.

Sabtu, 01 Oktober 2016

REVIEW JURNAL

REVIEW JURNAL

MENINGKATKAN KNOWLEDGE SHARING DI ORGANISASI: STUDI
LITERATUR TERHADAP FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KNOWLEDGE SHARING

Penulis                 : Aditya Andika
Nama Jurnal       : Jurnal PASTI Volume IX No 3, 230 – 237

Latar Belakang
Pada saat ini, konsep knowledge management telah diterapkan diberbagai organisasi. Bagi banyak organisasi, knowledge management telah menjadi key success factor (Halawi dkk., 2006). Namun demikian, banyak organisasi belum berhasil menerapkan konsep knowledge management. Salah satu penyebabnya adalah kurang berhasilnya organisasi untuk mendorong terjadinya knowledge sharing.

Masalah
Dalam penelitian ini berfokus pada masalah bagaimana mengembangkan budaya knowledge sharing pada suatu organisasi atau perusahaan.

Tujuan
Setiap organisasi diera ini harus menghadapi tingkat persaingan yang sangat tinggi. Para pemimpin organisasi senantiasa berusaha untuk mencari competitive advantage untuk bertahan dalam persaingan. Salah satu sumber potensial dari competitive advantage adalah knowledge.

Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi literatur.

Hasil Penelitian
Pembagian faktor–faktor yang mempengaruhi knowledge sharing berdasarkan aspek kendali organisasi terhadap faktor–faktor tersebut memberikan manfaat praktis bagi organisasi. Organisasi dapat berfokus untuk meningkatkan knowledge sharing di organisasinya dengan membuat langkah–langkah improvement pada faktor-faktor yang berada di dalam kendali organisasi.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil organisasi untuk melakukan improvement terkait faktor–faktor yang berada didalam kendali organisasi: Pertama.

Proximity (Kedekatan Jarak)
Hasil penelitian Akhbar & Musa (2012) menunjukkan bahwa proximity (kedekatan jarak) berpengaruh positif terhadap knowledge sharing. Organisasi dapat mengatur agar jarak antar meja kerja anggota organisasi berada dalam jarak yang cukup dekat tetapi tetap menghargai privasi masing-masing anggota organisasi. Akhbar & Musa (2012) mengusulkan agar organisasi membuat ruang–ruang diskusi yang cukup dekat dengan area kerja agar memungkinkan anggota organisasi dapat sewaktu-waktu dan secara spontan menggunakan ruang tersebut untuk  melakukan knowledge sharing.

Organization Culture (Budaya Organisasi)
Hasil penelitian Borges (2013) menunjukkan bahwa budaya organisasi yang berpengaruh positif terhadap knowledge sharing adalah budaya organisasi yang suportif dan berorientasi pada tim. Organisasi dapat menciptakan budaya yang suportif dan berorientasi pada tim dengan menciptakan organization values (nilai-nilai organisasi) yang menghargai kerja sama tim dan sikap saling mendukung.

Information Systems (Sistem Informasi)
Hasil penelitian Supar (2012) menunjukkan bahwa keberadaan teknologi informasi untuk knowledge sharing berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu mengembangkan sistem informasi yang memiliki fitur khusus untuk knowledge sharing yang mudah diakses dan user-friendly. Dengan begitu, diharapkan anggota organisasi dapat melakukan knowledge sharing dengan mudah.

Rewards (Penghargaan)
Hasil penelitian Al-Alawi (2007) menunjukkan bahwa rewards (penghargaan) memiliki pengaruh yang positif terhadap knowledge sharing. Organisasi dapat mengembangkan sistem rewards yang terkait dengan aktivitas knowledge sharing. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan bonus bagi anggota organisasi yang aktif melakukan knowledge sharing.

Hasil penelitian Al-Alawi (2007) menunjukkan bahwa rewards (penghargaan) memiliki pengaruh yang positif terhadap knowledge sharing. Organisasi dapat mengembangkan sistem rewards yang terkait dengan aktivitas knowledge sharing. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan bonus bagi anggota organisasi yang aktif melakukan knowledge sharing.

Organization Structure (Struktur Organisasi)
Hasil penelitian Al-Alawi (2007) menunjukkan bahwa organization structure (struktur organisasi) memiliki pengaruh yang positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu mengembangkan struktur organisasi yang memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan secara partisipatif. Knowledge sharing dapat terjadi didalam proses pengambilan keputusan secara partisipatif.

Organizational Justice (Keadilan Organisasi)
Hasil penelitian Yesil & Dereli (2013) menunjukkan bahwa organizational justice (keadilan organisasi) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu memperlakukan setiap anggota organisasi secara adil. Contohnya adalah memberikan reward kepada anggota organisasi sesuai dengan kinerja dan kontribusinya kepada organisasi.

Opportunity to Share Knowledge (Kesempatan untuk Berbagi Knowledge)
Hasil penelitian Abdul-Jalal dkk. (2013) menunjukkan bahwa opportunity to share knowledge (kesempatan untuk berbagi knowledge) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu memperluas kesempatan bagi para anggota organisasi untuk berbagi knowledge. Bentuk kesempatan untuk berbagi knowledge ini dapat berupa rapat, diskusi, sharing session, kesempatan menulis artikel di majalah perusahaan, dan lain-lain.

