Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermutu dan Daya Saing
Berwawasan Maju
Oleh: Diah Ayu Lestari (J08-DIAH)
(Sumber: Penulis, 2020)
ABSTRAK
Era globalisasi merupakan masa yang penuh tantangan yang
tidak dapat dihindarkan. Karena itu lembaga pendidikan, harus mampu merespons
tantangan tersebut dengan merubah orientasi pendidikan. Pengembangan SDM
terkait dengan sistem pendidikan nasional berpotensi potensi peserta didik
menjadi manusia yang berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan
bertanggung jawab. Untuk itu lembaga pendidikan di setiap jenjang pendidikan
memiliki strategis untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut. Oleh
karena itu untuk peningkatan kualitas pendidikan yang bermutu dari hasil SDM
berkualitas untuk melakukan proses pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan
hidup untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Kata Kunci: Pendidikan, Kualitas, Daya Saing, Mutu.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara berkembang dengan kualitas
pendidikan yang masih rendah. Pendidikan yang ada di Indonesia belum mampu
membuat sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan negara-negara yang sudah
terlebih dahulu maju melalui pendidikannya, dalam era serba modern atau masa
globalisasi yang dapat membuat bangsa yang tertinggal akan semakin jatuh dan
tertinggal. Ketertinggalan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai
faktor sehingga pendidikan Indonesia belum mampu bersaing di era globalisasi. (Adawiyah,
Robiatul, Yunus Setyo Wibowo, dan Yuyun Kartika, 2017).
Peringkat kualitas pendidikan di Negara kita yang sangat
terpuruk. Sungguh sangat menyedihkan, kita berada jauh di bawah Malaysia, yang
bebrapa tahun silam masih banyak menghadirkan tenaga-tenaga ahli dari Negara
kita, tetapi sekarang yang terjadi adalah sebaliknya. (Tim Nasional Dosen
Kependidikan, 2016).
Bidang pendidikan salah satu faktor yang sangat mendasar dalam
upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan faktor penentu bagi perkembangan
sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik. Pendidikan dipandang
sebagai sarana paling strategis untuk mengangkat harkat dan martabat suatu
bangsa. Mengingat begitu pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan masyarakat,
maka pemerintah harus memperhatikan segala aspek pendidikan yang ada untuk
ditingkatkan, termasuk peningkatan mutu produktivitas guru.
PERMASALAHAN
Salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan
pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih rendahnya mutu pendidikan
di Indonesia diantaranya adalah efektifitas, efisiensi, dan standardisasi
pendidikan di Indonesia. Pendidikan dikatakan efektif apabila pendidikan itu menjadikan
peserta didik dapat belajar dengan
mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Salah
satu tantantangan yang penting dihadapi lembaga pendidikan adalah bagaimana
mengelola sebuah mutu.
PEMBAHASAN
Pendidikan salah satu yang perlu terapkan untuk
mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang seutuhnya dan perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin deras dan menggerus Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara Generasi Muda. Pendidikan yang baik dan bermutu
merupakan impian seluruh masyarakat Indonesia. Tuntutan untuk selalu
memperbaharui Sistem Pendidikan sehingga melahirkan putera-puteri bangsa yang
memiliki potensi, kreatif, inovatif, kemampuan, dan bakat-bakat yang tumbuh dan
berkembang dari segala bidang kehidupan, mental serta fisik yang kuat. Memang
untuk mencapai Standar Pendidikan Nasional yang bermutu dan mampu mengikuti
serta menguasai.
Penggambaran dan karakteristik mutu yang menyeluruh dari
barang-barang dan jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang ditentukan dalam konteks pendidikan. Mutu dalam proses pembelajaran makna bahwa
kemampuan sumber daya sekolah menstransformasikan multi jenis masukan dan
situasi untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta didik. Hal-hal
termasuk dalam kerangka mutu proses pendidikan adalah derajat kesehatan,
keamanan, disiplin, keakraban, saling menghormati, dan lain lain.
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari pertumbuhan dan
pengembangan pendidikan masyarakatnya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan
merupakan kunci dasar dari suatu negara. Pendidikan sering diibaratkan sebagai
lambang kekuatan, kewibawaan dan kebesaran dari suatu bangsa dimanapun di dunia
ini. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kebutuhan asasi manusiaHal ini
sudah dijelaskan dalam pada alenia 4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
bahwa tujuan negara ialah adalah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian
dalam Pasal 31 UUD 1945 ini juga disebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Upaya konkrit yang perlu dipacu adalah
mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalaui pembangunan
pendidikan. SDM sangat diperlukan untuk pembangunan sektor industri dan sektor
lainnya atau dapat memanfaatkan SDM yang dihasilkan oleh pembangunan pendidikan.
