Oleh : Nur Afni Indah R
Otomatisasi Air Conditioner (AC) Pendingin Ruangan berbasis
Mikrokontroler diwujudkan dengan menggabungkan beberapa komponen utama yaitu
mikrokontroler ATmega16 sebagai unit pemroses, catu daya sebagai sumber
tegangan, relay elektromagnetik dan transistor sebagai saklar, LM35 sebagai
pendeteksi suhu ruangan, dan LCD sebagai penampil program. Perancangan
perangkat lunak sebagai pengendali program pada mikrokontroler Atmega16
menggunakan bahasa C dan perangkat lunak Code Vision AVR sebagai compiler-nya.
Alat untuk mengubah tegangan DC menjadi AC adalah dengan menggunakan Inverter.
Inverter 1 phasa yang dirancang mampu mengubah tegangan 12VDC menjadi 220VAC.
Metode pembangkitan gelombang/sinyal menggunakan rangkaian oscilator atau
multivibrator yang dirancang dengan frekuensi 50Hz, untuk membangkikan
gelombang kotak (Square Wave). Dalam pembuatan Penelitian ini, perancangan
inverter dilakukan untuk tujuan efektif dan efisiensi Air Conditioner. Namun peneliti
belum bisa mengujicobakan inverter tersebut dalam pengaplikasian Air
Conditioner sesungguhnya karena daya yang dihasilkan masih sebatas 300 watt.
Perencanaan inverter telah memenuhi persyaratan pembuatan inverter 1 fasa
dengan menghasilkan tegangan keluaran 220 VAC, frekuensi 50Hz dan daya maksimal
300 watt. Pengujian rangkaian inverter dilakukan dengan mensimulasikan
pengganti Air Conditioner dengan kipas angin berdaya 40 watt. Pada pengujian
inverter terdapat voltage drop. Dari hasil perbandingan dan perhitungan secara
teoritis dengan pengujian hasil output tegangan AC maka dapat dikatakan bahwa
tegangan keluaran inverter tidak stabil maka di sarankan memakai stabilator
tegangan agar tegangannya stabil. Inverter ini menggunakan MOSFET IRFZ44N dan berbagai
macam komponen lain penunjangnya.
Ukuran Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk
mengubah tegangan searah menjadi tegangan bolakbalik dan frekuensinya dapat
diatur.
Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting
yaitu sirkuit converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi
dc serta menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta
sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik
dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit
pengontrol.
Rangkaian dalam Inverter
Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua
buah piranti aktif yang dirancang sedemikian rupa, sehingga salah satu piranti
bersifat menghantar pada saat piranti yang lain terpancung (Malvino, 1992:198).
Rangkaian Multivibrator dapat digolongkan dalam tiga kategori utama yaitu
multivibrator bistabil, multivibrator monostabil, dan multivibrator astabil.
Multivibrator astabil beroperasi terus menerus untuk menghasilkan frekuensi
gelombang persegi dengan frekuensi penggulungan pulsa tegangan mark atau space
tertentu.
- 1. Multivibrator Astabil Bentuk rangkaian multivibrator astabil yang umum diperlihatkan pada gambar 3, resistor R3 dan R4 adalah resistor beban kolektor dari R1 memberikan panjaran kepada basis.
- 2. IC Multivibrator Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.
Syukron, Ibnu. 2013. Pembuatan Inverter Untuk
Air Conditioner. Universitas Negeri Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.