.

Kamis, 17 Maret 2016

PERENCANAAN PEMBUATAN MESJID TERAPUNG DI KOTA PARIAMAN (TEKNIK ARSITEKTUR)

Kota Pariaman berada di wilayah Propinsi  Sumatra Barat, Kota Pariaman dikenal sebagai kota yang kental akan nuansa adat dan agamis. Selain itu Kota Pariaman juga identik dengan wisata pantai karena lokasinya. Pemerintah Kota Pariaman berencana membangun Mesjid Terapung yang berlokasi di Pantai Pauh untuk mendukung kegiatan wisata pantai.




Gambar Rencana Lokasi Letak Masjid Terapung


Konsep kegiatan dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :
1. Kegiatan Religius Edukasi
2. Kegiatan Religius Rekreasi
3. Kegiatan Ekonomi
4. Kegiatan Sosial Budaya


Skema Peta Konsep Kegiatan
 

 

1.       Kegiatan Religius Edukasi
Kegiatan Religius Edukasi berupa Masjid Terapung yang menampung kegiatan ibadah
dan didalamnya terdapat :
a. Ruang Sholat Utama (20mX20m) dan Mihrab
b. Ruang Sound System dan Perlengkapan Imam
c. Ruang Sholat Terbuka dengan Payung Raksasa Khas Timur Tengah
d. Ruang Pengelola
e. Hall Masjid
f. Perpustakaan
g. Ruang Wudhu /Toilet Wanita
h. Ruang Wudhu /Toilet Pria
i. Ruang penitipan Barang
j. Ruang Keamanan
k. Ruang Genset
l. Ruang Baterai Energi Listrik Tenaga Angin
m. Gudang
n. Selasar Depan, Samping Dan Belakang

2.       Kegiatan Religius Rekreasi
Kegiatan Religius Rekreasi berupa Kafe Terapung Islami yang didalamnya terdapat :
a. Cafe Indoor
b. Cafe Outdoor
c. Ruang Kasir
d. Pantry / Dapur
e. Ruang Wastafel
f. Toilet
g. Gudang
h. Ruang Genset

3.       Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi berupa Pertokoan 2 ( dua) lantai dengan konsep Rumah Toko yang tiap unit didalamnya terdapat :
a. Ruang Toko dan Km/WC pada lantai 1
b. Ruang tempat tinggal pada lantai 2

4.       Kegiatan Sosial Budaya
Kegiatan Sosial Budaya berupa lansekap kawasan yang didalamnya terdapat :
a. Tempat Bermain Anak
b. Menara Utama yang dapat difungsikan juga untuk melihat / meneropong Hilal
c. Tempat nongkrong pada talud pantai.

Rencananya Keempat kegiatan tersebut diletakkan secara terpisah dan dihubungkan dengan jembatan titian pada area di atas air laut yang menghubungkan pantai, masjid terapung dan kafe terapung, dan lansekap yang menghubungkan ke empat kegiatan tersebut.

Sumber:
http://www.jurnalperspektifarsitektur.com/download
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.