Secara teoritis bahwa pendidikan akan menimbulkan differensiasi kerja. Hal ini
tidak dapat disangkal, sebab pendidikan dengan berbagai jenis dan jenjang, baik
pendidikan formal maupun non formal akan memberikan pengetahuan, keterampilan,
kemampuan dan sikap pada subjek didik dalam berbagai bidang dan aspek. Manusia
terdidik akan memiliki daya cipta, rasa, karsa dan karya, dan pada saatnya
manusia itu akan terjun ke lapangan kerja dan sedapat-dapatnya mencipta
lapangan kerja. Hal ini boleh di contohi seperti negara berkembang dan menuju
negara maju seperti Brunei, Singapura, Malaysia, Korea, China dan Jepang sangat
mementingkan nilai-nilai sumber daya manusia demi kemajuan masyarakat, negara
dan bangsanya.
SDM yang berkualitas pada dasarnya adalah yang memiliki
keahlian, kemampuan, keterampilan untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam
menghasilkan barang atau jasa yang ikut serta menetukan kualtas hidupnya. Untuk
peningkatan kualitas SDM, dapat dilakukan melalui 3 jalur utama, yaitu; Jalur
pendidian formal, Terdiri dari pendidikan umum dan kejuruan mulai dari tingkat
sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama dan atas, dan perguruan tinggi.
Ada dua strategi sistem pendidikan yang menjadi suatu
sistem yang benar-benar sanggup meningkatkan kemampuan pembangunan di negara.
pertama adalah gagasan tentang pengembangan sistem
dan kedua adalah gagasan
tentang pengarahan sistem. Masalah strategi pengembangan sistem dalam keadaan
kita dewasa ini saya kira pada dasarnya berupa pertanyaan tentang langkah dasar
yang dapat kita miliki ini saling bersentuhan, mengenal, mendekati, dan
akhirnya saling membantu. Kalau berbagai gerak resiprokal antara lembaga-lembaga
pendidikan ini dapat terwujud, saya rasa itulah saat mulainya kita
mengembangkan suatu sistem pendidikan yang benar-benar meningkatkan kemampuan
pembangunan bangsa. (Nurkholis, 2013).
Menghadapi persaingan di era global, berbagai bangsa di
dunia telah mengembangkan Knowledge Based
Economy (KBE), yang mensyaratkan dukungan manusia berkualitas. Karena itu,
pendidikan mutlak diperlukan guna menopang pengembangan ekonomi berbasis
pengetahuan Education For The Knowledge
Economy (EKE). Dalam konteks ini, lembaga pendidikan harus pula berfungsi
sebagai pusat penelitian dan pengembangan, yang menghasilkan produk-produk
riset unggulan yang mendukung KBE. Ketersediaan manusia bermutu yang menguasai
Iptek sangat menentukan kemampuan bangsa dalam memasuki kompetensi global dan
ekonomi pasar bebas, yang menuntut daya saing tinggi. Dengan demikian,
pendidikan diharapkan dapat mengantarkan bangsa Indonesia meraih keunggulan
dalam persaingan global. (Depdiknas, Renstra-Depdiknas-2005-2009).
KESIMPULAN
Daya saing bangsa ditentukan oleh berbagai faktor salah
satunya adalah pendidikan dan SDM, karena SDM sebagai pendorong terhadap
kemajuan bangsa. Indonesia sebagai Negara yang besar memiliki potensi dalam
meningkatkan daya saing bangsa sebagai Negara yang makmur dan mandiri. Melalui
perubahan paradigma bangsa dalam pemberdayaan SDM, mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan kebijakan pemerintah dalam pembangunan bangsa
dengan lebih diperhatikan pada peningkatan SDM melalui pemerataan akses
pendidikan dan pemertaan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Robiatul, Yunus Setyo Wibowo, dan Yuyun
Kartika. 2017. Pendidikan yang Berdaya
Saing. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017. ISBN
978-602-19411-2-6.
Depdiknas, Renstra Depdiknas. 2005-2009. hlm.33.
Nurkholis. 2013. Pendidikan
dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan. 1(1).
Tim Nasional Dosen Kependidikan. 2016. Guru yang
Profesional. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.