REVIEW
JURNAL
A. Judul Jurnal
OPTIMASI PERSEDIAAN
SPAREPART PADA PT XYZ MENGGUNAKAN TEKNIK SPARE PART QUANTITY DETERMINATION
B. Nama Penulis
Jonny
Industrial Engineering
Department, Faculty of Engineering, Binus University
Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Jakarta Barat 11480
C.
Nama
jurnal
INASEA, Vol. 15 No.1, April 2014: 1-14
D.
Pendahuluan
Sebagai
salah satu produsen di Indonesia, PT XYZ memiliki beberapa pabrik yang tersebar
di
beberapa
daerah di Indonesia. Salah satunya berlokasi di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.
Di pabrik ini,
perusahaan
menghasilkan beberapa produk semen seperti: (a) Ordinary Portland Cement (OPC)
yang
juga
dikenal sebagai semen abu-abu yang terdiri atas lima tipe standar semen. PT XYZ
menghasilan
OPC tipe I,
II dan V. OPC tipe I cocok untuk berbagai penggunaan seperti pembangunan rumah,
bangunan
pencakar langit, jembatan dan jalan. OPC tipe II dan V menghasilkan proteksi
tambahan
terhadap
asam dari air dan tanah. (b) Portland
Composite Cement (PCC) dirancang untuk penggunaan
umum dari
pembangunan seperti rumah, bangunan pencakar langit, jembatan dan jalanan. Ia
memiliki
kekuatan
dengan Portland Cement Type I. (c) Oil
Well Cement (OWC) adalah tipe khusus yang
digunakan
untuk pemboran minyak dan gas alam baik di darat maupun lepas pantai. OWC
dicampur
dalam slurry dan
diinjeksi antara pipa bor dan casing
sumur minyak yang dapat disetel dan dikeraskan
sehingga
dapat mengikat pipa pada casing.
(d) White cement digunakan
untuk dekorasi bangunan
eksterior
dan interior. PT XYZ memiliki kapasitas produksi yang memadai untuk memenuhi
total
permintaan
semen putih domestik. (e) White
Mortar TR30 sangat cocok untuk skim coating dan
tile
grouting.
Ia terbuat dari White
Cement, Lime (Calcium Carbonate) dan
material aditif khusus lainnya.
mengurangi
pecah dan pengelupasan karena berkarakter plastik dengan daya rekat kuat,
pengunaan
cepat dan
mudah, ekonomis karena skim
coat yang lebih tipis dan kemampuannya untuk
digunakan
pada permukaan konkret dengan
penambahan perekat putih.
E.
Identifikasi
Masalah
Penelitian
ini diawali dengan melakukan pengamatan yang dilakukan di pabrik yang berlokasi
di Cirebon,
Jawa Barat untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh perusahaan (Cooper,
2010).
Selama
pengamatan dilakukan, ditemukan ada beberapa tumpukan fire bricks di
gudang sparepart
perusahan
di mana beberapa dari sparepart
ini telah melampaui umur pakai sehingga dilakukan
penghancuran
secara regular oleh pihak departemen produksi. Selanjutnya in-depth interview dan
diskusi
dengan key person
yang ada di perusahaan pun dilakukan dan disadari bahwa
persediaan fire
bricks tidak
dapat dikelola secara intuitif karena telah menyebabkan kerugian perusahaan.
Oleh karena
itu, perusahaan
menyadari bahwa pola pemesanan ini harus diganti caranya dengan menggunakan
teknik Spare Part Quantity Determination
(SPQD) sebagai alternatif terhadap pemesanan secara
intuitif
yang selama ini telah digunakan.
Secara
umum, teknik ini merupakan fungsi probabilitas ketersediaan sparepart saat
digunakan,
reliabilitas
dari sparepart dan
jumlah sparepart yang
digunakan dalam sistem tersebut (Blancard,
2004).
