REVIEW
JURNAL
A.
JUDUL JURNAL
USULAN
PENERAPAN METODOLOGI DMAIC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BERAT PRODUK DI LINI
PRODUKSI FILLING: STUDI KASUS PT JAVA
EGG SPECIALITIES, CIKUPA
B.
NAMA PENULIS
Feliks
Prasepta S. Surbakti1; Martinus Tukiran; Agnes Natalia
Jurusan
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jl.
Jendral Sudirman 51, Jakarta 12930 feliks.prasepta@atmajaya.ac.id1
C.
NAMA JURNAL
INASEA
, Vol. 12 No.2, Oktober 2011: 107-118
D.
LATAR BELAKANG
Perkembangan
industri pangan di era globalisasi membuat pelanggan menjadi lebih peka
terhadap kualitas dari suatu jenis produk yang akan dibelinya. Perusahaan yang
bergerak dibidang yang sejenis dalam memproduksi suatu barang akan saling
bersaing dalam menarik, mempertahankan, dan menambah pelanggan. Perusahaan
dapat memanfaatkan persaingan tersebut salah satunya dilihat dari segi kualitas
produk.PT Java Egg Specialities merupakan bagian dari Macro Group yang sangat
memperhatikan kualitas produknya dalam menyajikan yang terbaik bagi pelanggan.
Fokus
penelitian masalah kualitas yang dihadapi perusahaan terkait dengan produk
mayonnaise. Pada produksinya terjadi beberapa proses, yaitu mixing,
homogenisasi, filling, sealing, dan packing. Masalah kualitas yang diteliti
berhubungan dengan proses filling sehingga diperlukan suatu langkah perbaikan
yang dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga akan
meminimasi tingkat cacat pada produk.
E.
MASALAH
Masalah
yang dihadapi oleh PT Java Egg Specialities adalah banyaknya produk mayonnaise
yang kualitas beratnya seringkali tidak sesuai dengan target yang telah
ditentukan. Hal tersebut membuat produk tidak dijual ke konsumen yang kemudian
akan dilakukan penyesuaian berat ulang.
F.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
dari melakukan penelitian ini antara lain: (1) mengidentifikasi jenis produk
(rasa dan kemasan) mayonnaise yang akan menjadi Critical to Quality penelitian;
(2) mengidentifikasi dan menganalisa jenis cacat mayonnaise yang menjadi Critical
to Quality penelitian; (3) melakukan pengukuran-pengukuran sehubungan mengenai
proses yang diteliti; (4) menganalisa lini produksi yang berhubungan dengan
Critical to Quality yang menghasilkan produk tidak sempurna; (5) melakukan
eksperimen pada tahap improve sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan;
(6) memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas dari mayonnaise di
lini produksi yang berhubungan dengan Critical to Quality.
G.
METODE
Studi Pendahuluan
Studi
pendahuluan merupakan tahap awal yang dimaksudkan untuk menentukan rancangan
penelitian yaitu topik permasalahan yang akan diteliti. Studi pendahuluan
terdiri atas beberapa langkah, yaitu studi lapangan dan studi literatur
pendahuluan.Pada studi lapangan, peneliti melakukan observasi langsung mengenai
keadaan lingkungan di pabrik PT Java Egg Specialities. Peneliti melakukan
pengamatan mengenai jalannya proses produksi, produk-produk yang dihasilkan,
proses pengendalian kualitas yang diterapkan, dan kendala kualitas yang
dialami.
Pada
studi literatur, peneliti melakukan pencarian terhadap literatur-literatur dan
penelitian terdahulu mengenai topik dan permasalahan yang akan diangkat menjadi
topik penelitian ini. Peneliti juga melakukan pencarian sehubungan dengan
metode yang akan digunakan.
Pengumpulan Data
Tahap
pengumpulan data berisikan data-data yang dikumpulkan melalui pengamatan
langsung, data yang diberikan perusahaan, maupun wawancara langsung dengan
pihak yang berwenang. Data yang dikumpulkan yaitu data primer, data sekunder,
dan data untuk tahap define.
Pengolahan Data (Measure)
Pengolahan
data merupakan tahap mengolah suatu data-data yang ada menjadi suatu jawaban
dari masalah yang ada.Pengolahan data berisikan pengolahan dari data-data yang
telah dikumpulkan. Pengolahan data di sini adalah melakukan tahap Measure atau
pengukuran dari Six Sigma, antara lain pembuatan peta kendali, pengukuran
kapabilitas proses, dan pengukuran baseline kinerja.
