OUTPUT
YANG NYATA DARI SEBUAH PENDIDIKAN
Tema
: pendidikan nasional dan daya saing bangsa
Oleh : Widia Nur Latifah
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik
(mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian :
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara
mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.
Dalam
pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek
afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di
dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur
yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Substansi
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah membebaskan manusia dan menurut
Drikarya adalah memanusiakan manusia. Ini menunjukan bahwa para pakar pun menilai
bahwa pendidikan tidak hanya sekedar memperhatikan aspek kognitif saja tapi
cakupannya harus lebih luas. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga
arah yaitu pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal.
Pendidikan informal secara umum bisa digambarkan sebagai pendidikan dari
lingkungan keluarga sebelum seorang anak menginjak masa sekolah. Pendidikan
formal adalah pendidikan yang dilakukan di dalam suatu institusi resmi yang
disebut sekolah. Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan tambahan di
luar sekolah.
Konteks
pendidikan utama yang selama ini melekat ialah pendidikan formal, mengenyampingkan aspek minat dan bakat
seseorang. Seseorang yang memiliki minat pada suatu hal akan memicu semangat
untuk menekuni dan mempelajari hal tersebut sehingga akan mampu menambah
pengetahuan orang yang menekuni hal ini sebagai suatu akibat dari proses orang
tersebut menekuni minat yang dia miliki. Akan tetapi masih banyak orangtua yang
masih beropini bahwa pintar harus berkaitan dengan apa yang diraih dibangku
sekolah. Padahal, banyak individu berbakat sesuai dengan bidang yang ia sukai. Karena
opini yang sudah menstandarkan kecerdasan seseorang, sehingga sulitnya mereka
yang mau berkembang melalui minat dan bakatnya. Jika sudah begini, apa arti
pendidikan yang sesungguhnya?.
Output dari sebuah pendidikan
seharusnya menghasilkan individual yang berbakat, membangun karakter atau jiwa
yang terdidik dan bukan hanya perihal angka sehingga, Indonesia mampu bersaing
dengan negara-negara maju. Disisi lain, pendidikan yang seharusnya lebih diutamakan dibandingkan pengetahuan umum
ialah pendidikan moral. Pendidikan moral melibatkan dukungan otoritatif dari
norma, yaitu seperangkat aturan atau standar penilaian yang terkait dengan
beberapa wilayah perilaku individu. Sekolah merupakan sebuah komunitas, yang
dapat dilakukan pembangunan norma (Normation) untuk mendorong terjadinya
otoritas dalam norma itu sendiri, namun pada kenyataannya sekolah adalah sebuah
komunitas yang lemah dan seringkali menerapkan norma-norma yang salah.
Pendidikan
moral dan pengembangan minat bakat sudah menjadi cara yang tepat dalam
menghasilkan individu yang berpendidikan. Salah satu tujuan yang harus dicapai
oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah
kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education
yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Namun dalam pembahasan
opini ini masih perlu beberapa kajian
yang lebih mendalam dari berbagai segi aspek dan tinjauan. Ringkasan kesimpulan
yang dapat diambil adalah bahwa output dari sebuah pendidikan yaitu melahirkan
individual berbakat dengan jiwa yang bermoral sehingga dapat bersaing dengan
negara-negara maju dengan menegakan prinsip moral yang tinggi.
DAFTAR REFERENSI :
Nofiani,
Esti. 2016. Pembinaan minat dan bakat.
Nucci,
Larry P dan Darcia Narvaez. 2008. Handbook of Moral and Character Education.
Routledge, New York.
Nurkholis.
2013. Pendidikan dalam upaya memajukan
teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.