Pengertian
Perawatan Definisi Tujuan Bersifat Preventif Korektif - Menurut Vincent Gasper
, perawatan
( maintenance ) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk
menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem
produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan menghasilkan out put sesuai
dengan yang dikehendaki .
Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi , dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif.
Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi , dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif.
Perawatan juga dapat
didefinisikan sebagai , suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian
yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan .
Pada dasarnya terdapat
dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu :
1.
Menekan ( memperpendek ) periode
kerusakan ( break down period ) sampai batas minimum dengan mempertimbangkan
aspek ekonomis .
2.
Menghindari kerusakan ( break down )
tidak terencana , kerusakan tiba – tiba .
Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan , yaitu :
1. Perawatan yang
bersifat preventif
Perawatan ini
dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu menjadi rusak
. pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya kerusakan - kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang
dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan
dalam proses produksi . Dengan demikian semua fasilitas – fasilitas produksi
yang mendapatkan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan
selalu diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk setiap proses
produksi setiap saat . Hal ini memerlukan suatu rencana dan jadwal perawatan
yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat.
Perawatan preventif ini
sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam fasilitas –
fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “ critical unit “ sedangkan
ciri – ciri dari fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah
kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan :
1.
Membahayakan kesehatan atau keselamatan
para pekerja
2.
Mempengaruai kualitas produksi yang
dihasilkan
3.
Menyebabkan kemacetan seluruh proses
produksi
4.
Harga dari fasilitas tersebut cukup
besar dan mahal
Dalam prakteknya
perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan lagi
sebagai berikut :
Perawatan rutin , yaitu
aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang dilakukan secara rutin ( setiap hari
) . Misalnya pembersihan peralatan pelumasan oli , pengecekan isi bahan bakar ,
dan lain sebagainya .
Perawatan periodic ,
yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau
dalam jangka waktu tertentu , misalnya setiap 100 jam kerja mesin , lalu
meningkat setiap500 jam sekali , dan seterusnya . Misalnya pembongkaran
silinder , penyetelan katup – katup , pemasukan dan pembuangan silindermesin
dan sebagainya .
Perawatan preventif
akan menguntungkan atau tidak tergantung pada :
Distribusi dari
kerusakan
Pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada , karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar – benar tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .
Pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada , karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar – benar tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .
Hubungan antara waktu
perawatan prerventif terhadap waktu , perbaikan , hendaknya diantara kedua
waktu ini diadakan keseimbangan dan diusahakan dapat dicapai titik maksimal .
jika ternyata jumlah waktu untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu
menyelesaikan kerusakan tiba – tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata
untuk mengadakan perawatan preventif , lebih baik ditunggu saja sampai terjadi
kerusakan .
Walaupun masih ada
suatu factor lainyang perlu diperhatikan yaitu apabila ternyata jumlah kerugian
akibat rusaknya mesin cukup besar yang meliputi bianya – biaya :
1.
Buruh menganggur
2.
produksi terhenti
3.
biaya penggantian spare part
4.
Kekecewaan konsumen
maka walaupun waktu
untuk menyelesaikan perawatan preventif sama dengan waktu untuk menyelesaikan
kerusakan , perawatan preventif masih dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan
.
2 . Perawatan yang
bersifat korektif
Perawatan ini
dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang rusak . Pada dasarnya aktivitas
yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah
terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan .
kegiatan ini sering disebut sebagai kegiatan perbaikan atau reparasi .
Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak . jadi dalam hal ini , kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan , baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan
Tujuan Perawatan
Secara
umum perawatan m,empunyai tujuan – tujuan yang menurut A. S Corder adalah untuk
:
1.
Memungkinkan tercapainya mutu produksi
dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian , pelayanan dan pengoperasian
peralatan secara tepat .
2.
Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem
.
3.
Menjaga agar sistem aman dan mencegah
berkembangnya gangguan keamanan
4.
Meminimalkan biaya produksi total yang
secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan
5.
Memaksimalkan produksi dari sumber –
sumber sistem yang ada .
6.
Meminimalkan frekuensi dan kuatnya
gangguan terhadap proses operasi.
7.
Menyiapkan personel , fasilitas dan
metodenya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.