Peta
kendali yang dibuat berdasarkan karakteristik cacat yang diamati.Peta kendali
atribut digunakan karena karakteristik data yang diskrit dan peta kendali
variabel digunakan jika terdapat data yang bersifat kontinu.Data berat
menggunakan peta kontrol variabel. Sementara itu, kapabilitas proses dihitung
dengan tujuan mengetahui seberapa tinggi proses tersebut dalam menghasilkan
produk yang baik. Kapabilitas proses menunjukkan kemampuan suatu proses dalam
memenuhi persyaratan teknis atas produk.
Pengukuran
Baseline Kinerja atau tingkat kinerja produksi sekarang diketahui dengan
melakukan perhitungan DPMO dan sigma level. DPMO (Defects per Million
Opportunities) merupakan suatu perhitungan akan ukuran kesempatan kegagalan.
Perhitungan dengan DPMO akan dapat diketahui apakah proses yang sekarang
ataupun sesudah perbaikan semakin dekat dengan tingkat kualitas Six Sigma.
Level sigma atau tingkat sigma yang ada sekarang diketahui dari hasil
perhitungan DPMO yang sebelumnya telah dicari.
Analisis
Pada
tahap ini dilakukan tiga tahap terakhir dari DMAIC, yaitu analyze, improve, dan
control. Analisis ini bertujuan untuk menginterpretasikan hasil-hasil yang
telah diperoleh dan mengetahui langkah perbaikan yang dapat dilakukan. Tahap
analisis merupakan tahap di mana akan dilaksanakan pencarian sehubungan dengan
masalah kualitas yang dihadapi. Analisis juga merupakan bagian analisis dari
seluruh pengolahan data yang telah dilakukan.Pengolahan data atau tahap
pengukuran yang telah diketahui hasilnya kemudian dianalisis.Analisis secara mendetail
untuk setiap perhitungan berat di tiap kemasan, baik pada peta kendali,
kapabilitas proses, maupun baseline kinerja.
Diagram
fishbone berguna dalam mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah. Jenis
cacat dominan yang telah diidentifikasi melalui diagram Pareto kemudian dicari
akar penyebabnya dengan diagram fishbone berdasarkan prinsip 7M. Akar penyebab
tersebut diketahui dengan pengamatan langsung, wawancara, dan brainstorming
dengan pihak terkait. Selain itu, dibuat juga FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis) di mana semua mode kegagalan dan penyebab akan diidentifikasi dan
dengan demikian dapat dilakukan langkah-langkah pencegahannya. FMEA yang dibuat
terdapat Risk Priority Number, di mana angka tersebut yang akan berpengaruh
juga terhadap mode kegagalan yang paling kritis. Pada FMEA dilakukan rencana
tindakan untuk pencegahan dan minimasi mode kegagalan.
Improve
Tahap
improve merupakan tahap peningkatan dari metode Six Sigma. Pada tahap ini
setelah masalah-masalah kualitas yang terjadi diidentifikasi dan dianalisa
kemudian dicoba untuk diminimasi sehingga terjadi peningkatan kualitas. Tahap
improve pertama-tama dengan pembuatan tabel 5W-2H yang berfungsi agar
memperjelas rencana tindakan eksperimen yang akan dilakukan peneliti. Langkah berikutnya
adalah melakukan eksperimen sesuai dengan rencana metode dan tindakan yang
telah direncanakan sebelumnya.Eksperimen yang dilaksanakan menggunakan metode
One Way ANOVA.
Control
Pada
tahap control dilakukan dalam dua hal, yang pertama pengontrolan selama proses
improvement dan kedua adalah pengontrolan jangka panjang yang dilakukan
sepenuhnya oleh pihak perusahaan. Hal pertama jika telah terlaksana maka akan
dibuat pengukuran-pengukuran dari hasil eksperimen untuk mengetahui manakah
yang menjadi pilihan.
H.
HASIL PENELITIAN
Pada
pengukuran berat produk peneliti membuat peta kendali, yaitu menggunakan peta
kendali X-bar S. Peta Kendali X-bar dan S untuk kemasan Standing Pouch dan
Botol pada revisi terakhir dapat dilihat di Gambar 2 dan Gambar 2.
Diagram
fishbone pada Gambar 4 dibuat untuk mengidentifikasi akar penyebab dari masalah
berat produk.Masalah atau berat tidak sesuai ditempatkan di ujung kanan diagram
atau di bagian kepala ikan.Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas berat
ditempatkan di dalam kotak atau cabang utama dari tulang ikan.Akar penyebab
dari setiap faktor lalu ditempatkan di cabangcabang kecil dari tulang ikan.
I.
