.

Sabtu, 01 Oktober 2016

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PADA SPAREPART DENGAN SISTEM DIE CASTING (STUDI KASUS PADA PT. SJA)

JUDUL PENELITIAN
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PADA SPAREPART DENGAN SISTEM DIE CASTING (STUDI KASUS PADA PT. SJA)

NAMA PENULIS
Ahmad, Lithrone Laricha dan Felisia Wijaya
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

NAMA JURNAL
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 3, 177 – 186
Publisher Group: Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara
Publisher Date: 14 Mar 2016

ABSTRAK
Proses pengendalian kualitas dan pengawasan terhadap pengendalian kualitas harus ditangani oleh seorang pakar atau seorang ahli secara cepat dan tepat dalam mengatasi suatu masalah. Namun kenyataan di lapangan, seorang pakar tidak dapat hadir dan menyelesaikan semua masalah tepat waktu pada saat dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan produk, memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian kualitas pada bahan baku dan proses produksi, memberikan informasi berupa tindakan yang dilakukan dalam menghadapi masalah tentang pengendalian kualitas yang ada, memberikan usulan rancangan sistem pakar untuk mendukung proses pengendalian kualitas dengan menggunakan system pakar yang disesuaikan pada penyebab cacat yang terjadi, hal-hal yang harus diperhatikan pada pengendalian kualitas bahan baku serta proses produksi, dan upaya menghadapi cacat pada produk yang terjadi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dilakukan pengolahan data menggunakan peta kendali dan diagram pareto kemudian dilanjutkan dengan analisis penyebab cacat yang terjadi menggunakan fishbone diagram dan FMEA. Semua informasi yang didapat mengenai pengendalian kualitas untuk setiap prosesnya akan disajikan dalam bentuk sistem pakar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapat tiga jenis cacat yang ada pada PT. SJA, yaitu cacat visual. Keropos, dan dimensi. Masingmasing memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda.
Kata Kunci: Sistem Pakar, Pengendalian Kualitas, FMEA

LATAR BELAKANG
Dalam suatu industri, pengendalian kualitas produksi itu sangat di perlukan agar menurunkan tingkat kegagalan pada produk yang telah jadi. Pengendalian ini harus di awasi oleh pakar yang sudah ahli jadi saat terdapat masalah dapat teratasi secara cepat dan tepat. Namun nyatanya seorang pakar tidak dapat hadir di lapangan menyelesaikan masalahnya dengan cepat. Jadi, itulah sebabnya perusahaan memerlukan sebuah system yang memiliki pengetahuan dan  kemampuan setara seorang pakar. Sistem yang dapat digunakan dalam hal ini adalah system pakar yang menggunakan bahasa pemrograman.
TUJUAN
Tujuan dari jurnal ini untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan produk yang terjadi, memberikan informasi berupa pengambilan keputusan atau tindakan yang dilakukan seorang pakar dalam menghadapi masalah tentang pengendalian kualitas yang ada, memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian kualitas pada bahan baku dan proses produksi, dan memberikan usulan rancangan sistem pakar untuk menyempurnakan proses pengendalian kualitas dengan menggunakan sistem pakar yang disesuaikan pada kondisi dan situasi pada terhadap pengendalian kualitas dan pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar. Dengan batasan, yaitu penelitian perancangan sistem pakar tertuju pada bahan baku, proses produksi, dan produk akhir berdasarkan jenis cacat terbesar.

METODE
Metode penelitiannya bisa dilihat flowchart dibawah ini.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari setiap produksi diperoleh data persentasi kecacatan disetiap produk seperti di diagram bawah ini


Terdapat tiga jenis cacat yang terjadi yaitu cacat dimensi, visual dan keropos. Masing-masing dari ketiga cacat tersebut, terdapat pada setiap produk yang mengalami kecacatan. Namun jumlah jenis cacat yang terjadi berbeda-beda. Dan cacat yang sering muncul adalah visual dengan 54%, seperti di diagram bawah ini.


Setelah itu dilakukan analisis terhadap data jumlah cacat produk yang terjadi setiap minggunya. Sebagai contoh, akan dilakukan analisis terhadap produk Handle Lever dengan menggunakan peta kendali p.



Dapat dketahui masih banyak data atau jumlah cacat produk yang berada diluar kendali. Sehingga diperlukannya tindakan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dari kecacatan yang terjadi pada produk tersebut. Dan untuk menganalisa penyebab yang terjadi menggunakan diagram fishbone seperti dibawahini.




