.

Sabtu, 01 Oktober 2016

SIMULASI SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Penulis : Citra Noviyasari, Dosen Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer     Indonesia



1.        PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

                Proses produksi harus dipandang suatu perbaikan terus menerus, yang diawali sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen.
Bagian produksi harus meningkatkan efisiensi dari proses dan kualitas produk, agar diperoleh produk-produk berkualitas sesuai dengan desain yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar, dengan biaya serendah mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan yang terjadi dalam proses produksi itu, melalui perencanaan dan pengendalian proses produksi. Keberhasilan perencanaan dan pengendalian produksi membutuhkan perencanaan kapasitas yang efektif, agar mampu memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan. Kekurangan kapasitas akan menyebabkan kegagalan memenuhi target produksi, keterlambatan pengiriman ke pelanggan, dan kehilangan kepercayaan dalam sistem formal yang mengakibatkan reputasi dari perusahaan akan menurun atau hilang sama sekali.
 Pada sisi lain, kelebihan kapasitas akan mengakibatkan tingkat utilisasi sumber-sumber daya yang rendah, biaya meningkat, harga produk menjadi tidak kompetitif, kehilangan pangsa pasar, penurunan keuntungan, dan lain-lain. Dengan demikian, kekurangan kapasitas maupun kelebihan kapasitas akan memberikan dampak negatif bagi sistem produksi, sehingga perencanaan kapasitas yang efektif adalah menyediakan kapasitas sesuai dengan kebutuhan pada waktu yang tepat.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh perusahaan khususnya pada bagian produksi adalah :
1.      Dalam memproses bahan mentah menjadi suatu produk, sering terjadi kekurangan maupun kelebihan kapasitas produk.
2.      Dalam hal pengeluaran biaya produksi, sering terjadi pemborosan akibat tidak adanya satuan yang pasti dalam memproduksi suatu produk.
3.      Tidak ada kesesuaian anatara penyedian kapasitas dengan kesesuaian kebutuhan pada waktu yang tepat.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.      Merancang suatu simulasi perencanaan dan pengendalian produksi, sesuai dengan metode tertentu. Yang kemudian dapat mengurangi pemborosan produksi.
2.      Mempercepat proses analisis kebutuhan informasi dalam menentukan tingkat kebutuhan produksi.





1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan dan supaya masalah yang di bahas lebih jelas dan terarah dan mencapai tujuan atau sasaran yang di harapkan maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu :
1.       Simulasi perencanaan dan pengendalian produksi ini hanya berlaku pada perusahaan manufaktur yang bersifat Constant Level, yaitu perusahaan manufaktur yang apabila dilihat dari waktu kegiatan produksinya cenderung tetap.
2.       Pembahasan perencanaan dan pengendalian produksi hanya berada pada manajemen tingkat atas (top managemen), sehingga tidak diuraikan pada tingkat operasionalnya.
3.       Metode yang digunakan dalam menentukan perencanaan dan pengendalian produksi ini, adalah Manufacturing Resource Planning (MRP II).
4.       Untuk melakukan perencanaan produksi tersebut membutuhkan data-data sebagai berikut :
·         Data Aktual Permintaan, yaitu data-data permintaan pada periode tahun sebelumnya, yang dikelompokan dalam periode bulanan.
·         Data Ramalan Permintaan tahun berikutnya, untuk menghasilkan data ramalan permintaan tahun berikutnya, digunakan suatu model peramalan yaitu Model Rata-rata Bergerak (Moving Averages Model).
·         Data Pesanan (Order), data-data pesanan pada tahun sebelumnya merupakan masukan yang berupa tetap (input)
·         Variabel bebas yang digunakan adalah periode (n) dalam menentukan perhitungan peramalan Permintaan.
2.       KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Simulasi.
Menurut Thomas J. Kakiay, dalam bukunya “Pengantar Sistem Simulasi” Menyatakan bahwa Simulasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian computer untuk mendapatkan solusinya.
Keuntungan-keuntungan yang terdapat dalam simulasi, diantaranya :
Compress Time (Menghemat Waktu). Kemampuan didalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu yang panjang, tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam waktu yang singkat.
Expand Time (Dapat Melebar luaskan Waktu). Hal ini terlihat terutama dalam dunia statistic dimana hasil yang diinginkan dapat tersaji dengan cepat.Simulasi dapat digunakan untuk menunjukan perubahan struktur dari suatu sistem nyata (real sistem), yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (real time).

Stop Simulation and Restart (Dapat dihentikan dan dijalankan kembali). Simulasi computer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut.



