.

Rabu, 23 Desember 2015

Sistem Informasi Manufaktur z01




Manufaktur,  dalam  arti  yang  paling  luas,  adalah  proses  merubah  bahan  baku  menjadi produk.  Proses  ini  meliputi:perancangan  produk,  pemilihan  material  dan  tahaptahap  proses dimana produk tersebut dibuat.
Definisi  manufaktur  secara  umum  adalah  suatu  aktifitas  yang  kompleks  yang melibatkan  berbagai  variasi  sumberdaya  dan  aktifitas    perancangan  produk,  pembelian, pemasaran,  mesin  dan  perkakas,  manufacturing,  penjualan,  perancangan  proses,  production control, pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem  Informasi  Manufaktur  adalah  suatu  sistem  berbasis  komputer  yang  bekerja dalam  hubungannya  dengan  sistem  informasi  fungsional  lainnya  untuk  mendukung manajemen  perusahaan  dalam  pemecahan  masalah  yang  berhubungan  dengan  manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa
Ruang  lingkup  sistem  informasi  manufaktur  meliputi  Sistem  perencanaan  manufaktur, Rencana  produksi,  Rencana  tenaga  kerja,  Rencana  kebutuhan  bahan  baku  dan  Sistem
pengendalian manufaktur.
Manfaat  digunakannya  sistem  informasi  manufaktur  di  dalam  perusahaan  adalah sebagai berikut :
1.     Hasil  produksi  perusahaan  lebih  cepat  dan  tepat  waktu  karena  sistem  informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2.     Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3.     Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
4.     Sistem  informasi  manufaktur  yang  berupa  fisik  robotik,  hasil  produksi  semakin  cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai. 
ModelSistemInformasiManufaktur
InputData/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini  meliputi  sumber  daya  manusia  (SDM),  material,  mesin,  dan hal  lainnya  yang  mendukung proses  secara  keseluruhan  seperti  transportasi, spesifikasi  kualitas  material,  frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses..Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari :
a)    Sisteminformasiakuntansi
Mengumpulkan  data  intern  yang  menjelaskan  operasi  manufaktur  dan  data  lingkungan yang  menjelaskan  transaksi  perusahaan  dengan  pemasok. Sebagai  contoh,  pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca  secara  optik  atau  dengan  tanda  pensil  yang  dapat  dibaca  secara  optik,  dan  kartu plastik dengan garisgaris catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b)    Subsistemindustrialengineering(IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih  khusus yang mempelajari operasi  manufaktur  dan  membuat  saransaran  perbaikan.  Industrial  engineering  terdiri dari  proyekproyek  pengumpulan  data  khusus  dari  dalam  perusahaan  yang  menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c)     Subsistemintelijenmanufaktur
Subsistem  intelijen  manufaktur  berfungsi  agar  manajemen  manufaktur  tetap  mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material  dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1.     Informasi  pekerja,  manajemen  manufaktur  harus  memperhatikan  serikat  pekerja  yang mengorganisasikan  para  pekerja  perusahaan.  Baik  dalam  sistem  kontrak, tak  berjangka maupun borongan.
2.     Sistem  formal,  manajemen  manufaktur  memulai  arus  informasi  pekerja  dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan  data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3.     Sistem  informal,    arus  informasi  antar  pekerja  dan  manajemen  manufaktur  sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatankegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
·       Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
·       Pengujian data
·       Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data
·       Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
·       Pengambilan data  dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan  data yang lain.
SubSistemOutput
Adalah  informasi  yang  dihasilkan  dari  hasil  pengolahan  data  yang  dapat  dibagi  menjadi  3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a)    Subsistemproduksi
Adalah  segala  hal  yang  bersangkutan  dengan  proses  yang  terjadi  disetiap  divisi  kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b)    Subsistempersediaan
Tingkat  persediaan  perusahaan  sangat  penting  karena  menggambarkan  investasi  yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya,  dan  tingkat  persediaan  rata-rata  dapat  diperkirakan  dari  separuh  kuantitas pesanan  ditambah  safety  stock.  Subsistem  persediaan  memberikan  jumlah  stok,  biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input,  biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c)     Subsistemkualitas
