.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Review Jurnal: Desain Prototipe Meja dan Kursi Pantai Portabel


JURNAL TEKNIK INDUSTRI

A. Judul Penelitian: Desain Prototipe Meja dan Kursi Pantai Portabel dengan Integrasi Pendekatan Ergonomi, Value Engineering dan Kansei Engineering

B. Nama Penulis:
Restantin, Nora Yuanita ( Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281)
Ushada, Mirwan ( Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281)
Ainuri, Makhmudun ( Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281)
Jurnal Teknik Industri Vol 14, No 1 (2012): JUNE 2012 page. 53-62
Publisher: Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

C. Nama Jurnal:
Restantin et al. / Desain Prototipe Meja dan Kursi Pantai Portabel / JTI, Vol. 14, No. 1, Juni 2012, pp.  53-62.
Jurnal Teknik Industri, Vol. 14, No. 1, Juni 2012, 53-62
ISSN 1411-2485 print / ISSN 2087-7439 online

D. Latar Belakang Masalah:
Pengembangan meja kursi pantai portabel untuk rekreasi merupakan kebutuhan untuk kenyamanan pengunjung yang berdampak terhadap meningkat-nya jumlah pengunjung. Wisata tujuan khusus rekreasi memerlukan tinjauan terintegrasi dari segi ergonomi, nilai dan perasaan psikologis konsumen dalam mengembangkan produk. Salah satu pantai yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Pantai Kuwaru. Pantai Kuwaru memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan pantai-pantai lain, yaitu terdapat ruang terbuka hijau yang dipenuhi dengan pohon cemara udang. Lokasi tersebut men-jadi tempat favorit pengunjung dalam menikmati keindahan laut dan kuliner laut namun pasir yang terkena hembusan angin laut dikhawatirkan dapat mengkontaminasi makanan. Sedangkan posisi du-duk pengunjung yang lesehan membuat pengunjung cepat mengalami kelelahan. Hal ini memberikan alternatif, yakni menyediakan fasilitas tempat ma-kan yang mendukung suasana outdoor dengan tipe bukan lesehan. Meja kursi portabel yang dijual di-pasaran dibuat berdasarkan fungsi umum dan belum mengakomodasi anthropometri pengunjung pantai dan atribut keunikan alam pantai.

E. Masalah/ Pertanyaan Penelitian:
Dalam Penelitian ini terfokus pada masalah bagaimana merancang dan mengembangkan meja kursi pantai portabel untuk rekreasi dengan mengutamakan kebutuhan serta kenyamanan pengunjung yang berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan di Salah satu pantai yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Pantai Kuwaru.

F. Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain dan prototipe meja dan kursi makan portabel yang nyaman serta praktis bagi pengunjung dan pemilik rumah makan dengan integrasi pendekatan Ergo-nomi, Value Engineering dan Kansei Engineering. Kontribusi penelitian ini adalah untuk membantu pemerintah Kabupaten Bantul dalam pengembang-an kawasan wisata Pantai Kuwaru. Nagamachi [8] menyatakan Kansei Engineering sebagai metode pengolah nilai dan Kansei sebagai input menjadi atribut produk sebagai output. Pengembangan Kansei Engineering ini merupakan teknologi ergo-nomi berorientasi konsumen yang digunakan untuk menerjemahkan perasaan konsumen sebagai dasar pengembangan produk baru.

G. Metode:
Penelitian dilakukan di Kawasan Pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul Provinsi DIY pada bulan Juni- Oktober 2011. Responden yang digunakan sebagai objek penelitian adalah pengunjung yang sedang duduk lesehan di kawasan cemara udang dan pemilik rumah makan yang berada di pinggir pantai dekat kawasan cemara udang. Kuesioner dibagi menjadi dua bagian untuk pengunjung, yakni kuesioner pengukuran kenyamanan dan kuesioner ergonomi menggunakan Nordic Body Map. Kuesioner kenyamanan untuk mendapatkan Kansei Words dalam Kansei Engineering. Martadi [7] menjelaskan bahwa meja dan kursi yang ada dipasaran bersifat general dan untuk keperluan khusus seperti bangku dan kursi sekolah dasar harus didesain secara khusus. Tentu saja, meja dan kursi pantai portabel ini juga perlu didesain secara khusus.
Faktor yang diteliti dari pengunjung berupa tingkat kenyamanan dan kelelahan (kesakitan) saat pengunjung duduk lesehan di tepi Pantai Kuwaru, terutama kawasan pohon cemara udang. Pada pemilik berupa atribut kebutuhan dalam peran-cangan. Kemudian berdasarkan pertimbangan ter-sebut diteliti tanggapan pemilik dan pengunjung terhadap prototipe produk meja dan kursi makan portabel yang dihasilkan.
Metode rancang bangun ini menggunakan value engineering yang dibantu dengan Kansei Words dalam Kansei Engineering untuk mengetahui atri-but kenyamanan pengunjung saat berwisata. Tingkat keluhan pengunjung di bagian tubuh saat duduk lesehan yang dinilai berdasarkan Nordic Body Map Questionnaire menjadi dasar pertimbangan bagi rancangan meja dan kursi makan yang ergonomis.


