Pengertian Mutu (
Kualitas )
Mutu (kualitas) dalam
kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari
suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan tertentu”.
Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Definisi ini jelas
menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek
gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat
pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika,
pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari
segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas
(sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan
biaya, serta bebas cacat.
Pengertian Manajemen
Mutu
Manajemen Mutu adalah
aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan
kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan
pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang
manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas.
Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
· Produk / pelayanan /
proses pelaksanaan.
· Proses management
proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman
, dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal
yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang
pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
Management kualitas
Proyek
Pada bagian ini di
fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yang telah
sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan
konstruksi dalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara
lain : Continuous Quality Model dan Process Quality Management Model.
Continuous Quality
Management
Merupakan cara yang
digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk meningkatkan proses
bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin
mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang cepat.
Process Management
Model
Model atau cara ini
digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis . Ini
membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan
mengadakan suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam
meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Penggunaan kualitas
dalam proyek konstruksi
Management kualitas
yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan untuk mendapatkan suatu
kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu proyek adalah masalah yang khusus
yang mana wajib memerlukan penafsiran yang khusus pula.
Ada 6 (enam) lingkup
dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :
· Kualitas dari
penerangan dan keputusan dari klien
· Kualitas dari proses
disain
· Kualitas Material dan
komponen
· Kualitas dari
kumpulan proyek
· Kualitas dari
kegiatan management proyek
· Management proyek
sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek
Syarat Penggunaan dalam
Quality Management
Ada beberapa bagian
yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam konteks konstruksi
beberapa akan di jelaskan.
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan alat
untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah standard
spesifikasi udah di capai.
2. Quality control
Pengendalian Mutu
(Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu
tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring,
mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi penyimpangan/perubahan yang
tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
Mutu (kualitas) dalam
kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari
suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat
mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan
kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Quality Assurance
Pemastian Mutu (Quality
Assurance) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang
diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa
yang diberikan. Aktivitasnya mencakup kegiatan proses, baik internal maupun
eksternal termasuk merumuskan kebutuhan pelanggan. Maksud dari Quality
assurance ini adalah mengidentifikasi kemajuan dari kualitas. Quality assurance
mengevaluasi cost dari proyek secara keseluruhan secara teratur untuk
menetapkan anggaran yang keluar relevan dan sesuai dengan standard kualitas.
Total Quality
Management (management kualitas terpadu )
Pada tahun-tahun
sekarang sangat sangat penting meningkatkan kualitas dari sebuah produk yang di
hasilkan . Tekanan ini banyak datang dari perusahaan -perusahaan besar
internasional seperti perusahaan mobil dan computer. Persaingan antar
perusahaan tersebut lebih memaksa mereka untuk lebih lagi meningkatkan kualitas
produk yang di hasilkan, agar mendapat kepercayaan dari pasar..
5( lima ) pilar dalam
Total quality management
Semua sistem manajemen
yang menjunjung tinggi kemanusiaan di perlukan untuk menyatukan prinsip prinsip
Total quality management ke dalam setiap aspek organisasi. Bill Creech, salah
seorang dari Tim manajemen impian tahun 90-an di Amerika, telah lama
menggunakan lima pilar sebagai suatu cara untuk memberikan gambaran akan
perlunya dasar yang luas bagi TQM . Menurut Bill Creech ,Produk adalah titik
pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak mungkin
ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa
organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin
yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung
bagi semua yang lain. setiap pilar tergantung pada pilar yang lainnya , dan
kalau salah satu lemah sendirinya yang lain akan lemah.
Penerapan TQM dalam
Organisasi
Didalam 5 pilar
manajemen kualitas terpadu , organisasi merupakan pilar di tengah. Cara kita
berorganisasi jelas mempengaruhi semua unsur dan kegiatan yang lain. Organisasi
adalah kerangka kerja yang diandalkan oleh seluruh sistem manajemen untuk
mendapatkan hasil kerja yang efisien. Untuk alasan tersebut organisasi lebih
dari sesuatu dalam menentukan kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem.
Pengalaman menunjukan bahwa beberapa struktur organisasi hanya cocok untuk
sistem sentralisasi,
sedangkan yang lain
hanya cocok untuk sistem desentralisasi. Penetapan sentralisme pada input dan
ketergantungan pada peraturan yang berlebihan menekan semangat manusia .
