Pendidikan nasional dalam daya
saing bangsa
Abstrak
Globalisasi
telah mengubah sistem dan tata kelola pendidikan melalui desentralisasi,
marketisasi dan internasionalisasi untuk meningkatkan daya saing pendidikan
mereka. Para pembuat kebijakan di Indonesia harus mereformasi system dan tata Kelola
Pendidikan. Beberapa Langkah yang harus diambil untuk mengatasi problem
pendidikan nasional adalah meninjau kembali dan memperbaharui kerangka legal
pendidikan nasional yang lama, meningkatkan proses pendidikan yang mampu
memperkuat keterampilan mengajar dan pembelajaran para pendidik, danmembangun
budaya kewargaan dan mengembangkan kesadaran belajar masyarakat.
Pembahasan
Menurut
Kunjana (2012) dalam Ika (2014), pendidikan Indonesia perlu dikembalikan pada
filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Pendidikan yang dimaksud adalah
nasionalistik, naturalistik dan spiritualistik yang intinya bahwa pendidikan
itu memanusiakan manusia. Peninjauan ini bukan berarti harus merubah total
sistem pendidikan nasional, tetapi meninjau kembali beberapa konsep yang kurang
relevan dengan tuntutan perubahan global, khususnya yang terkait substansi
pendidikan dan model pengelolaannya. Penguatan kembali “core pendidikan” sesuai
kultur bangsa Indonesia nampaknya perlu mendapatkan prioritas.
Menurut
Nuryanta (2014), beberapa nilai inti (core values) pendidikan nasional adalah
nilai keagamaan, keadilan, kebebasan, persamaan, cinta tanah air, kesesuaian,
kemerdekaan, kebudayaan, kemanusiaan, kekeluargaan, gotong royong, keramahtamahan,
kedisiplinan, menghargai perbedaan, negara maritim dan kewarganegaraan yang
harus ditumbuhkan sejak awal pendidikan, khususnya mulai dari pendidikan
pra-sekolah.
Dalam menyiapkan
daya saing bangsa didalam Pendidikan dibutuhkan juga peningkatan kualitas
pembelajaran didalam Pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan
dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi
garis waktu. Hal yang paling penting dalam pembelajaran adalah guru. Sumarsono
(2003:19) menyatakan bahwa guru memang harus dibantu dari segi kognisi dan
kesadaran untuk mengerti isi perubahan dan menyadari bahwa perubahan itu memang
perlu. Sikap moral untuk mau berubah harus dibangun; sikap sebagai tukang yang
pasif dan menanti diubah menjadi sikap professional yang harus aktif, proaktif,
kreatif, penuh inisiatif dan kritis.
Beberapa cara
untuk meningkatkan kualitas guru atau dosen yaitu :
1.
Mengatasi keterbatasan akses pada materi
mutahkir
2.
Mengatasi keterbatasan wawasan dan keterampilan
pembelajaran
3.
Mengatasi dosen yang belum siap untuk menghadapi
berbagai perubahan
Kesimpulan
Dalam menghadapi daya saing
bangsa, Pendidikan di Indonesia harus memperbaiki system Pendidikan yang ada. Proses
pendidikan diperbaiki dengan perbaikan pendidikan guru atau pendidik yang mampu
memahami proses pendidikan dari sisi folosofis, epistimologis maupun praksis.
Pengajaran dan pembelajaran ditempuh dengan metode yang dialogis, interaktif
dan komunikatif
Daftar Pustaka :
1. Nuryanta, Nanang. "Reorientasi Pendidikan
Nasional Dalam Menyiapkan Daya Saing Bangsa." EL TARBAWI 8.2 (2015):
111-130.
2. Fitrihana, Noor, and Staff Pengajar Prodi
Teknik Busana Jurusan. "Proses Pembelajaran yang Berorientasi Pada
Kecakapan Hidup Untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Daya Saing Bangsa.
Yogyakarta."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.