USULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT
KEGAGALAN PROSES (DPMO)
Penulis:
Budi Aribowo merupakan salah satu Staf Pengajar Jurusan
Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta
Nama Jurnal : Industrial and
Systems Engineering Assessment Journal (INASEA), Vol 5, No 2 (2004): INASEA
Vol. 05 No. 2
Link Jurnal : http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=202245
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia industri, kualitas
barang yang dihasilkan merupakan factor yang sangat penting dan merupakan
faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis dan peningkatan posisi bersaing.
Perhatian penuh terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung kepada
perusahaan berupa kepuasan pelanggan. Industri yang menghasilkan barang dan
jasa harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh pembeli
atau konsumen. Penggunaan peta kendali Shewhart dalam rangka pengendalian mutu
secara statistik sudah merupakan suatu tradisi yang turun menurun di dalam
dunia industri, khususnya pada Industri Manufaktur Jepang.
Masalah/ Pertanyaan Penelitian
Peta kendali Shewhart atau yang biasa dikenal dengan
Statistical Process Control (SPC) secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu
peta kendali variabel dan peta kendali atribut. Aturan dasar peta kendali itu
adalah “variasi penyebab umum seharusnya ditinggalkan pada proses jangka
panjang, tetapi penyebab khusus variasi seharusnya diidentifikasikan dan
dihapuskan” (Pyzdek, 2002:334). Peta kendali yang dikembangkan oleh Shewhart
menawarkan solusi atas variabilitas produk ketika sedang diproses karena
diketahui secara umum bahwa yang namanya variabilitas merupakan suatu penyakit
yang paling parah pada dunia mutu dan musuh yang berbahaya bagi pelaku
pemasaran. Oleh karena itu, pada akhirnya tentu saja harus dicari penyebabnya,
baik penyebab secara umum maupun secara khusus sehingga proses produksi dapat
terkendali secara statistik.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan sebuah metode
baru dalam pengendalian mutu yang lebih sederhana. Untuk itu diusulkanlah suatu
pendekatan metode pengendalian mutu dengan nilai DPMO (Defect Per Millions)
Metode
DPMO (Defect Per Millions)
Kegagalan suatu proses dapat diperkirakan melalui batas luar
titik toleransi maksimum dan minimum suatu produk menggunakan distribusi
normal. Peluang total yang dihasilkan pada distribusi normal di luar titik
toleransinya dikalikan dengan satu juta maka didapatkanlah nilai DPMO. DPMO
dapat didefinisikan sebagai tingkat kegagalan proses per satu juta produk.
Untuk prosedur perhitungan DPMO, diperlukan sejumlah sampel data yang dapat mewakili
populasi produk secara keseluruhan serta jumlah sampel yang memadai karena
dibutuhkan suatu distribusi normal sampel data sebagaimana diasumsikan populasinya
pun berdistribusi normal.
Hasil Penelitian
Untuk membuat peta kendali DPMO, dibutuhkan nilai threshold
terhadap batas maksimum DPMO. Nilai threshold yang dibutuhkan dapat ditentukan
melalui Gugus Kendali Mutu (GKM). Bahkan, jika konsep Kaizen atau continous
improvement diterapkan, nilai batas maksimum DPMO dapat ditekan hingga ke
posisi minimum semisal six sigma. Berikut merupakan simulasi tingkat DPMO berdasarkan tingkat rata–rata dan
simpangan baku untuk produk dengan toleransi maksimum 205 cm dan toleransi
minimum 195 dengan asumsi jumlah sampel yang diambil adalah 30.
Table Peluang Deformasi.
Besarnya tingkat DPMO tersebut merupakan hasil simulasi dan
tentu saja tidak pernah ada suatu industri menginginkan tingkat deformasi
produk hingga 50%.
Dari simulasi yang telah dikomputasi tersebut, misalnya
ditentukan nilai threshold DPMOnya adalah 500000 maka didapatkan grafik
kendalinya sebagai berikut.
Review/ Komentar
Dalam artikel ini hanya diusulkan sebuah pengendalian
kualitas alternatif yang fungsinya hampir sama dengan peta kendali yang telah
dikenal masyarakat industri tersebut namun peta kendali yang diusulkan
menawarkan sebuah pendekatan baru, yaitu menggunakan nilai DPMO. Tampilan peta
kendali DPMO beserta usulan pengambilan produk secara acak tidak terlepas dari
variabel rata–rata maupun variabel variannya. Sama seperti peta kendali
sebelumnya tetapi diharapkan efek psikologis dari tampilan tersebut memberikan
suatu tindakan yang tepat dan cepat karena dengan mengetahui tingkat DPMO
secara langsung, akan dapat mengestimasi biaya kualitas yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan.
Abstrak Jurnal
Artikel membahas pengendalian kualitas alternatif yang fungsinya
hampir sama dengan peta kendali yang telah dikenal masyarakat industri namun
peta kendali yang diusulkan menawarkan sebuah pendekatan baru, yaitu
menggunakan nilai DPMO (Defect Per Millions). Prosedur dan tampilan DPMO serta
grafik kontrol yang diusulkan diharapkan menjadi suplemen bagi peta kendali
yang telah ada sehingga tindakan yang perlu diambil dapat dilakukan sejak dini
dan perusahaan dapat mengestimasi biaya kualitas yang harus dikeluarkan.
Daftar Pustaka
Grant, Eugene L. dan Richard S. Leavenworth. 1988.
Pengendalian Mutu Statistis.
Jakarta: Erlangga.
Jewell, L. N. dan Marc Siegall. 1998. Psikologi Industri
Modern. cetakan kesatu, Jakarta:
Arcan.
Pyzdek, Thomas. 2002. The Six Sigma Hand Book. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV
Alfabeta.
Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika. 1995. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Artikel ini sangat lah mebantu dalam hal pengontroöan biaya juga mutu suatu prodak.,
BalasHapus@B33-FITRIA
BalasHapusDalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan factor yang sangat penting dan merupakan faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis dan peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung kepada perusahaan berupa kepuasan pelanggan. Industri yang menghasilkan barang dan jasa harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh pembeli atau konsumen.
Secara keseluruhan artikel ini sudah sangat baik dan sangat bermafaat sekali.
@15-ashim
BalasHapusArtikel membantu dalam memahami pengendalian kualitas dengan estimasi tingkat kegagalan produksi
Saran,, : ditambah kan gambaf dan data data yang lebih lengkap