Perlakuan yang kasar terhadap factor sistem manusia memuat orang merasa
terasing dan juga bisa memadamkan motivasi kita. Sebaliknya struktur
desentralisasi mempermudah pemimpin dan membebaskan kreatifitas. Sebenarnya.
Pertanyaaan kuncinya adalah organisasi mengembangkan atau meredam semangat
manusia. Oleh karena itu bagaimana kita memilih organisasi yang dapat
melambungkan dan organisasi yang dapat memjatuhkan kita. Berkenaan dengan hal
itu , memikirkan struktur sebuah organisasidalam arti vertical merupakan hal
yang tradisional. Seertisebuah pyramid dengan sebuah puncak, suatu
dasar, dengan berlapis
lapis manajemen diantaranya. Tetapi ini dapat juga di pikirkan sebagai sebuah
segitiga , yang terletak pada sebuah sisinya, ada bagian depan dan belakang.
Semakin tinggi rasio gigi ke ekor dari organisasi itu. Tak perlu di pertanyakan
lagi, semakin sengitnya persaingan dalam era globaliasi, semakin banyak gigi
yang diperlukan. Karyawan di bagian depan, di ujung tombak yang langsung
berhadapan dengan pelanggan dan pesaing.
Kebanyakan dalam bisnis
Amerika menyebut karyawan sebagai Frontline
(garis depan), tetapi
itu hanya berupa pemikiran depan ke belakang. Dalam analisis akhir, peran
dimenangkan dengan apa yang terjadi di depan .Hasil akhir dari persaingan
ekonomi antar organisasi dan antar negara ditentukan dengan cara yang tepat
sama. Hasil akhirnya tergantung pada pelaksana ujung tombak. Oleh karena itu
pemikiran konseptual mengenai organisasi harus dimulai dari bawah (di bagian
depan) dan di lanjutkan dari situ, dengan focus yang semakin terpusat pada cara
membuat struktur tebaik bagi organisasi dan mengatur agar baggian garis depan
menjadi kompeten, kreatif, dan memberikan komitmennya sebagai prasyarat untuk
sukses.
Perubahan sekarang
sudah menyebar ke mana mana dan proses mutu diucapkan oleh banyak orang. Tetapi
hanya sedikit terjadi perubahan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh
kebanyakan perusahaan sedang memandang proses yang terjadi bukan merupakan
perpanjangan dari permintaaan mereka dari seluruh organisasi. Ini merupakan
penghapusan yang serius karena di situklah kerusakan paling menyedihkan akibat
sentralisme. Struktur yang di hasilkan nya dan tergantung dalam rangka.
mendukung ajarannya
adalah kebalikan dari cepat tanggap dan fleksibilitas. Dan hal itu membuat kuno
dan tidak cocok dengan persaingan gerak cepat dari zaman globalisasi. Sementara
beberapa praktisi.sentralisme yang penuh keyakinan mengaku mendukung perubahan
, dalam kenyataanya perubahan tadi hanyalah tambal sulam pada suatu sistem yang
pada dasarnya demikian rusak seingga kegunaan dari tambalan tadi demikian
kecil.
Sistem Management
Kualitas
Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi,
kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”, yang dalam
Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yang mempunyai satu pengertian yaitu
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Berikut ini pengertian
sistem yang di berikan oleh para ahli :
Buckley
Sistem adalah suatu
kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling
ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by
virtue of interdependence of its parts).
Sistem adalah
sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia
(non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga
komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai
tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. Pengertian ini, mengandung arti
pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem
untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan
koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau
bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling mendukung.
B.S. Blanchard (1990)
Engineering System
adalah aplikasi yang efektif dari usaha-usaha ilmu pengetahuan dan engineering
dalam rangka mewujudkan kebutuhan operasional menjadi suatu sistem konfigurasi
tertentu, melalui proses yang saling terkait berupa definisi keperluan analisis
fungsional, sintesis, optimasi, desain, tes, dan evaluasi.
Pemakaian sistem dapat
di golongkan secara garis besar dalam 2 golongan pemakaian yaitu :
1. Menunjukan pada
suatu bentuk fisik, sesuatu wujud benda, abstrak maupun konkrit termasuk juga
konsepsi yang dikenal dengan deskriptif
2. Menunjukan suatu
metode atau tata-cara yang dikenal dengan preskriptif
Sistem paling sering
digunakan untuk menunjukan pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan
unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu
kesatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.