.

Sabtu, 19 Maret 2016

Teknik Astronautika dan Aeronautika


Foto via nationalgeographic

Dalam sebuah kecelakaan pesawat , upaya menemukan korban pesawat menjadi yang utama. Tak hanya pencarian korban , bangkai pesawat dan keberadaan kotak hitam atau Black Box juga bagian penting pencarian.
Perlu diketahui , kotak hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi yang merujuk pada perekam data penerbangan Flight Data Recorder (FDR) dan perekam suara kokpit / Cockpit Voice Recorder (CVR) dalam pesawat.

Fungsi lain dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas atau Air Traffic Control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Jam terbang , tinggi terbang , percepatan dan kecepatan terbang , sikap terbang , gaya dorong mesin dan temperature udara luar adalah beberapa jenis data penerbangan yang seringkali disebut parameter terbang.

Alat perekam memiliki sistem sinyal darurat berupa sinyal “ping” yang bisa digunakan untuk mendeteksi lokasinya. Jika tenggelam di air , sinyal segera dikirim secara otomatis sampai 30 hari, tergantung pada kapasitas baterai. Sinyal ping akan mulai terpancar dalam periode per detik dari pinger atau Beacon Locator begitu koneksi kotak hitam terputus dengan pesawat. Biasanya para ahli memperhitungkan waktu 6-10 hari sampai baterai melemah. Unit pinger yang ditempatkan dibagian tepi unit kotak hitam memancarkan sinyal 37,5 kHz. Berdasarkan pancaran gelombang suara itu , hidrofon di kapal akan mendengar tanda – tanda tersebut.

Kotak berukuran sekitar 50cm x 20xm x 20cm itu punya daya tahan tinggi terhadap benturan saat terjadi kecelakan. Kotak luarnya terbuat dari baja tahan api dan suhu hingga 1.000 derajat Celcius. Walaupun dinamakan kotak hitam , sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam. Melainkan warna oranye terang yang dapat menaerik perhatian. Hal ini dimaksud untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.



Penempatan kotak hitam dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat yang diyakini merupakan bagian yang utuh ditemukan.

Langkah meneliti isi rekaman Black Box :
  1. Mengunduh data – data yang tersimpan pada Black Box.
  2. Data dari dua komponen Black Box yang terdiri dari FDR dan CVR akan diolah dengan komputer. FDR (Flight Data Recorder) yang berisi rekaman semua perilaku pesawat , mulai dari kinerja mesin , ketinggian , hingga kecepatan pesawat dan maneuver lain. Sedangkan CVR (Cockpit Voice Recorder) berisi rekaman suara yang diambil dari mikrofon dan earphone yang dipasang di headset pilot.
  3. Transkrip rekamann dianalis dan di investigasi untuk kemudian dibuat animasi 3D (3 Dimensi) yang nantinya disambungkan ke layar Televisi.
  4. Tahap akhir , rekaman CVR disinkronisasi dengan gambar data dari FDR.


Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.