Selanjutnya untuk mengetahui apa saja yang dapat menjadi sumber kegagalan, kegagalan apa yang mungkin terjadi, penyebab dari kegagalan yang terjadi, pengaruh dari kegagalan yang terjadi, dan apa yang harus dilakukan untuk menangani dan menghindari terjadinya kegagalan bisa di lihat di tabel FMEA bawah ini

Perancangan Program Sistem Pakar
Setelah pengolahan data tahap selanjutnya perancangan system pakar. Sistem pakar yang dirancang adalah untuk pengendalian kualitas pada divisi bahan baku, divisi proses produksi, dan divisi produk jadi. Dalam perancangan sistem pakar, interaksi antar pembangun sistem pakar, dan pakar harus saling berinteraksi dengan didukung juga oleh peralatan dalam membangun sistem pakar. Elemen-elemen perancangan system pakar di tunjukkan pada tabel 2

Struktur dasar untuk sistem yang dikembangkan merupakan lingkungan pengembangan yaitu lingkungan tempat dimana pembangun sistem pakar mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan dasar yang akan digunakan untuk perancangan sistem pakar dan lingkungan konsultasi yaitu lingkungan dimana pengguna dari sistem pakar mendapatkan informasi dari pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan. Skema dari struktur dasar seperti dibawah ini

Pada basis pengetahuan untuk dasar perancangan system pakar yang ditujukan sebagai pendukung system pengendalian kualitas di PT. SJA yaitu meliputi karakteristik dari kualitas tiap proses seperti gambar di bawah ini

Basis data merupakan bagian yang mengandung semua fakta yang ada pada system, dan mendukung pengendalian kualitas yang menentukan di terima atau di tolaknya suatu input oleh user. Tidak hanya itu, basis data pada program ini juga tentang informasi-informasi dan input yang dipilih dan dimasukkan oleh user. Tabel atribut penilaian dan informasi pada basis data dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

dan hasil yang di dapat akan di ubah menjadi suatu aturan sebagai mekanisme logika dalam perancangan antarmuka pengguna. Berikut adalah tampilan antarmuka pengguna dari sistem pakar


KESIMPULAN
Pada PT. SJA terdapat tiga jenis cacat, yaitu cacat visual, keropos, dan dimensi. Dan setiap cacat produk memiliki masalah yang berbeda. Dalam pengendalian kualitas pada bahan baku dan proses produksi yang perlu di perhatikan adalah komposisi setiap bahan harus sesuai dengan standard JIS (Japan International Standard), komposisi pencampuran bahan baku virgin dengan scrap, komposisi obat flux dan degassing untuk setiap bahan baku, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses fluxing, penilaian sampel pada divisi casting, dan proses finishing yang harus dialami oleh setiap produk serta alat yang dibutuhkan untuk masing-masing proses finishing yang terjadi.
Program sistem pakar ini sudah dapat mendukung proses pengendalian kualitas jika proses produksi disesuaikan dengan hal-hal yang perlu diperhatikan pada setiap proses yang ada mulai dari bahan baku hingga proses finishing, penyebab suatu kecacatan dapat terjadi, solusi dalam menangani jenis cacat yang terjadi.


DAFTAR PUSTAKA
1.       Hariastuti, Ni Luh Putu, 2010, Pengendalian Kualitas Produk Dalam Upaya Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi, Institut Teknologi Adhitama Surabaya.
2.      Rossian, Jennifer, 2011, Implementasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pakar Dalam Penilaian Kualiats Bahan Baku, Proses Pengolahan, Dan Produk Akhir PT. Red Ribbon Indonesia.
3.      Yuliana, Shelly, 2005, Sistem Pengendalian Kualitas Dengan Bantuan Expert System Untuk Menurunkan Tingkat Kecacatan Produk, Jurnal Teknik Industri Universtitas Kristen Petra, Vol 7.
4.      Feigenbaum, A.V., 1983, Total Quality Control, Third Edition, New York: Mcgraw-Hill, Inc.
5.      Montgomery, D. C. 2005. Introduction to Statistical Quality Control 5th Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.
6.      Sparague, R. H., and Watson H. J., 1993, Decision Support Systems: Putting Theory Into Practice, Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall.
7.      Kusumadewi, 2003, “Artifical Intelligence (Teknik dan Aplikasi)”, Edisi I Graha Ilmu, Yogyakarta.
8.      Crow, Kenneth, 2004, Failure Modes and Effects Analysis (FMEA), DRM Associates, USA. http://www.npdsolutions.com/fmea.html.
9.      Doehler, H., “Die Casting”, McGraw Hill Book Company, New York
10.  Surdia, Tata & Saito, Shinroku, 2005, Pengetahuan Bahan Teknik, (cetakan keenam), Jakarta: Pradnya Paramita.
11.  Mohlis, J., 2006, http://www.chem_is_try.org





2 komentar:

  1. @C11-MARIYADI , S ALBERTUS ASEP MARIYADI

    dari artikel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, degan melakukan program ini dapar mendukung pegendalian kualitas produk yang ada di industri tersebut.sehingga dapat menekan angka kecacatan dari produk, cacat produk yang ada di sini tergolong menjadi 3 yaitu,cacat visual, keropos dan cacat dimensi.

    sekian, terima kasih....

    BalasHapus
  2. @C03-ARIF
    Selamat sore..
    menurut saya reviw jurnal dari mas tri susanto sudah cukup baik, namun terdapat kekurangan yaitu terdapat ketidaksesuaian antara latar belakang dengan tujuan dari jurnal ini.
    jika pada bagian tersebut di perbaiki pasti artikel ini lebih baik.
    terimakasih

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.