Team Adequacy (Kecukupan Sumber Daya Tim)
Hasil penelitian Xia & Ya (2012) menunjukkan bahwa team adequacy (kecukupan sumber daya tim) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki tim atau unit kerja didalam organisasi tercukupi, baik dalam hal sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber daya lainnya yang diperlukan tim dalam melaksanakan tugasnya.

Transformational Leadership (Kepemimpinan Transformasional)
Hasil penelitian Xia & Ya (2012) menunjukkan bahwa transformational leadership (kepemimpinan transformasional) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memotivasi anggota organisasi untuk mencapai sasaran–sasaran yang melebihi kepentingan diri sendiri demi kebaikan organisasinya (Bass, 1997). Organisasi perlu mengembangkan gaya kepemimpinan transformational leadership di seluruh tingkatan organisasi. Hasil penelitian Kelloway & Barling (2000) menunjukkan bahwa seseorang dapat dilatih untuk menjadi seorang transformational leader. Oleh karena itu, salah satu cara bagi organisasi untuk mengembangkan transformational leadership adalah melalui pelatihan.

Commitment to Training and Development (Komitmen terhadap Pelatihan dan
Pengembangan)
Hasil penelitian Abdullah dkk. (2009) menunjukkan bahwa commitment to training and development (komitmen terhadap pelatihan dan pengembangan) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu berkomitmen untuk melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap anggota organisasi. Pelatihan oleh pelatih eksternal akan menyebabkan masuknya knowledge baru kedalam organisasi. Pelatihan oleh anggota organisasi kepada anggota organisasi lainnya akan mendorong terjadinya penyebaran knowledge yang sudah ada didalam organisasi.

Access to Learning Resources (Akses terhadap Sumber Daya Pembelajaran)
Hasil penelitian Abdullah dkk. (2009) menunjukkan bahwa access to learning resources (akses terhadap sumber daya pembelajaran) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu menyediakan sebuah sumber daya belajar bagi anggota organisasi seperti forum online, seminar, akses jurnal, dan lain-lain.

Feedback on Learning (Umpan Balik terhadap Pembelajaran)
Hasil penelitian Abdullah dkk. (2009) menunjukkan bahwa feedback on learning (umpan balik terhadap pembelajaran) berpengaruh secara positif terhadap knowledge sharing. Organisasi perlu mendorong terjadinya umpan balik terhadap aktivitas pembelajaran di organisasi. Salah satu bentuknya adalah dengan membahas aktivitas pembelajaran diperformance appraisal (penilaian kinerja).

Retention of Learning (Retensi Pembelajaran)
Hasil penelitian Abdullah dkk. (2009) menunjukkan bahwa retention of learning (retensi pembelajaran) secara positif terhadap knowledge sharing. Aktivitas pembelajaran menghasilkan knowledge. Organisasi perlu melakukan retensi terhadap knowledge yang dihasilkannya. Salah satu caranya adalah meminta anggota organisasi yang mengikuti pelatihan atas biaya organisasi untuk membuat karya tulis. Karya tulis tersebut kemudian disimpan di dalam database organisasi.

Review
Penelitian–penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk: menemukan faktor – faktorlain yang berpengaruh terhadap knowledge sharing yang berada dibawah kendaliorganisasi. Mengembangkan model–model penelitian baru yang hanya mengikutsertakan faktor–faktor yang berada didalam kendali organisasi. Meneliti hubungan antara faktor–faktor yang berada didalam kendali organisasi dengan faktor–faktor yang berada diluar kendali organisasi.

Abstrak Jurnal
Knowledge sharing merupakan bagian yang sangat penting dari knowledge management. Makalah ini merupakan studi literatur terhadap faktor–faktor yang mempengaruhi knowledge sharing di organisasi. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan terhadap hasil–hasil penelitian mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi knowledge sharing di organisasi, ditemukan 21 faktor yang mempengaruhi knowledge sharing. Faktor–faktor tersebut kemudian dianalisis dan dikategorikan berdasarkan aspek kendali organisasi. Faktor–faktor yang berada di dalam kendali organisasi berjumlah 13 faktor. Kemudian makalah ini melakukan diskusi lebih lanjut mengenai faktor–faktor yang berada didalam kendali organisasi dan langkah–langkah yang dapat diambil organisasi untuk
meningkatkan knowledge sharing.