REVIEW/ KOMENTAR
Fokus
penelitian pada jurnal ini adalah masalah kualitas yang dihadapi perusahaan terkait
dengan produk mayonnaise.Masalah kualitas yang diteliti berhubungan dengan
proses filling sehingga diperlukan suatu langkah perbaikan yang dapat
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga akan meminimasi tingkat
cacat pada produk.
Pada
jurnal ini metode penelitian dijabarkan secara terperinci, serta hasil
penelitian dilengkapi dengan data-data, gambar, dan pembahasan yang memudahkan
pembaca untuk memahaminya.
J.
ABSTRAK
PT
Java Egg Specialities merupakan salah satu perusahaan industri makanan yang
memproduksi hasil olahan telur.Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
seringkali ditemukan terjadi ketidaksesuaian kualitas pada produk
akhir.Ketidaksesuaian kualitas ini ditemukan pada lini filling produksi yang di
dalamnya termasuk penimbangan berat. Berat produk yang dihasilkan seringkali
tidak mencapai target yang diinginkan atau memiliki variasi yang cukup besar.
Masalah tersebut dicari alternatif pemecahannya dengan metode Six Sigma. Pada
metode ini penelitian dilakukan melalui 5 tahapan DMAIC yaitu: define, measure,
anayze, improve, dan control. Seluruh hasil perhitungan dianalisis pada tahap
analyze, pembuatan diagram fishbone, dan FMEA. Akar penyebab dari setiap faktor
ketidaksesuaian berat adalah pengaruh setting mesin, mesin tidak stabil, tidak
pas sewaktu menyetting mesin, kurang latihan dan mengerti, berat kemasan primer
tidak sama, adanya gelembung udara, dan cara penuangan emulsi.
K.
DAFTAR PUSTAKA
Breyfogle, F. W. (1999). Implementing six sigma: Smarter solutions
using statistical methods. USA: John Wiley & Sons.
Brue, G., & Howes, R. (2006).The McGraw-Hill 36-hour course six sigma.
USA: McGraw-Hill.
Deming, W. E. (1982). Out of the crisis. Massachusetts:
Massachusetts Institute of Technology.
Ditahardiyani, P., & Ratnayani, A.
M. (2008).The quality improvement of
primer packaging process using six sigma methodology. Jurnal Teknik Industri,
10 (2): 177-184.
Feigenbaum, A. V. (1991). Total quality control (3rd ed.). New
York: Mcgraw-Hill.
Gaspersz, V. (1998).Statistical process control: Penerapan tabel-tabel statistikal dalam
manajemen bisnis total. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, V. (2001).Total quality management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, V. (2002).Pedoman implementasi program six sigma terintegrasi dengan ISO
9001:2000, MBNQA, dan HACCP. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, V. (2006).Total quality management (TQM) untuk praktisi bisnis dan industri.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
George, M. L., Rowlands, D., Price, M.,
& Maxey, J. (2005).The lean six sigma
pocket toolbook. USA: McGraw-Hill.
Handayani, N. U., & Hastuti, P.
(2008).Upaya perbaikan kualitas kerupuk
udang tipe mild-b pada PT Indosigma Surya Corporation. Jurnal Jati UNDIP, 3
(1): 39-47.
Hermawan, A. (2006). Penerapan metode
six sigma untuk menurunkan tingkat cacat pada paper bag division: Studi kasus
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tugas
Akhir Sarjana. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Atma
Jaya. Jakarta.
@B06-RADAR
BalasHapusKomentar: bagus nih artikelnya, hitung-hitung untuk belajar juga.
saran: gambarnya kurang jelas nih, mungkin kalau gambarnya lebih bagus dan jelas jadi tambah mantap lagi nih artikelnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@B15-ashim
BalasHapusPembahasan menarik, pembahasan analisanya terlalu panjang
Saran : penulisan analisa lebih singkat dan mudah di pahami . Gambar lebih jelas dengan maksud dan tujuan sehingga pembaca mudah memahami
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@B30-Suhendra
BalasHapusKomentar : review jurnal sangat menarik dan lengkap.
Saran : Foto atau gambar yang dilamopirkan sebaiknya dengan kualitas yang lebih baik, agar mudah terlihat oleh pembaca.
Journal tersebut sangat menarik juga kandungan di dalamnya juga bagus sekali. I
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@B23-YUNITA
BalasHapusreview jurnal nya menarik nih. pembahasannya bagus. Sarannya si cuma di kasih gambar aja biar menarik.
@B03-Eddy
BalasHapusJurnal sangat membantu dan menambah wawasan
Akan lebih menarik kalau di persingkat dan tidak terlalu panjang