macam komponen lain penunjangnya.

Ukuran Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah tegangan searah menjadi tegangan bolakbalik dan frekuensinya dapat diatur.

Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc serta menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol.

Rangkaian dalam Inverter

Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif yang dirancang sedemikian rupa, sehingga salah satu piranti bersifat menghantar pada saat piranti yang lain terpancung (Malvino, 1992:198). Rangkaian Multivibrator dapat digolongkan dalam tiga kategori utama yaitu multivibrator bistabil, multivibrator monostabil, dan multivibrator astabil. Multivibrator astabil beroperasi terus menerus untuk menghasilkan frekuensi gelombang persegi dengan frekuensi penggulungan pulsa tegangan mark atau space tertentu.


  • 1.       Multivibrator Astabil Bentuk rangkaian multivibrator astabil yang umum diperlihatkan pada gambar 3, resistor R3 dan R4 adalah resistor beban kolektor dari R1 memberikan panjaran kepada basis.



  • 2.       IC Multivibrator Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.


Syukron, Ibnu. 2013. Pembuatan Inverter Untuk Air Conditioner. Universitas Negeri Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.