JUDUL PENELITIAN
PERANCANGAN SISTEM PAKAR
UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PADA SPAREPART DENGAN SISTEM DIE CASTING
(STUDI KASUS PADA PT. SJA)
NAMA PENULIS
Ahmad, Lithrone Laricha dan Felisia Wijaya
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Tarumanagara
NAMA JURNAL
Jurnal Ilmiah
Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 3, 177 – 186
Publisher
Group: Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Tarumanagara
Publisher
Date: 14 Mar 2016
ABSTRAK
Proses pengendalian
kualitas dan pengawasan terhadap pengendalian kualitas harus ditangani oleh seorang
pakar atau seorang ahli secara cepat dan tepat dalam mengatasi suatu masalah.
Namun kenyataan di lapangan, seorang pakar tidak dapat hadir dan menyelesaikan
semua masalah tepat waktu pada saat dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan produk,
memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian
kualitas pada bahan baku dan proses produksi, memberikan informasi berupa
tindakan yang dilakukan dalam menghadapi masalah tentang pengendalian kualitas
yang ada, memberikan usulan rancangan sistem pakar untuk mendukung proses
pengendalian kualitas dengan menggunakan system pakar yang disesuaikan pada
penyebab cacat yang terjadi, hal-hal yang harus diperhatikan pada pengendalian
kualitas bahan baku serta proses produksi, dan upaya menghadapi cacat pada
produk yang terjadi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dilakukan pengolahan
data menggunakan peta kendali dan diagram pareto kemudian dilanjutkan dengan
analisis penyebab cacat yang terjadi menggunakan fishbone diagram dan FMEA.
Semua informasi yang didapat mengenai pengendalian kualitas untuk setiap
prosesnya akan disajikan dalam bentuk sistem pakar. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan terdapat tiga jenis cacat yang ada pada PT. SJA, yaitu cacat
visual. Keropos, dan dimensi. Masingmasing memiliki faktor penyebab yang
berbeda-beda.
Kata Kunci: Sistem Pakar,
Pengendalian Kualitas, FMEA
LATAR
BELAKANG
Dalam suatu industri, pengendalian kualitas produksi
itu sangat di perlukan agar menurunkan tingkat kegagalan pada produk yang telah
jadi. Pengendalian ini harus di awasi oleh pakar yang sudah ahli jadi saat
terdapat masalah dapat teratasi secara cepat dan tepat. Namun nyatanya seorang
pakar tidak dapat hadir di lapangan menyelesaikan masalahnya dengan cepat.
Jadi, itulah sebabnya perusahaan memerlukan sebuah system yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan setara seorang
pakar. Sistem yang dapat digunakan dalam hal ini adalah system pakar yang
menggunakan bahasa pemrograman.
TUJUAN
Tujuan dari jurnal ini untuk menganalisis
faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan produk yang terjadi, memberikan
informasi berupa pengambilan keputusan atau tindakan yang dilakukan seorang
pakar dalam menghadapi masalah tentang pengendalian kualitas yang ada,
memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian
kualitas pada bahan baku dan proses produksi, dan memberikan usulan rancangan
sistem pakar untuk menyempurnakan proses pengendalian kualitas dengan
menggunakan sistem pakar yang disesuaikan pada kondisi dan situasi pada
terhadap pengendalian kualitas dan pengambilan keputusan yang biasanya
dilakukan oleh seorang pakar. Dengan batasan, yaitu penelitian perancangan
sistem pakar tertuju pada bahan baku, proses produksi, dan produk akhir
berdasarkan jenis cacat terbesar.
METODE
Metode penelitiannya bisa dilihat flowchart dibawah
ini.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dari setiap produksi diperoleh data persentasi
kecacatan disetiap produk seperti di diagram bawah ini
Terdapat tiga jenis cacat yang terjadi yaitu cacat
dimensi, visual dan keropos. Masing-masing dari ketiga cacat tersebut,
terdapat pada setiap produk yang mengalami kecacatan. Namun jumlah jenis cacat
yang terjadi berbeda-beda. Dan cacat yang sering muncul adalah visual dengan 54%, seperti di diagram
bawah ini.
Setelah itu dilakukan analisis terhadap data jumlah
cacat produk yang terjadi setiap minggunya. Sebagai contoh, akan dilakukan
analisis terhadap produk Handle Lever dengan menggunakan peta kendali p.
Dapat dketahui masih banyak data atau jumlah cacat
produk yang berada diluar kendali. Sehingga diperlukannya tindakan lebih lanjut
untuk mengetahui penyebab dari kecacatan yang terjadi pada produk tersebut. Dan
untuk menganalisa penyebab yang terjadi menggunakan diagram fishbone seperti dibawahini.