Teknik ini hanya dapat digunakan apabila probabilitas history pergantian
sparepart mengikuti
distribusi
Poisson. Untuk itu, uji goodness
of fit perlu dilakukan untuk menentukan apakah
pola
pergantian sparepart tersebut
mengikuti distribusi Poisson
atau tidak. Tes ini dapat dilakukan secara
manual
ataupun menggunakan software
statistik. Jika hasilnya mengikuti distribusi Poisson maka
teknik SQPD
dapat digunakan. Jika tidak maka teknik lain harus dipertimbangkan untuk
dipergunakan.
F.
Penetapan
Objektif dan Pengumpulan Data
Setelah
masalah diidentifikasi, perusahaan menetapkan objektif berdasarkan teknik SPQD.
Adapun
objektif yang ditetapkan antara lain penetapan tingkat persediaan optimal dari fire brick,
jumlah
pesanan ekonomis dari fire
brick dan total biaya persediaan untuk
mempertahankan tingkat
persediaan
dari fire brick yang dimaksud. Berdasarkan objektifnya perusahaan mengumpulkan
beberapa
data berupa jumlah dan pola pergantian fire
brick dari rotary klin berdasarkan
histori
pergantian sparepart,
biaya persediaan pemeliharaan dan pemesanan fire brick. Selanjutnya setelah
inisitif
perbaikan dijalankan, data yang sama juga dikumpulkan kembali untuk evaluasi
apakah
perbaikan sudah terjadi atau belum.
G.
Pengolahan
Data, Analisa Data dan Simpulan
Pengolahan
data dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, pola data penggantian fire brick
dites
menggunakan pengujian goodness
of fit untuk menentukan apakah mengikuti
distribusi Poisson
atau tidak
(Azizah, 2013). Jika mengikuti distribusi Poisson, maka teknik SPQD cocok untuk
digunakan
dalam perusahaan. Kedua, penghitungan tingkat persediaan optimum fire brick dilakukan
berdasarkan
teknik SPQD. Ketiga, perhitungan jumlah pesanan ekonomis, perhitungan total
biaya
persediaan untuk memelihara tingkat
persediaan fire
bricks optimum.
H.
KESIMPULAN
Adapun
simpulan yang dapat diambil antara lain: 1) tingkat persediaan optimum dari spare
part berupa
fire bricks adalah
2,560 units dimana perusahaan disarankan untuk menjamin ketersediaan
spare part tersebut
di level tersebut, 2) Economic
order quantity dari sparepart berupa fire bricks
adalah
2,200 units dimana perusahaan disarankan untuk melakukan pemesananan di level
tersebut
untuk
menjaga cash flow
perusahaan dan 3) Total
inventory cost yang ditanggung oleh perusahaan
adalah IDR 2.2 juta per tahunnya.
I.
DAFTAR
PUSTAKA
Aisyati,
A., Jauhari, W.A., Rosyidi, C.R. (2013). Determination Inventory Level for
Aircraft Spare
Parts
UsingContinuous Review Model. International
Journal of Business Research and
Management (IJBRM),
4(1).
Blanchard,
B. S. (2004). Logistics
Engineering and Management. 6th
Edition. Prentice Hall.
Cooper, D.
R., Schindler, P. S. (2010). Business
Research Methods.8th
Edition. McGraw Hill.
Walpole, R. E. et al. (2011). Probability and Statistics for
Engineers and Scientists. Pearson.
@B29-RIVALDI
BalasHapusIsi jurnal sudah sangat baik, namun penulisannya kurang rapih, semoga nantinya bisa lebih dirapihkan lagi
@B33-FITRIA
BalasHapusDari kesimpulan jurnal ini menunjukan bahwa teknik spare part quantity determination cocok digunakan untuk PT XYZ
Dari pendahuluan sampai kesimpulan cukup baik dan bisa dipahami.
@B30-Suhendra
BalasHapusReview Jurnal sudah sangat baik dan memenuhi syarat dalam me-review jurnal.
Saran : Penulisan tidak terlalu rapih, sehingga menyulitkan untuk membacanya.