H. Hasil Penelitian:
Tahap Informasi
Kuesioner pendahuluan berisi atribut-atribut peng-ukuran kenyamanan saat berada di lingkungan wisata dan merupakan kata-kata mentah (Kansei Words) yang diperoleh dari hasil wawancara seperti “Nyaman” dan “Tidak Pegal”. Penyebaran kuesio-ner utama dilakukan secara purposive sampling kepada 120 responden pengunjung dan 10 pemilik rumah makan. Kuesioner kenyamanan untuk pengunjung terdiri dari 5 atribut primer (fasilitas, lingkungan, estetika, aktivitas, kekhasan flora dan fauna) dan 12 atribut sekunder (memadai, nyaman, bersih, sejuk asri, nikmat dipandang, menarik, keindahan, tempat bermain, berolahraga, wisata, penyu, pohon cemara udang). Atribut kekhasan flora fauna diadaptasi dari Fandeli [4] tentang kepariwisataan alam. Kemudian pengukuran ergo-nomi dengan kuesioner Nordic Body Map terdiri dari 27 item pertanyaan. Pada kuesioner penda-huluan pemilik rumah makan terdiri dari 5 atribut primer (kualitas, bentuk, kerapian, kepraktisan, kemudahan perawatan dan pembersihan) dan 10 atribut sekunder (kekuatan dan keawetan, tahan pada kondisi cuaca pantai, banyak variasi, kesan kokoh, permukaan tidak kasar, sudut-sudut telah dihaluskan, kemudahan memindah dan mudah dibersihkan). Atribut yang tidak valid adalah model yang unik dan tambahan ornament karena pengun-jung berorientasi pada kepraktisan dan aspek fung-sional produk. Pengujian validitas dilakukan terha-dap butir-butir kuesioner tersebut untuk mengeta-hui tingkat kepentingan dari pengunjung dan pemilik rumah makan. Uji dilakukan dengan meng-hitung korelasi masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus korelasi product moment. Suatu pertanyaan dikatakan valid dan mampu mewakili tujuan penyebaran kuesioner apabila memiliki nilai Rhitung > nilai Rtabel. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang valid menggunakan Alpha Cronbach (Arikunto [1]). Suatu butir pertanyaan dinyatakan reliabel atau konstan dalam pengambilan datanya apabila memiliki nilai Rhitung > nilai Rtabel Tabel uji validitas dan reliabilitas kenyamanan pengunjung ditunjuk-kan pada Tabel 1 dan Tabel 3 uji validitas dan reliabilitas kuesioner ergonomi. Pada Tabel 2 me-nunjukkan uji validitas dan reliabilitas untuk pe-milik rumah makan.
Hasil rekapitulasi menunjukkan Nordic Body Map Questionnaire menunjukkan tingkat keluhan ter-besar ada di bagian pantat (6,78%), Sakit di pung-gung bawah (6,64%), Sakit di pinggang, kaki kiri dan kanan (5,60%), pergelangan kaki kanan (5,31%), betis kanan (5,16%), lutut kiri dan betis kanan (5,01%), paha kanan dan pergelangan kaki kiri (4,72%)

Dari penyebaran kuesioner ke pengunjung atribut desain yang diperoleh dari atribut kenyamanan, yang tertinggi ada pada lingkungan, kepraktisan, tampilan desain, kenyamanan, kualitas. Sedangkan pada pemilik atribut tertinngi ada pada kualitas dan diikuti oleh kenyamanan, kepraktisan, bentuk dan kebersihan dan pemilik.
Tahap Kreativitas dan Pengembangan
Suatu konsep produk merupakan deskripsi tentang bentuk, fungsi dan fungsi tambahan yang ada pada produk (features). Penyusunan ini dilakukan dengan mengkombinasikan alternatif pengembangan. Pada Gambar 4 dan Gambar 5 dapat dilihat Kansei Words pengembangan meja dan kursi makan portabel yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi atribut ke-butuhan dalam pengembangan produk. Kansei Words ini merupakan kunci dari pengembangan karena mencakup nilai kansei yang diperoleh pada tahap awal. Kansei words ini diterjemahkan dari kuesioner menggunakan Diagram Alir Pengidentifi kasian Kebutuhan Konsumen Berdasarkan Kansei Words (Ushada et al., [21] dan Sari et al. [13]).
Konsep bentuk yang digunakan dalam perancangan meja dan kursi makan portabel ini menggunakan
konsep combination/modular dan folding sehingga dapat memudahkan penataan dan menyesuaikan
kebutuhan. Konsep modular yang digunakan pada konsep satu dan dua memiliki lipatan yang berbeda. Materi yang digunakan bersifat ringan dan memenuhi kriteria portabel (Galt Furniture [5]). Desain meja kursi dilakukan berdasarkan konsep modular tersebut. Konsep 1 menunjukkan konsep kursi untuk 1 orang pelanggan dan Konsep 2 menunjukkan konsep untuk 2 orang pelanggan.

