.

Rabu, 02 Desember 2015

REKAYASA PRODUKTIVITAS


ABSTRAK
Indonesia telah mengenal konsep produktivitas sejak tahun 1958 waktu konsep itu diperkenalkan di ITB dalam program teknik produksi di bagian mesin. Yang dipelajari waktu itu adalah produktivitas pabrik dan stasiun kerja. Dalam buku “Production Handbook”  karangan Alford and  Bangs dapat ditemukan pembahasan tentang topik itu.
Namun, karena pada waktu itu suatu universitas atau perguruan tinggi dipandang sebagai pusat “texbook thinkers” seperti diucapkan oleh presiden Soekarno, maka dunia usaha tidak menaruh perhatian pada issue produktivitas.  Lebih-lebih lagi bila diperhatikan sistem ekonomi terpimpin yang dilaksanakan, yang berkebijaksanaan “berdikari” tanpa kesiapan yang memadai untuk itu, menghasilkan struktur pasar yang “sellersmarket” dengan kelangkaan barang yang sangat mencolok di  pasar akibatnya sudah jelas bahwa harga-harga barang meningkat dengan tajam. Tahun 1963 muncul inisiatif swasta untuk mendirikan Lembaga Produktivitas Indonesia, dengan tokoh Drs. Liem Siang Hien Ginting. Inisiatif inipun kandas dihantam badai inflasi Indonesia. Pembangunan Indonesia dilakukan dengan mengacu kepada Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan dilaksanakan dengan pelita-pelita, maka atas dasar pengharapan bahwa pembangunan itu akan bejalan dengan baik dan berhasil pemerintah menyadari  diperlakukannya alat-alat monitor yang baik. Salah satu diantaranya adalah diadakannya dengan keppres No. 15/1968  suatu pusat Produktivitas Nasional, dengan pengarahan diberikan oleh suaatu lembaga pengarahan yang terdiri atas unsur-unsur tripatrite (Pemerintah-Pengusaha-Buruh) dengan diketahui oleh Menteri Tenaga Kerja Pusat tersebut ditempatkan di Departemen Tenaga Kerja. Bulan Nopember 1983 dicapai kata sepakat untuk memasyarakatkan “Produktivitas” keseluruhan lapisan masyarakat selama lima tahun dengan disertai sedikit kegiatan percobaan “Pengukuran dan Usaha Perbaikan Produktivitas” di beberapa perusahaan. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa peningkatan produktivitas menghasilkan penurunan biaya produksi dan usaha. Dan jika ia disertai dengan peningkatan kualitas produk, ketepatan waktu penyerahan dan pemberian pelayanan teknis pasca jual, maka daya saing usaha akan kuat.

Bab 1.

PENDAHULUAN

Produktivitas merupakan gabungan dari 2 kata yaitu product + activity. Adapun artinya merupakan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu (barang atau jasa) yang lenih tinggi atau lebih baik. Menurut J. Ravianto, bahwa : Produktivitas adalah sesuatu konsep yang menunjang adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari tenaga kerja. Menurut Payaman Simanjuntak : Produktivitas adalah berbandingan antarta hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan)yang terdiri dari beberapa faktor seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, dan sumber daya manusia yang merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas tergantung pada kemampuan tentang manusia. Maka dpaat disimpulkan produtivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan. Keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Konsep produktivitas merupakan perbandingan dari output terhadap input. Semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti semakin banyak hasil (output) yang dicapai.

Bab 2.

LANDASAN TEORI


2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas :
      Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja.
 Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja.
Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas.

  2.2 Metode penelitian :

           1. Objective Matrix adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial ynag dikembangkan untuk memantau produktivitas disuatu perusahaan atau ditiap bagian saja dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut.
  2. Pendekatan rasio output/input

1.      Pengukuran produktivitas parsial, produktivita faktor utama total maupun produktivita total dapat menggunakan satuan fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang , isi, dll) atau satuan moneter dari output dan input. (dolar,rupiah, dll).
2.      Jika output dan input diukur dinyatakan dalam nilai uang, maka ukuran ini dinamakan ukuran finansial.


Bab 3.
PENUTUP
       3.1  KESIMPULAN
Dapat disimpulkan rekayasa produktivitas merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan. Produktivitas bersangkutan dengan input dan output suatu perusahaan.

       3.2  SARAN

Segala bentuk produktivitas harus tetap diperhatikan agar segala yang dilakukan dapat berlangsung secara baik dan benar.


NAMA         : WINDI
NIM             : 41614010005
INSTANSI  : UNIVERSITAS MERCU BUANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.