Daftar Pustaka
Abdul-Jalal H. & Toulson P. 2013. Knowledge Sharing Success for Sustaining Organizational Competitive Advantage. Procedia Economics and Finance. Vol. 7. 150-157.
Abdullah H.S., Hassim A.A. & Chik R. 2009. Knowledge Sharing in a Knowledge Intensive Organisation: Identifying the Enablers. International Journal of Business and Management, Vol. 4(4), 115-123.
Akhavan P., Hosseini S.M., Abbasi M., & Manteghi M. 2015. Knowledge-Sharing Determinants, Behaviors, and Innovative Work Behaviours, Aslib Journal of Information Management. Vol. 67(5). 562-591.
Akhbar A.R.N. & Musa M.F. 2012. Enhancing Human Interaction of Knowledge Sharing In Higher Learning Workplace Environment, Procedia–Social and Behavioral Sciences. Vol. 35, 137-145.
Al-Alawi A.I., Al-Marzooqi N.Y. & Mohammed Y.F. 2007. Organizational Culture and
Knowledge Sharing: Critical Success Factors. Journal of Knowledge Management, Vol. 11(2), 22-42.
Bass B.M. 1997. Does the Transactional–Transformational Leadership Paradigm Transcend Organizational and National Boundaries? American Psychologist. Vol. 52(2). 130-139.
Borges R. 2013. Tacit Knowledge Sharing Between IT Workers. Management Research Review. Vol. 36(1). 89-108.
David Gurteen. 1999. Creating a Knowledge Sharing Culture Knowledge. Management Magazine. Volume 2. Issue 5. February.
Filemon A. And Uriarte JR. 2008. Introduction to Knowledge Management. ASEAN Foundation. Jakarta. Indonesia.
Girard J. & Girard J. 2015. Defining Knowledge Management: Toward An Applied Compendium. Online Journal of Applied Knowledge Management. Vol. 3(1). 1-20.
Halawi L.A., McCarthy R.V. & Aronson J.E. 2006. Knowledge Management and the Competitive Strategy of the Firm. The Learning Organization. Vol. 13(4). 384-397.
Ibrahim S. & Heng L.H. 2015. The Roles of Learning in Stimulating Knowledge Sharing at Smes. Procedia–Social and Behavioral Sciences. Vol. 172. 230-237.
Javadi M.H.M., Zadeh N.D., Zandi M. & Yavarian J. 2012. Effect of Motivation & Trust on Knowledge Sharing and Effect of Knowledge Sharing on Employee’s Performance. International Journal of Human Resources Studies. Vol. 2(1). 210-221.
Kelloway E.K. & Barling J. 2000. What We Have Learned About Developing Transformational Leaders. Leadership & Organization Development Journal. Vol. 21(7), 355-362.
Kuzu O.H. & Ozilhan D. 2014. The effect of employee relationships and knowledge sharing on employees’s performance: An empirical research on service industry. Procedia–Social and Behavioral Sciences. Vol. 109. 1370-1374.
Lin H. 2007. Knowledge sharing and firm innovation capability. International Journal of Manpower. Vol. 28(3/4). 315-332.
Ma Z., Qi. L. & Wang K. 2008. Knowledge Sharing In Chinese Construction Project Teams and Its Affecting Factors: An Empirical Study. Chinese Management Studies. Vol. 2(2). 97-108.
Sajeva S. 2014. Encouraging Knowledge Sharing Among Employees: How Reward Matters. Procedia–Social and Behavioral Sciences. Vol. 156. 130-134.
Sanchez J.H., Sanchez Y.H., Collado-Ruiz D. & Cebrian-Tarrason D. 2013. Knowledge Creating and Sharing Corporate Culture Framework. Procedia–Social and Behavioral Sciences. Vol. 74. 388-397.
Smith E.A. 2001. The Role of Tacit and Explicit Knowledge in the Workplace. Journal of Knowledge Management. Vol. 5(4). 311-321.
Solek-Borowska. C. 2015. Knowledge sharing practices in CEMS–Global Alliance of Management Education. Online Journal of Applied Knowledge Management. Vol. 3(2). 134-149.
Supar N. 2012. Technological Factors Affecting Knowledge Sharing among Academic Staff in Selected Malaysian Higher Educational Institutions and the Effect on Performance. Journal of Education and Vocational Research. Vol. 3(7). 234-241.
Trivellas P., Akrivouli Z., Tsifora W. & Tsoutsa P. 2015. The Impact of Knowledge Sharing Culture on Job Satisfaction in Accounting Firms: The Mediating Effect of General Competencies. Procedia Economics and Finance. Vol. 19. 238-247.
Xia, L. & Ya, S. 2012. Study on Knowledge Sharing Behavior Engineering. Systems Engineering Procedia. Vol. 4. 468-476.
Yang J.T. 2007. The Impact of Knowledge Sharing on Organizational Learning And Effectiveness. Journal of Knowledge Management. Vol. 11(2). 83-90.
Yesil S. & Dereli S.F. 2013. An Empirical Investigation of The Organizational Justice, Knowledge Sharing And Innovation Capability. Procedia–Social and Behavioral Science. Vol. 75. 199-208.
Zaim H. 2006. Knowledge Management Implementation in IZGAZ. Journal of Economic and Social Research. Vol. 8(2). 1-25.

1 komentar:

  1. @B18-NOVA

    Komentar : Memberikan Informasi kepada Setiap organisasi diera ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang sangat tinggi. Para pemimpin organisasi senantiasa berusaha untuk mencari competitive advantage untuk bertahan dalam persaingan. Salah satu sumber potensial dari competitive advantage adalah knowledge.

    Saran : Sebaiknya knowledge sharing harus lebih ditingkatkan lagi.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.