Adalah  semua  hal  yang  berhubungan  dengan kualitas,  baik  waktu,  biaya,  performa  kerja, maupun  pemilihan  supplier.  Fungsi  dari  sub  sistem  kualitas  adalah  mengukur  kualitas material  saat  material  diubah.  Banyak  hal  lain  yang  bukan  unsur  mutlak  kualitas  namun perlu  masuk  dalam  unsur  kualitas  seperti  proses  (Process Control), Perawatan (Maintenance),  dan  Spesifikasi  (Specification)  baik  produk  jadi maupun  material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan  menggunakan  total  quality  management  (TQM)  yaitu  manajemen  keseluruhan perusahaan  sehingga  perusahaan  unggul  dalam  semua  dimensi  produk  dan  jasa  yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
è Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
è Kualitas dicapai oleh manajemen
è Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
d)    Subsistembiaya
Komponen  biaya  termasuk  dalam  semua  subsistem  yang  ada.  Tujuan  perusahaan manufaktur  secara  umum  adalah  mencapai  keuntungan  dari  hasil  penjualan  produknya. Oleh  karena  itu,  sebuah  sistem  informasi  tidak  akan  pernah  terlepas  unsur  biaya  yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsurunsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
·       Biaya Pemeliharaan (Biaya penyimpanan) à  biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
·       Biaya Pembelian à mencakup biayabiaya yang terjadi saat material dipesan, waktu  pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
KomputerSebagaiSistemInformasi
a.     SistemPemesananKembali(ReOrderPoint/ROP)
Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas  mengendalikan  persediaan.  Pendekatan  reaktif  yang  sederhana  yaitu  menunggu  hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau  suatu  proses  produksi.  Tingkat  barang  yang  berfungsi  sebagai  pemicu  disebut  titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order point/ROP).
b.     MaterialRequirementPlaning(MRP)
MRP adalah  suatu  strategi  material  proaktif  yaitu  mengidentifikasikan  material,  jumlah  dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :
1.     Sistem  penjadwalan  produksi  menghasilkan  master  jadwal  produksi  yang  mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
2.     Sistem  MRP  menguraikan  tagihan  material.  Mengubah  kebutuhan  bruto  menjadi kebutuhan netto.
3.     Sistem  perencanaan  kebutuhan  kapasitas  bekerja  dengan  sistem  MRP  utk  menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
4.     Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian
Manfaat MRP bagi Perusahaan:
1.     Perusahaan dalam mengelolamaterialnya secara lebih efisien
2.     Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3.     Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4.     Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok
c.     ManufacturingResourcePlanning(MRPII)
MRP  II  mengintegrasikan  semua  proses  di  dalam manufaktur  yang  berhubungan  dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1.     Penggunaan  sumber  daya  yang  lebih  efisien;  mengurangi  inventori,  lebih  sedikit  waktu, lebih sedikit kemacetan.
2.     Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.
3.     Meningkatkan  pelayanan  pelanggan;  sesuai  tanggal  pengiriman,  meningkatkan  kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah.
4.     Meningkatkan moral dan semangat pekerja
5.     Informasi manajemen yang lebih baik
d.     PendekatanJustinTime(JIT)
JIT  menjaga  arus  bahan  ke  pabrik  agar  sampai  yang terendah dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation (stasiun kerja) ”just in time”  (tepat  waktu).  JIT  berusaha  untuk  meminimalkan  biaya  inventarisasi  dengan  cara memproduksi  dalam  jumlah  yang  lebih  kecil.  Lot  size  (ukuran  tumpukan)  yang  ideal  akan menjadi  satu  dalam  sistem  JIT.  Satu  unit  akan  bergerak  dari  workstation  ke  workstation berikutnya sampai produksinya selesai.
Pengaturan  waktu  menjadi  kunci  Penting    saat  Pasokan  bahan  mentah  datang  dari  pemasok sebelum  penjadwalan  produksi  mulai,  tidak  ada  inventarisasi  bahan  mentah  yang  perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok melakukan  beberapa  kali  pengiriman  selama  satu  hari.  Kebalikannya  dengan  MRP  yang menekankan perencanaan jangka panjang dan membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan  pengaturan  waktu  dan  penggunaan  tanda  non  komputer  karena  cukup menggunakan ”kanban” yang berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan penanganan (keamanan dan asuransi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.