2.2 Pengertian Sistem Informasi

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan oleh Jogianto HM sebagai berikut :“ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ”. Jogianto (1999:8)
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

2.3 Pengertian Produksi dan Manufaktur.

Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikatakan bahwa : “ Produksi adalah proses mengeluarkan hasil.” Dapat penulis uraikan, bahwa definisi produksi adalah suatu proses dimana terdapat kegiatan pengolahan bahan mentah (input), dengan serangkaian tahapan-tahapan untuk menghasilkan produk (output), yang lebih bernilai maknanya. Sedang pengertian dari produk itu sendiri adalah hasil akhir dari proses pengolahan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu : “ Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambahkan gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.“Sistem produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi modern selalu melibatkan komponen structural dan fungsional. Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
·         Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen structural yang membangun sistem produksi itu.
·         Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk (barang dan/ atau jasa) berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
·         Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien.
·         Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimalisasi pengalokasian sumber-sumber daya.

2.4 Pengertian Peramalan.

Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk tersebut dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variable peramal, sering berdasarkan data deret waktu histories. Peramalan dapat menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal. Penentuan horizon waktu peramalan akan tergantung pada situasi dan kondisi actual dari masing-masing industri manufaktur serta tujuan dari peramalan itu sendiri. Bagaimanapun juga, peramal (forecaster) harus memilih interval ramalan (forecast interval) atau bagaimana seringnya mengembangkan suatu ramalan. Alternatif yang umum dipilih adalah menggunakan interval waktu : harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Disamping itu, peramal harus memilih banyaknya periode dimasa mendatang yang akan diramalkan.






3.       OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Permintaan kebutuhan bahan baku yang sulit diprediksikan pada suatu perusahaan manufaktur merupakan salah satu factor penting yang harus dicarikan solusinya pada suatu siklus produksi. Metodologi yang mendukung itu salah satunya adalah prototype, yaitu memberikan satu pola solusi untuk masalah peramalan bahan baku.
4.       HASIL PENELITIAN
Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi penbangunan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis, perancangan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terinci bangimana suatu aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap perancangan sistem ini pula, sebagai lanjutan dari analisis sistem, dimana pada saat perancangan digambarkan pancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa sistem karena dari hasil analisa baru dapat dibuat suatu rancangan sistem.

5.       KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan pasar akan suatu produk, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu, mengefektifkan dan mengefisiensikan semua sumber daya yang ada untuk selanjutnya dijadikan sebagai modal dasar dalam memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut Dari hasil pembahasan dan pengembangan Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya, dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.
2.      Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur yang telah dibuat lebih interaktif, dan telah terkomputerisasi sehingga lebih mudah dan cepat dalam mengolah dan menghasilkan suatu informasi.
3.      Dengan adanya perancangan Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses produksi, sehingga target-target dalam memenuhi kebutuhan pasar lebih baik.
4.      Pada Simulasi Perencanaan Produksi, pada nilai hasil peramalan akan bernilai handal jika, nilai pembagian antara RSFE (Running Sum of the Forecast Error) dengan nilai MAD (Mean Absolute Error) lebih kecil atau sama dengan, nilai periode dalam melakukan perhitungan Peramalan Permintaan. Artinya jika nilai yang dihasilkan tidak melebihi dari nilai periode maka nilai peramalan terdapat didalam pengendalian.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2000. Pemrogrman Visual Basic 6.0. Andi Offset. Yogyakarta.
Azhar Susanto,2000. Sistem Informasi Manajemen.
Balai Pustaka, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Gaspensz, Dr. Vincent. D. Sc. CIQA, CFPIM. 2001. Production Planning and Inventory Control berdasarkan pendekatan sistem terintegrasi MRP II & JIT menuju manufacturing 21, PT. Gramedia. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Herlambang, Soendoro. Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi; Konsep, Teknologi & 54

6 komentar:

  1. @B24-SEPTI

    Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya, dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.Dengan adanya perancangan Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses produksi, sehingga target-target dalam memenuhi kebutuhan pasar lebih baik

    BalasHapus
  2. @B06-RADAR,

    komentar: memang benar Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya, dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.

    saran: seharusnya ditambah gambar-gambar untuk lebih bagusnya.

    BalasHapus
  3. @15-ashim
    Pemabahasan memang menarik, tetapi penulisan terlalu panjang bosan untuk di baca jika dalam artikel.
    Saran : lebih bisa disingkat dan di tambah kan gambar

    BalasHapus
  4. @B24-SEPTI

    Saran : penyempaian dalam artikel ini terlalu panjang sehingga membuat pembaca malas untuk membaca artikel ini

    BalasHapus
  5. Muhammad Soim, @B20-SOIM

    Materi jurnal ini penting sekali karena jika sitem ini dilakukan dengan baik pasti akan semakin memajukan perusahaan.

    Saran saya untuk review jurnal ini harusnya dilengkapi dengan saran kepada penulis jurnal agar ada perbaikan terhadap karyanya.

    BalasHapus
  6. @B09-YUSUF
    Saya setuju, karena dengan adanya simulasi kita dapat meminimalkan kesalahan2 yg mungkin timbul pada proses produksi nantinya.
    Saran. Artikel bisa lebih diringkas supaya pembaca tidak jenuh

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.