Penulis : Citra Noviyasari, Dosen Program Studi Sistem
Informasi, Universitas Komputer Indonesia
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Proses
produksi harus dipandang suatu perbaikan terus menerus, yang diawali sederet
siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan
produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen.
Bagian
produksi harus meningkatkan efisiensi dari proses dan kualitas produk, agar
diperoleh produk-produk berkualitas sesuai dengan desain yang telah ditetapkan
berdasarkan keinginan pasar, dengan biaya serendah mungkin. Hal ini dapat
dicapai dengan menghilangkan pemborosan yang terjadi dalam proses produksi itu,
melalui perencanaan dan pengendalian proses produksi. Keberhasilan perencanaan
dan pengendalian produksi membutuhkan perencanaan kapasitas yang efektif, agar
mampu memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan. Kekurangan kapasitas akan
menyebabkan kegagalan memenuhi target produksi, keterlambatan pengiriman ke
pelanggan, dan kehilangan kepercayaan dalam sistem formal yang mengakibatkan
reputasi dari perusahaan akan menurun atau hilang sama sekali.
Pada sisi lain, kelebihan kapasitas akan
mengakibatkan tingkat utilisasi sumber-sumber daya yang rendah, biaya
meningkat, harga produk menjadi tidak kompetitif, kehilangan pangsa pasar,
penurunan keuntungan, dan lain-lain. Dengan demikian, kekurangan kapasitas
maupun kelebihan kapasitas akan memberikan dampak negatif bagi sistem produksi,
sehingga perencanaan kapasitas yang efektif adalah menyediakan kapasitas sesuai
dengan kebutuhan pada waktu yang tepat.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan pokok yang dihadapi
oleh perusahaan khususnya pada bagian produksi adalah :
1. Dalam memproses bahan mentah menjadi suatu produk,
sering terjadi kekurangan maupun kelebihan kapasitas produk.
2. Dalam hal pengeluaran biaya produksi, sering terjadi
pemborosan akibat tidak adanya satuan yang pasti dalam memproduksi suatu
produk.
3. Tidak ada kesesuaian anatara penyedian kapasitas
dengan kesesuaian kebutuhan pada waktu yang tepat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
yaitu :
1. Merancang suatu simulasi perencanaan dan pengendalian
produksi, sesuai dengan metode tertentu. Yang kemudian dapat mengurangi
pemborosan produksi.
2. Mempercepat proses analisis kebutuhan informasi dalam
menentukan tingkat kebutuhan produksi.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan
untuk memudahkan dalam penyusunan dan supaya masalah yang di bahas lebih jelas
dan terarah dan mencapai tujuan atau sasaran yang di harapkan maka penulis
membatasi masalah yang akan di bahas yaitu :
1. Simulasi
perencanaan dan pengendalian produksi ini hanya berlaku pada perusahaan
manufaktur yang bersifat Constant Level, yaitu perusahaan manufaktur
yang apabila dilihat dari waktu kegiatan produksinya cenderung tetap.
2. Pembahasan
perencanaan dan pengendalian produksi hanya berada pada manajemen tingkat atas
(top managemen), sehingga tidak diuraikan pada tingkat operasionalnya.
3. Metode
yang digunakan dalam menentukan perencanaan dan pengendalian produksi ini,
adalah Manufacturing Resource Planning (MRP II).
4. Untuk
melakukan perencanaan produksi tersebut membutuhkan data-data sebagai berikut :
·
Data Aktual Permintaan, yaitu data-data
permintaan pada periode tahun sebelumnya, yang dikelompokan dalam periode
bulanan.
·
Data Ramalan Permintaan tahun berikutnya, untuk
menghasilkan data ramalan permintaan tahun berikutnya, digunakan suatu model
peramalan yaitu Model Rata-rata Bergerak (Moving Averages Model).
·
Data Pesanan (Order), data-data pesanan
pada tahun sebelumnya merupakan masukan yang berupa tetap (input)
·
Variabel bebas yang digunakan adalah periode (n)
dalam menentukan perhitungan peramalan Permintaan.
2.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Simulasi.
Menurut
Thomas J. Kakiay, dalam bukunya “Pengantar Sistem Simulasi” Menyatakan bahwa
Simulasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan
persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian
dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan
pada pemakaian computer untuk mendapatkan
solusinya.
Keuntungan-keuntungan yang
terdapat dalam simulasi, diantaranya :
Compress Time (Menghemat
Waktu). Kemampuan didalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang
bila dikerjakan akan memakan waktu yang panjang, tetapi kemudian dapat
disimulasikan hanya dalam waktu yang singkat.
Expand Time (Dapat Melebar luaskan Waktu). Hal ini terlihat
terutama dalam dunia statistic dimana hasil yang diinginkan dapat tersaji
dengan cepat.Simulasi dapat digunakan untuk menunjukan perubahan struktur dari
suatu sistem nyata (real sistem), yang sebenarnya tidak dapat diteliti
pada waktu yang seharusnya (real time).
Stop Simulation and Restart (Dapat dihentikan dan dijalankan kembali). Simulasi
computer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua
keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut.
2.2 Pengertian Sistem
Informasi
Terdapat
dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan
pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan oleh Jogianto HM
sebagai berikut :“ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
”. Jogianto (1999:8)
Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi
ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu system yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
2.3
Pengertian Produksi dan Manufaktur.
Didalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikatakan bahwa : “ Produksi adalah proses
mengeluarkan hasil.” Dapat penulis uraikan, bahwa definisi produksi adalah
suatu proses dimana terdapat kegiatan pengolahan bahan mentah (input), dengan
serangkaian tahapan-tahapan untuk menghasilkan produk (output), yang
lebih bernilai maknanya. Sedang pengertian dari produk itu sendiri adalah hasil
akhir dari proses pengolahan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
yaitu : “ Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambahkan gunanya
atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses
produksi itu.“Sistem produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi,
yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah
produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Proses
transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem
produksi modern selalu melibatkan komponen structural dan fungsional. Sistem
produksi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
·
Mempunyai
komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan
membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen structural
yang membangun sistem produksi itu.
