.

Minggu, 02 Oktober 2016

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI WASTE DI INDUSTRI SKALA UKM

Darminto Pujotomo, Raditya Armanda
3 September 2011 

A. Latar Belakang

Lean manufacturing merupakan konsep manufaktur untuk menghasilkan produk yang efisien daengan mengurangi biaya produksi melalui efisiensi, dalam konsep lean, dikenalkan 7 macam pemborosan yang meliputi produksi berlebih, transportasi material yang berlebihan, menunggu proses yang tidak perlu, persediaan, pergerakan dan cacat produk. penelitian ini menggunakan value stream mapping dalam mengidentifikasi pemborosan dan menelusuri potensi terjadinya pemborosan.
Banyak pemborosan yang terjadi di perusahaan tanpa di sadari oleh pelakunya. Selama ini perusahaan merasakan adanya pemborosan yang sering terjadi. tetapi perusahaan jarang melakukan pengukuran. padahal, pemborosan sangat berpotensi mengurangi efisiensi perusahaan. Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi pemborosan yang terjadi dan mereduksi pemborosan tersebut sehingga mampu meningkatkan efisiensi produksi.

B. Hasil dan Pembahasan


CV. Citra Jepara merupakan perusahaan yang melayani permintaan meubel dari customernya (make to demand) dan memilikki skala produksi yang cukup besar sehingga penerapan lean manufacturing merupakan kebutuhan bagi perusahaan untuk meminimasi waste untuk memaksimalkan profit dan dapat menjadi unggul dari para kompetitornya. Banyaknya pemborosan material dengan membuang bahan yang cacat dan sisa serbuk kayu dapat dikurangi dengan down size, finger joint dan pres.

Proses Produksi

di fokuskan pada peroses perubahan dari log kayu menjadi komponen sebuah meubel.
proses produksi ini di bagi menjadi 3 tahap
  1. tahap ini adalah proses pembuatan log kayu menjadi papan kayu dengan menggunakan mesin sawmill.
  2. tahap kedua menggunakan mesin ricksaw, yaitu proses pembuatan papan kayu menjadi komponen setengah jadi. tentu saja sesuai dengan yang di butuhkan.
  3. tahap terakhir dengan mesin radial adalah pembuatan komponen setengah jadi menjadi komponen jadi..
pada setiap tahap proses tersebut terdapat quality control yang bertugas mengecek hasil dari proses produksi. pengecekan berupa sepisifikasi produk sesuai yang di butuhkan.

Desain Layout Produksi

perusahaan menerapkan proses layout, peletakan mesin pun telah sesuai dengan kebutuhan pekerja dari proses pembuatan komponen.

Penerapan Value Stream Mapping

pada penerapan ini terlihat adanya  beban kerja yang tidak seimbang pada setiap proses kerja, terutama terlihat pada mesin sawmill yang hanya terdiri dari 2 mesin dan memiki waktu pemrosesan yang paling lama. ketidak seimbangan aliran proses dapat diatasi dengan cara lantai produksi membuat persediaan work in process berupa papan kayu.

The 7 Wastes

  • Correction Waste
untuk mengurangi waste pada proses correction waste, di terapkan system qualitu control yang berfungsi untuk menyingkirkan material cacat agar tidak di proses lebih lanjut.

  • Overproduction Waste
dalam proses ini tidak terjadi karna produk yag di kerjakan merupakan produk make to demand.

  • Movement of Material Waste
Pada proses ini menggunakan Forklift, Platform truck, dan Handlift Truck yang masing masing di gunakan sesuai kapasitas barang produksi tersebut

  • Motion Waste
para pekerja memiliki job desk masing-masing sehingga pergerakan yang terjadi tidak mengakibatkan motion waste

  • Waiting Waste
Waiting Waste sedikit terjadi pada proses produksi, ini terbukti dengan sedikitnya material yang menunggu untuk di proses selanjutnya dan kesesuaian beban kerja.

