.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Review: Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode DMAIC (studi kasus: Heinz ABC Indonesia)

A. Judul Penelitian: Pengendalian Kualitas Minuman RTD 90 mL Dengan Menggunakan Metode DMAIC Di PT. Heinz ABC Indonesia

B. Nama Penulis: Muhammad Makhrus, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana Jakarta.

C. Nama Jurnal: Journal Of Industrial Engineering, Universitas Mercubuana Jakarta

D. Latar Belakang Masalah

     Untuk dapat memenangkan persaingan dalam era pasar bebas, setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa melakukan upaya perbaikan kinerja dari satu periode ke periode berikutnya. Peningkatan kinerja tersebut dapat dicapai antara lain dengan melakukan process improvement, yaitu suatu aktivitas perusahaan untuk melakukan peningkatan proses yang dapat meningkatkan nilai tambah secara terus menerus. Dengan melakukan process improvement diharapkan perusahaan akan dapat memenuhi keinginan pelanggan.

     Salah satu langkah melakukan process improvement adalah dengan menerapkan metode six sigma. Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang di luar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Metode six sigma ini juga menekankan pada suatu peningkatan yang sangat signifikan dimana keinginan konsumen diterjemahkan ke dalam kegiatan – kegiatan peningkatan kualitas di perusahaan.
Metode ini mampu melakukan peningkatan kualitas secara bertahap menuju tingkat kegagalan nol (zero defect). PT Heinz Abc Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman yang sangat variatif. PT Heinz Abc Indonesia memiliki visi untuk selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk yang aman dan berkualitas kepada pelanggan.

     Permasalahan yang saat ini sering terjadi di PT Heinz Abc Indonesia adalah tingginya kerusakan / defect salah satu produk yang diproduksi oleh PT Heinz Abc Indonesia yaitu produk minuman RTD 90 ml yang mengakibatkan tingkat produktivitas menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perusahaan mencoba menerapkan process improvement dengan menggunakan metode Six Sigma.

EMasalah/Pertanyaan Penelitian
     Analisa pengendalian kualitas pada minuman RTD 90 mL dengan menggunakan metode DMAIC di PT Heinz ABC Indonesia

F. Tujuan Penelitian

   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.    Menganalisis jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada produk RTD 90 ml .
2.    Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada produk RTD 90 ml .
     G. Metode
     Define, Meassure, Analyze, Improve, Control dan menggunakan metode alat bantu Six Sigma.

     H. Hasil Penelitian
     Jumlah cacat dengan menggunakan diagram pareto
Data akumulatif produk cacat


  I. Review/komentar
          Permasalahan yang saat ini sering terjadi di PT Heinz Abc Indonesia adalah tingginya kerusakan / defect salah satu produk yang diproduksi oleh PT Heinz Abc Indonesia yaitu produk minuman RTD 90 ml yang mengakibatkan tingkat produktivitas menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perusahaan mencoba menerapkan process improvement dengan menggunakan metode Six Sigma.
         Salah satu langkah melakukan process improvement adalah dengan menerapkan metode six sigma. Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang di luar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Metode six sigma ini juga menekankan pada suatu peningkatan yang sangat signifikan dimana keinginan konsumen diterjemahkan ke dalam kegiatan – kegiatan peningkatan kualitas di perusahaan.
        Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Heinz ABC Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Cacat utama yang sering terjadi selama proses produksi sesuai urutan cacat terbesarnya adalah : gagal coding, sambungan kemasan, volume kurang dan ketidaksesuian dimensi.
2. Faktor – faktor penyebab terjadinya kecacatan yang teridentifikasi berasal dari manusia, mesin, metode, material dan lingkungan. Faktor – faktor penyebab terjadinya kecacatan dapat dengan mudah diidentifikasi menggunakan fishbone diagram.

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti bagi PT. Heinz ABC Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Cacat yang disebabkan karena faktor mesin sebaiknya ditanggulangi dengan melakukan maintenance secara rutin agar mesin tetap dalam kondisi baik.
2. Cacat yang disebabkan karena faktor manusia sebaiknya ditanggulangi dengan cara memberika pelatihan berkala mengenai standar cara kerja.

    J. Jurnal Abstrak
    PT. Heinz ABC Indonesia merupakan perusahaan Food Industry yang memproduksi minuman kotak, sambal, kecap dan sirup. Dalam menjaga kualitas produk, telah terdapat pengendalian kualitas yang di lakukan oleh Divisi QC. Guna meminimalkan jumlah produk cacat dan sekaligus menjaga serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, maka dilakukan suatu penelitian dengan topik analisis process control. Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah mengetahui faktor – faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan utama pada produk minuman RTD 90 ml. Metode pemecahan masalah yang dipakai adalah menggunakan metode Define, Measure, Analys, Improve, Control ( DMAIC ). Hasil dari pengolahan data tersebut akan menghasilkan suatu solusi pemacahan masalah yang akan dibuat dengan metode Failure Mode and Effect Analiysis ( FMEA ) dan metode 5W + 1H.

K. Daftar Pustaka
Ama Lusiana. 2007. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Pada PT. Sandang Nusantara Unit Patal Secang. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 99 halaman.
Ariani, Dorothea Wahyu. 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Ghalia Indonesia; Jakarta. pp (6-14).
Boy Isma Putra 2010 Penerapan Metode Six Sigma Untuk Menurunkan Kecacatan Produk Frypan Di Cv. Corning Sidoarjo Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 2.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.