·
Mempunyai tujuan
yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk (barang dan/ atau jasa)
berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
·
Mempunyai
aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output
secara efektif dan efisien.
·
Mempunyai
mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimalisasi
pengalokasian sumber-sumber daya.
2.4 Pengertian Peramalan.
Aktivitas
peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan
dan penggunaan produk sehingga produk tersebut dapat dibuat dalam kuantitas
yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap
permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variable peramal, sering
berdasarkan data deret waktu histories. Peramalan dapat menggunakan teknik-teknik
peramalan yang bersifat formal maupun informal. Penentuan horizon waktu
peramalan akan tergantung pada situasi dan kondisi actual dari masing-masing
industri manufaktur serta tujuan dari peramalan itu sendiri. Bagaimanapun juga,
peramal (forecaster) harus memilih interval ramalan (forecast
interval) atau bagaimana seringnya mengembangkan suatu ramalan. Alternatif
yang umum dipilih adalah menggunakan interval waktu : harian, mingguan,
bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Disamping itu, peramal harus
memilih banyaknya periode dimasa mendatang yang akan diramalkan.
3.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Permintaan kebutuhan bahan baku
yang sulit diprediksikan pada suatu perusahaan manufaktur merupakan salah satu
factor penting yang harus dicarikan solusinya pada suatu siklus produksi.
Metodologi yang mendukung itu salah satunya adalah prototype, yaitu memberikan
satu pola solusi untuk masalah peramalan bahan baku.
4.
HASIL PENELITIAN
Perancangan
sistem merupakan bagian dari metodologi penbangunan suatu perangkat lunak yang
dilakukan setelah melalui tahapan analisis, perancangan dimaksudkan untuk
memberikan gambaran secara terinci bangimana suatu aplikasi yang akan dibangun.
Pada tahap perancangan sistem ini pula, sebagai lanjutan dari analisis sistem,
dimana pada saat perancangan digambarkan pancangan sistem yang akan dibangun
sebelum dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam
perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa sistem karena dari
hasil analisa baru dapat dibuat suatu rancangan sistem.
5.
KESIMPULAN
Dalam
memenuhi kebutuhan pasar akan suatu produk, dibutuhkan suatu sistem yang dapat
membantu, mengefektifkan dan mengefisiensikan semua sumber daya yang ada untuk
selanjutnya dijadikan sebagai modal dasar dalam memenuhi kebutuhan yang beragam
tersebut Dari hasil pembahasan dan pengembangan Simulasi Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi
pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan
keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya,
dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.
2. Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi
pada Perusahaan Manufaktur yang telah dibuat lebih interaktif, dan telah
terkomputerisasi sehingga lebih mudah dan cepat dalam mengolah dan menghasilkan
suatu informasi.
3. Dengan adanya perancangan Simulasi Sistem Perencanaan
dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini diharapkan dapat
membantu mempercepat proses produksi, sehingga target-target dalam memenuhi
kebutuhan pasar lebih baik.
4. Pada Simulasi Perencanaan Produksi, pada nilai hasil
peramalan akan bernilai handal jika, nilai pembagian antara RSFE (Running
Sum of the Forecast Error) dengan nilai MAD (Mean Absolute Error) lebih
kecil atau sama dengan, nilai periode dalam melakukan perhitungan Peramalan
Permintaan. Artinya jika nilai yang dihasilkan tidak melebihi dari nilai
periode maka nilai peramalan terdapat didalam pengendalian.
DAFTAR
PUSTAKA
Andi. 2000. Pemrogrman
Visual Basic 6.0. Andi Offset. Yogyakarta.
Azhar Susanto,2000. Sistem
Informasi Manajemen.
Balai Pustaka, 2002. Kamus
Besar Bahasa Indonesia.Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Gaspensz, Dr. Vincent. D. Sc.
CIQA, CFPIM. 2001. Production Planning and Inventory Control berdasarkan
pendekatan sistem terintegrasi MRP II & JIT menuju manufacturing 21, PT.
Gramedia. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-dasar
Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Herlambang, Soendoro.
Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi; Konsep, Teknologi & 54
@B24-SEPTI
BalasHapusSimulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya, dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.Dengan adanya perancangan Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses produksi, sehingga target-target dalam memenuhi kebutuhan pasar lebih baik
@B06-RADAR,
BalasHapuskomentar: memang benar Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya, dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.
saran: seharusnya ditambah gambar-gambar untuk lebih bagusnya.
@15-ashim
BalasHapusPemabahasan memang menarik, tetapi penulisan terlalu panjang bosan untuk di baca jika dalam artikel.
Saran : lebih bisa disingkat dan di tambah kan gambar
@B24-SEPTI
BalasHapusSaran : penyempaian dalam artikel ini terlalu panjang sehingga membuat pembaca malas untuk membaca artikel ini
Muhammad Soim, @B20-SOIM
BalasHapusMateri jurnal ini penting sekali karena jika sitem ini dilakukan dengan baik pasti akan semakin memajukan perusahaan.
Saran saya untuk review jurnal ini harusnya dilengkapi dengan saran kepada penulis jurnal agar ada perbaikan terhadap karyanya.
@B09-YUSUF
BalasHapusSaya setuju, karena dengan adanya simulasi kita dapat meminimalkan kesalahan2 yg mungkin timbul pada proses produksi nantinya.
Saran. Artikel bisa lebih diringkas supaya pembaca tidak jenuh