  • Inventory Waste
Karna banyaknya faktor yang tidak tentu seperti faktor alam dan perijinan, maka perusahaan menerapkan kebijaka safety stock untuk mencegah terjadinya stockout atas permintaan konsumen.

  • Processing Waste
dalam proses produksi yang di lakukan, bagian produksi menetapkan jumlah komponen yang harus di penuhi pada hari tersebut.

Sustainable Manufacturing

ketiga pilar pendukung sustainable mancufacturing tidak dapat berdiri sendiri karena makna sustainable itu sendiri berarti berkelanjutan dimana satu proses berlanjut ke proses-proses berikutnya dimana proses sebelumnya akan mempengaruhi proses selanjutnya baik secara langsung atapun secara tidak langsung. sebagai contoh ketersediaan bahan baku mempengaruhi ada tidaknya proses produksi yang akan di laksanakan.

dalam studi kasus ini akan kita bahas beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menciptakan sustainable manufacturing pada CV. Citra Jepara. antara lain:
  1. mengurangin pengguanaan bahan utama yang tidak berkelanjutan dengen penggunaan bahan pengganti yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan.
  2. mengoptimalkan penggunaan energi selama logistik, proses produksi dan distribusi.
  3. menurunkan tingkat waste dari proses produksi dengan meningkatkan efisiensi proses produksi
  4. meningkatkan kualitas produk untuk memperpanjang masa pemakaian produk dan mudah terurai oleh alam.
  5. meningkatkan servis produk untuk pemanfaatan produk yang lebih lama sehingga tidak menimbulkan prilaku konsumtif pada konsumen.
  6. memperbaiki keamanan dan kesehatan dari pekerja, komunitas, dan pengguna.
  7. mengoptimalkan penggunaan satu kawasan industri untuk penghematan biaya dan kemudahan pengelolaan limbah.
  8. meningkatkan peran serta perusahaan, perkotaan dan pemerintah dalam upaya menciptakan sustainable manufacturing.
  9. menggalakan inovasi dalam dunia industri.
berikut merupakan tindakan sustainable untuk mengurangi sampah yang di buang dan memaksimalkan material yang ada;
  • down size; adalah penurunan ukuran komponen yang di produksi akibat cacat komponen yang reject.
  • Finger joint; adalah desain dengan menyusun komponen-komponen kecil yang dapat di susun untuk menjadi komponen yang lebih besar
  • press; adalah proses dimana bubuk sisa serpihan kayu dengan di press sehingga dapat di gunakan untuk menjadi bagian yang dapat di gunakan kembali.

 Peluang penelitian selanjutnya

dalam penelitian ini penelitian untuk selanjutnya tidak ada karena limbah kayu yang di hasilkan dapat di manfaatkan kembali. dan juga penggunaan kayu dari pohon jati menggunakan jati yang ideal untuk sebuah tanaman sebagai bahan baku pembuatan mebel.


3 komentar:

  1. @B27-WILLY

    Jurnal ini mempunyai isi dan konten yang cukup lengkap, dan memberikan ilmu kalau waste dapat dikurangi di Industri Skla UKM.
    Namun jurnal ini kurang mindmap, sehingga akan sukar dimengerti oleh pembaca pemula.
    Dan tidak ada penjelasan akan nilai baik dari jurnal ini

    BalasHapus
  2. @B13-ALFAN
    Komentar :
    Jurnal ini sangat bagus karena mempelajari tentang PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI WASTE DI INDUSTRI SKALA UKM sehingga dapat mengurangi waste/limbah dan mengurangi dampak lingkungan sekitar.
    Saran :
    perlu ditambahkan mindmap agar mempermudah pembaca dalam mengartikan maksud dari jurnal ini

    BalasHapus
  3. @B30-Suhendra
    Jurnal menarik dan menambah pengetahuan tentang Lean Manufacture bagi mahasiswa dan praktisi.
    Saran : Artikel kurang Mindmap untuk mempermudah pembaca memahami maksud isi jurnal tersebut

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.