.

Kamis, 24 Maret 2016

Resensi Buku : Soe Hok Gie



Judul              :  Soe Hok Gie - Tak Pernah Mati (Catatan Tentang Seorang Demonstran)
Penulis            Anom Whani Wicaksana
Penerbit          :  Octopus Publishing House
Tahun             2014
Halaman         211 halaman
ISBN               : 978-602-17685-7-0



Berbicara tentang Soe Hok Gie adalah berbicara tentang sebuah gerakan mahasiswa. Ia adalah pioner pergerakan mahasiswa pada masanya. Soe Hok Gie adalah aktivis mahasiwa yang berada di barisan terdepan aksi-aksi demontrasi menentang Demokrasi Terpimpin. Namun, ia juga mengkritik keras pembantaian komunis dan korupsi oleh rezim Orde baru. Keresahan Gie atas kondisi masa peralihan 1965/1966 membuatnya terkucil. Idealisme tak sesuai dengan kenyataan yang diharapkanya. Ia gelisah, merasa sendirian, dan frustaasi. Maka ia memilih pergi ke alam yang menurutnya lebih mencintai dirinya. Ia nyaman berada di hutan-hutan dan gunung-gunung. Gie meninggal dunia sebelum usianya genap 27 tahun. Dalam sebuah pendakian pada Desember 1969, maut menjemputnya setelah ia menghirup gas beracun di Puncak Mahameru.

Gie patut dikenang tidak semata-mata karena andil dan keterlibatannya dalam gerakan-gerakan penumbangan Orde Lama serta lahirnya Orde Baru. ia juga berada di hati dan ingatan bangsa Indonesia karena totalitas perjuangan dan sikap hidup yang luar biasa dalam menegakkan kebenaran, keadilan, serta kemanusiaan. Buku ini adalah catatan atas sosoknya yang luar biasa

Buku Soe Hok Gie Tak Pernah Mati ini mencoba menceritakan kembali sosok Gie berdasarkan cerita hidupnya dan karya-karya tulisannya. Kita akan diajak mengenal lebih dekat tentang Gie, dari mulai ia lahir dan tentunya ketika ia menjadi mahasiswa. Membaca buku ini adalah membaca cerita pendek hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.