FMEA merupakan sebuah
metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi kegagalan terjadi dalam sebuah
sistem, desain, proses, atau pelayanan (service). Identifikasi kegagalan
potensial dilakukan dengan cara pemberian nilai atau skor masing – masing moda kegagalan
berdasarkan atas tingkat kejadian (occurrence), tingkat keparahan (severity),
dan tingkat deteksi (detection) (Stamatis, 1995).
FMEA terdiri dari 2 tipe,
FMEA desain dan FMEA proses.
FMEA desain berfungsi untuk
mendifinisikan akibat-akibat kegagalan yang terkait dengan kegagalan pada tahap
mendesain produk, kemudian membuat prioritas penangulangannya agar rancangan
produk yang akan didesain dapat memenuhi keinginan pelanggan. Manfaat yang akan
diperoleh apabila organisasi menggunakan FMEA desain adalah :
- Organisasi dapat meringkas waktu dari rencana pembuatan
/perancangan produk, karena sudah diantisipasi dengan mempertimbangkan masukan
pelanggan, sehingga dapat meminimalisir rework,
- Organisasi dapat menghemat bahan baku yang dikeluarkan
untuk perencanaan dan perancangan, karena dampak atas kegagalan desain sudah
diminimalisir,
- Meningkatkan reputasi organisasi, karena terpenuhinya
kepuasan pelanggan.
FMEA proses berfungsi untuk
mendefinisikn akibat-akibat kegagalan yang terkait dengan kegagalan pada tahap proses,
kemudian membuat prioritas penanggulangannya, agar rancangan dari produk yang
akan diproduksi dapat memenuhi keinginan dari pelanggan. Manfaat yang akan
diperoleh apabila organisasi menggunakan FMEA proses adalah :
- Dapat meminimumkan scrap, karena kegagalan pada proses
sudah dapat sedini mungkin dicegah,
- Apabila scrap menjadi minim, artinya kegiatan rework pun berkurang atau dapat dihindari,
- Mencegah jumlah cacat produk, baik saat produk masih di
area internal perusahaan maupun di area eksternal,
- Berkurangnya cacat produk yang diterima pelanggan atau
malah zero defect yang akan mingkatkan kepuasan pelanggan dan menumbuhkan
loyalitas pelanggan.
Daftar Pustaka
Nia, B.P. & Arif, M. (2014). Penggunaan FMEA dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Proses Produksi Sarung ATM (Alat Tenun Mesin) di PT. Asaputex Jaya Tegal. Jurnal Teknik Industri Universitas Diponegoro, Vol. 9 No. 2, 93-98.
Tannady, Hendy. 2015. Pengendalian Kualitas. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.