Selanjutnya untuk
mengetahui apa saja yang dapat menjadi sumber kegagalan, kegagalan apa yang
mungkin terjadi, penyebab dari kegagalan yang terjadi, pengaruh dari kegagalan
yang terjadi, dan apa yang harus dilakukan untuk menangani dan menghindari
terjadinya kegagalan bisa di lihat di tabel FMEA bawah ini
Perancangan
Program Sistem Pakar
Setelah pengolahan data
tahap selanjutnya perancangan system pakar. Sistem pakar yang dirancang adalah
untuk pengendalian kualitas pada divisi bahan baku, divisi proses produksi, dan
divisi produk jadi. Dalam perancangan sistem pakar, interaksi antar pembangun
sistem pakar, dan pakar harus saling berinteraksi dengan didukung juga oleh
peralatan dalam membangun sistem pakar. Elemen-elemen perancangan system pakar
di tunjukkan pada tabel 2
Struktur dasar untuk
sistem yang dikembangkan merupakan lingkungan pengembangan yaitu lingkungan
tempat dimana pembangun sistem pakar mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan dasar
yang akan digunakan untuk perancangan sistem pakar dan lingkungan konsultasi
yaitu lingkungan dimana pengguna dari sistem pakar mendapatkan informasi dari
pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan. Skema dari struktur dasar
seperti dibawah ini
Pada basis pengetahuan
untuk dasar perancangan system pakar yang ditujukan sebagai pendukung system
pengendalian kualitas di PT. SJA yaitu meliputi karakteristik dari kualitas
tiap proses seperti gambar di bawah ini
Basis data merupakan
bagian yang mengandung semua fakta yang ada pada system, dan mendukung
pengendalian kualitas yang menentukan di terima atau di tolaknya suatu input
oleh user. Tidak hanya itu, basis data pada program ini juga tentang
informasi-informasi dan input yang dipilih dan dimasukkan oleh user. Tabel
atribut penilaian dan informasi pada basis data dapat dilihat pada Tabel 3 dan
Tabel 4.
dan hasil yang di dapat
akan di ubah menjadi suatu aturan sebagai mekanisme logika dalam perancangan
antarmuka pengguna. Berikut adalah
tampilan antarmuka pengguna dari sistem pakar
KESIMPULAN
Pada
PT. SJA terdapat tiga jenis cacat, yaitu cacat visual, keropos, dan dimensi.
Dan setiap cacat produk memiliki masalah yang berbeda. Dalam pengendalian
kualitas pada bahan baku dan proses produksi yang perlu di perhatikan adalah
komposisi setiap bahan harus sesuai dengan standard JIS (Japan International
Standard), komposisi pencampuran bahan baku virgin dengan scrap,
komposisi obat flux dan degassing untuk setiap bahan baku, waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan proses fluxing, penilaian sampel pada
divisi casting, dan proses finishing yang harus dialami oleh
setiap produk serta alat yang dibutuhkan untuk masing-masing proses finishing
yang terjadi.
Program
sistem pakar ini sudah dapat mendukung proses pengendalian kualitas jika proses
produksi disesuaikan dengan hal-hal yang perlu diperhatikan pada setiap proses
yang ada mulai dari bahan baku hingga proses finishing, penyebab suatu
kecacatan dapat terjadi, solusi dalam menangani jenis cacat yang terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hariastuti, Ni Luh Putu, 2010, Pengendalian
Kualitas Produk Dalam Upaya Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi, Institut
Teknologi Adhitama Surabaya.
2. Rossian,
Jennifer, 2011, Implementasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Berbasis
Sistem Pakar Dalam Penilaian Kualiats Bahan Baku, Proses Pengolahan, Dan Produk
Akhir PT. Red Ribbon Indonesia.
3. Yuliana,
Shelly, 2005, Sistem Pengendalian Kualitas Dengan Bantuan Expert System Untuk
Menurunkan Tingkat Kecacatan Produk, Jurnal Teknik Industri Universtitas
Kristen Petra, Vol 7.
4. Feigenbaum,
A.V., 1983, Total Quality Control, Third Edition, New York: Mcgraw-Hill, Inc.
5. Montgomery,
D. C. 2005. Introduction to Statistical Quality Control 5th Edition. New York:
John Wiley and Sons, Inc.
6. Sparague,
R. H., and Watson H. J., 1993, Decision Support Systems: Putting Theory Into
Practice, Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall.
7. Kusumadewi,
2003, “Artifical Intelligence (Teknik dan Aplikasi)”, Edisi I Graha Ilmu,
Yogyakarta.
8. Crow,
Kenneth, 2004, Failure Modes and Effects Analysis (FMEA), DRM Associates, USA. http://www.npdsolutions.com/fmea.html.
9. Doehler,
H., “Die Casting”, McGraw Hill Book Company, New York
10. Surdia,
Tata & Saito, Shinroku, 2005, Pengetahuan Bahan Teknik, (cetakan keenam),
Jakarta: Pradnya Paramita.
11. Mohlis,
J., 2006, http://www.chem_is_try.org
@C11-MARIYADI , S ALBERTUS ASEP MARIYADI
BalasHapusdari artikel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, degan melakukan program ini dapar mendukung pegendalian kualitas produk yang ada di industri tersebut.sehingga dapat menekan angka kecacatan dari produk, cacat produk yang ada di sini tergolong menjadi 3 yaitu,cacat visual, keropos dan cacat dimensi.
sekian, terima kasih....
@C03-ARIF
BalasHapusSelamat sore..
menurut saya reviw jurnal dari mas tri susanto sudah cukup baik, namun terdapat kekurangan yaitu terdapat ketidaksesuaian antara latar belakang dengan tujuan dari jurnal ini.
jika pada bagian tersebut di perbaiki pasti artikel ini lebih baik.
terimakasih