I. Review/ Komentar:
Dalam jurnal ini sudah tersusun dengan baik, tertata rapi sehingga pembaca mengetahui dan memahami secara menyeluruh penelitian yang dimaksud oleh penulis.
Beberapa gambar pun disertakan dengan harapan pembaca bukan hanya mengerti secara teori tetapi penulis pun mengajak pembaca untuk melihat seperti apa meja dan kursi makan portabel dalam penelitian ini.
Jurnal ini memiliki abstrak dengan bahasa Inggris, tetapi tidak menyertakan abstrak bahasa Indonesia, sedangkan isi dari jurnal ini berbahasa Indonesia, seharusnya jika isi berbahasa Indonesia, maka abstrak pun disertakan bahasa Indonesia.

J. Abstrak Jurnal:
This research highlighted a methodology to design prototype of portable dining table and chairs for the beach by the integration of Ergonomic, Value Engineering and Kansei Engineering. The case study of the research is on Kuwaru Beach. It has its special features compared to other beach that is an open green space which is filled with pine trees shrimp. The location is become a visitors favorite place in enjoying the beauty of sea and the culinary feature. However sand is exposed to sea breeze could contaminate food. While visitors “lesehan seating” position makes visitors easily get exhausted. This gives an altenative that provides dining facilities to support the outdoor atmosphere with the type rather than “lesehan” based on ergonomic approach and Value Engineering. Research using the concept of Kansei Engineering aims to get the design of portable dining table and chairs which comfortable and practical by developing product based on the imagination consumers. Research result indicated the best performance is obtained by the prototype concept I which have a total cost of Rp 500000.00 and a value based visitors 66.20 × 10-5 and restaurant owner 71.19 × 10 -5.
Kata Kunci :
Portable dining tables and chairs, ergonomic, Kansei engineering, value engineering

K. Daftar Pustaka:
Yuanita Restatin Nora, Ushada Mirwan, Ainuri Makhmudun. 2012. Desain Prototipe Meja dan Kursi Pantai Portabel dengan Integrasi Pendekatan Ergonomi, Value Engineering dan Kansei Engineering.
Restantin et al. / Desain Prototipe Meja dan Kursi Pantai Portabel / JTI, Vol. 14, No. 1, Juni 2012, pp.  53-62. Jurnal Teknik Industri, Vol. 14, No. 1, Juni 2012, 53-62
ISSN 1411-2485 print / ISSN 2087-7439 online. Dalam link : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=3743

5 komentar:

  1. FAJAR ARI UTOMO
    @C29-FAJAR

    maksud dan tujuan penelitian sangat bagus, jelas dan terarah. namun design produk yang dihasilkan masih biasa saja dan standar.

    BalasHapus
  2. Tugas Tc06 , @C17-WASTIONO
    setelah saya membaca artikel yang telah di poshting oleh agis priyanto sekarang saya menjadi tahu Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan desain dan prototipe meja dan kursi makan portabel yang nyaman serta praktis bagi pengunjung dan pemilik rumah makan dengan integrasi pendekatan Ergo-nomi, Value Engineering dan Kansensi Engineering . jadi di dalam proses produksi manufactur sebuah efesiensi dan kepraktisan sangatlah di butuhkan oleh masyarakat jadi di dalam merancanakan produk produk lain dan kursi sekalipun perlunya analisi akan kebutuhan masyarakat . trimakasih

    BalasHapus
  3. Danu utomo @C10-DANU
    artikel yang bagus sebuah efesiensi dan kepraktisan sangatlah di butuhkan oleh masyarakat jadi di dalam merancanakan produk produk lain dan kursi sekalipun perlunya analisi akan kebutuhan masyarakat

    BalasHapus
  4. Danu utomo @C10-DANU
    artikel yang bagus sebuah efesiensi dan kepraktisan sangatlah di butuhkan oleh masyarakat jadi di dalam merancanakan produk produk lain dan kursi sekalipun perlunya analisi akan kebutuhan masyarakat

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.