Seni
adalah kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu sani. Yang berarti ‘pemujaan,
pelayanan dan persembahan’.Sehingga kata tersebut memiliki ikatan erat dengan
suatu upacara keagamaan atau biasa kita kenal dengan nama ‘kesenian’.
Sedangkan
menurut Padmapusphita, kata seni sendiri berasal dari Belanda (genie) yang
memiliki arti ‘jenius’. Itu artinya, menurut Padmapusphita, seni adalah
kemampuan bakat yang sudah ada sejak lahir.
Pengertian Budaya
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah yang dapat diartikan sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan budi
dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, budaya disebut culture yang
berasal dari bahasa Latin, colere. Yang berarti mengolah atau mengerjakan.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan
oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan
dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk
mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata2
dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa dengan tarian sesuai dengan
cirikhasnya.
Bangsa Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam
budaya (BHINEKA TUNGGAL IKA), yang sekaligus merupakan ciri khas dan asset dari
bangsa Indonesia, memang sebagian besar dari generasi muda sudah banyak sekali
jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan dari ingatan generasi bangsa
Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan keberadaan budaya, apakah
akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi kepada pecinta seni dan
budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan untuk mengembangkan budaya tidak
ada dalam benak sangpenerus bangsa.
Tidak seharusnya juga kita melupakan dikarenakan
perkembangan zaman dan pengaruh dari budaya barat yang memang sangat berbeda
jauh dengan akar budaya yang tertanam sejak Indonesia Merdeka.
Para pengolah seni bukan tidak mau mewariskan
budaya-budaya yang memang turun temurun dari leluhur pewaris budaya, tetapi
keinginan dari sang penerus yang memang sudah enggan karena beranggapan bahwa
seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia, sudah tidak level lagi dengan
pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh perubahan zaman.
Jika kita menengok kemasa yang lalu dimana
kebudayaan indonesia yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi
mereka (masyarakat dan penggerak seni), seiring dan berdampingan demi
terlaksanannya pementasan budaya, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh
berbeda sekali dengan kebaradaannya sekarang yang semakin terpojok dan
tertinggal.
Berbeda-beda tapi satu tujuan “Bhineka Tunggal Ika”
dengan beraneka ragam seni dan budaya tapi tetap Bangsa Indonesia, apakah
memang kebudayaan turun temurun ini akan hilang diterjang badai zaman yang
tidak menentu, dan kapankah kebangkitan kebudayaan Indonesia akan kembali di
banggakan oleh seluruh rakyat Indonesia, dan menjadi tameng Indonesia kepada
bangsa lain bahwa bangsa Indonesia memang layak untuk diperhitungkan.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi kesenian
menurut beberapa ahli:
KOTTAK
seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam
keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi
objek-subjek terhadap kriteria estetis.
J.J HOGMAN
Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas,
activities, dan artifacts.
KUNTJARANINGRAT
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud
benda-benda hasil manusia.
WILLIAM A. HAVILAND
Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan
proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok
masyarakat dengan kebudayaan tertentu.
IRVING STONE
Kesenian adalah kebutuhan pokok. Seperti roti atau
anggur atau mantel hangat dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah
barang mewah, pikirannya tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian
seperti halnya perutnya keroncongan minta makan.
Sejarah Kebudayaan Indonesia
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai
seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia
pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka
ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan
Indonesia.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun
pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti
kebudayaan Tionghoa (dari cina), kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budhha di
Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan
agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi
ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada
penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi
kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara
pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula
yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan
Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal
menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan
seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal
modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Arab masuk bersama penyebaran agama Islam
oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka
menuju Tiongkok.
Sumber :
Pengarang : Eko Purnomo, Buyung Rohmanto, Deden Haerudin, Juli
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun : 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.