.

Rabu, 06 Mei 2020

OUTPUT YANG NYATA DARI SEBUAH PENDIDIKAN


OUTPUT YANG NYATA DARI SEBUAH PENDIDIKAN
Tema : pendidikan nasional dan daya saing bangsa
Oleh : Widia Nur Latifah


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Substansi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah membebaskan manusia dan menurut Drikarya adalah memanusiakan manusia. Ini menunjukan bahwa para pakar pun menilai bahwa pendidikan tidak hanya sekedar memperhatikan aspek kognitif saja tapi cakupannya harus lebih luas. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan informal secara umum bisa digambarkan sebagai pendidikan dari lingkungan keluarga sebelum seorang anak menginjak masa sekolah. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilakukan di dalam suatu institusi resmi yang disebut sekolah. Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan tambahan di luar sekolah.
Konteks pendidikan utama yang selama ini melekat ialah pendidikan  formal, mengenyampingkan aspek minat dan bakat seseorang. Seseorang yang memiliki minat pada suatu hal akan memicu semangat untuk menekuni dan mempelajari hal tersebut sehingga akan mampu menambah pengetahuan orang yang menekuni hal ini sebagai suatu akibat dari proses orang tersebut menekuni minat yang dia miliki. Akan tetapi masih banyak orangtua yang masih beropini bahwa pintar harus berkaitan dengan apa yang diraih dibangku sekolah. Padahal, banyak individu berbakat sesuai dengan bidang yang ia sukai. Karena opini yang sudah menstandarkan kecerdasan seseorang, sehingga sulitnya mereka yang mau berkembang melalui minat dan bakatnya. Jika sudah begini, apa arti pendidikan yang sesungguhnya?.
            Output dari sebuah pendidikan seharusnya menghasilkan individual yang berbakat, membangun karakter atau jiwa yang terdidik dan bukan hanya perihal angka sehingga, Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju. Disisi lain, pendidikan yang seharusnya lebih  diutamakan dibandingkan pengetahuan umum ialah pendidikan moral. Pendidikan moral melibatkan dukungan otoritatif dari norma, yaitu seperangkat aturan atau standar penilaian yang terkait dengan beberapa wilayah perilaku individu. Sekolah merupakan sebuah komunitas, yang dapat dilakukan pembangunan norma (Normation) untuk mendorong terjadinya otoritas dalam norma itu sendiri, namun pada kenyataannya sekolah adalah sebuah komunitas yang lemah dan seringkali menerapkan norma-norma yang salah.
Pendidikan moral dan pengembangan minat bakat sudah menjadi cara yang tepat dalam menghasilkan individu yang berpendidikan. Salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Namun dalam pembahasan opini  ini masih perlu beberapa kajian yang lebih mendalam dari berbagai segi aspek dan tinjauan. Ringkasan kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa output dari sebuah pendidikan yaitu melahirkan individual berbakat dengan jiwa yang bermoral sehingga dapat bersaing dengan negara-negara maju dengan menegakan prinsip moral yang tinggi.

DAFTAR REFERENSI :
Nofiani, Esti. 2016. Pembinaan minat dan bakat.
Nucci, Larry P  dan Darcia Narvaez. 2008. Handbook of Moral and Character Education. Routledge, New York.
Nurkholis. 2013. Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.