ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam industri
sebagai suatu konsep dan pekerjaan mempunyai tujuan akhir meniadakan kecelakaan
dan sekaligus menekan seminimal mungkin biaya yang dikeluarkan sebagai akibat
dari adanya kecelakaan.
Apapun program yang dicanangkan akan bermuara pada tujuan tersebut. Kecelakaan, bagaimanapun tingkat keparahannya akan tetap merugikan, tidak hanya bagi yang mengalaminya, namun perusahaan akan menanggung dampaknya. Kecelakaan, apalagi yang mengakibatkan cacat tetap atau kematian pasti menyisakan penderitaan bagi sanak keluarganya.
Bagi industri, kecelakaan kerja berarti kerugian finansial, moral, dan citra. Terlebih lagi jika kecelakaan kerja tersebut mempengaruhi nilai sahamnya. Karena begitu besar pengaruh kecelakaan kerja terhadap citra perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan tambang harus menyisihkan paling tidak 25 % dari keuntungan bersihnya untuk dana resiko, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi asuransi, kerugian yang tidak diasuransikan, dan usaha-usaha pencegahan.
Begitu besarnya beaya yang harus dikeluarkan untuk suatu kecelakaan kerja dan juga dampaknya terhadap citra perusahaan tambang, sehingga usaha pencegahan merupakan prioritas utama. Studi dan dan penelitian tentang sistem kecelakaan dan kesehatan kerja tambang menjadi program yang wajib dilakukan. Dan hal yang tidak bisa ditawar adalah dengan mengikutkan jajaran manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan tambang tersebut.
Apapun program yang dicanangkan akan bermuara pada tujuan tersebut. Kecelakaan, bagaimanapun tingkat keparahannya akan tetap merugikan, tidak hanya bagi yang mengalaminya, namun perusahaan akan menanggung dampaknya. Kecelakaan, apalagi yang mengakibatkan cacat tetap atau kematian pasti menyisakan penderitaan bagi sanak keluarganya.
Bagi industri, kecelakaan kerja berarti kerugian finansial, moral, dan citra. Terlebih lagi jika kecelakaan kerja tersebut mempengaruhi nilai sahamnya. Karena begitu besar pengaruh kecelakaan kerja terhadap citra perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan tambang harus menyisihkan paling tidak 25 % dari keuntungan bersihnya untuk dana resiko, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi asuransi, kerugian yang tidak diasuransikan, dan usaha-usaha pencegahan.
Begitu besarnya beaya yang harus dikeluarkan untuk suatu kecelakaan kerja dan juga dampaknya terhadap citra perusahaan tambang, sehingga usaha pencegahan merupakan prioritas utama. Studi dan dan penelitian tentang sistem kecelakaan dan kesehatan kerja tambang menjadi program yang wajib dilakukan. Dan hal yang tidak bisa ditawar adalah dengan mengikutkan jajaran manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan tambang tersebut.
Kata Kunci :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kecelakaan, finasial, moral, citra
Bab
1
Pendahuluan
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
merupakan bagian dari proses manajemen keseluruhan mempunyai peranan penting di
dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui pengendalian rugi perusahaan
tersebut. Alasan ini adalah tepat mengingat penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam suatu perusahaan betujuan mencegah, mengurangi dan menanggulangi
setiap bentuk kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian yang tidak
dikehendaki.
Bab
2
ISI
Indikator
Penyebab Keselamatan Kerja
Menurut Mangkunegara
(2002), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah:
1.
Keadaan tempat
lingkungan kerja, yang meliputi:
A.
Penyusunan dan
penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan
keamanannya.
B.
Ruang kerja yang
terlalu padat dan sesak
C.
Pembuangan kotoran
dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2.
Pemakaian peralatan
kerja, yang meliputi:
A.
Pengaman peralatan
kerja yang sudah usang atau rusak.
B.
Penggunaan mesin,
alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.
Tujuan k3
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari
keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan
partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja
Bab 3
Kesimpulan
Pasti tidak ada
seorang pun yang mau celaka, hanya resiko kecelakaan itu bisa terjadi kapan
saja dan dimana saja termasuk di linkungan tempat kerja. Resiko kecelakaan itu
tidak bisa dihilangkan, hanya nilai kemungkinanya (probabilitynya) bisa
dikurangi dengan memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Bekerja.
Daftar
Pustaka
read more~ http://learnmine.blogspot.co.id/2015/04/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html
read more~ http://learnmine.blogspot.co.id/2015/04/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.