.

Rabu, 09 Maret 2016

Bipolar : Awas ! Penyakit Kejiwaan

Oleh : TAQIYAH RAHMA DINNA

Tahukah kalian seorang pelukis eksentrik yang telah menciptakan lebih dari 2000 karya seni yaitu Vincent van Gogh (1853-1890) ternyata menderita serangan gangguan psikologi berulang selama 2 tahun terakhir hidupnya dan berakhir dengan bunuh diri pada usia 37 tahun ?
Diketahui melalui berbagai biografi mengenainya bahwa ia mengidap epilepsi, depresi, berdelusi dan bipolar. Pada Desember 1888 ia mengalami gangguan psikologi dimana ia mengancam nyawa temannya yang sesama seniman yaitu Paul Gauguin, yang berujung pada moment ia memotong kuping kirinya sendiri.

Pada kasus Vincent van Gogh tersebut merupakan salah satu contoh kasus bipolar disorder yang paling ekstrim di dunia. Bipolar disorder (gangguan bipolar) merupakan jenis penyakit kejiwaan atau psikologis yang ditandai dengan perubahan mood (mood swing) yang sangat ekstrem. Mengutip dari laman ekahospital.com bahwa istilah bipolar disorder ini mengacu pada suasana hati yang dapat berganti secara tiba-tiba dan sangat bertolak belakang seperti dua kutub (bi-polar) berlawanan, yaitu positif yang berupa rasa bahagia (hipomania/mania) dan negatif berupa rasa sedih (depresi) yang berlebihan.
Namun demikian, kita tidak bisa mendiagnosa seseorang dengan mudah bahwa ia mengalami gangguan bipolar. Terdapat beberapa kriteria yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami gangguan bipolar. Psikiater Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) di RS Cipto Mangunkusumo dr. Natalia Widiasih SpKJ (K) MPd. Ked. mengungkapkan, fase maniak ditandai dengan kondisi mood yang sangat meningkat (hipertimik), sedangkan fase depresi ditandai dengan mood yang sangat menurun (hipotimik) pada jangka waktu tertentu antara satu hingga dua minggu.
Jika membandingkan pasien dengan gangguan bipolar pada usia anak-anak dan dewasa, pasien anak-anak dengan gangguan cenderung lebih hiperaktif dibandingkan orang dewasa dengan gangguan yang sama. Terdapat sebuah jurnal yang membahas mengenai perbedaan respon melalui raut wajah penderita bipolar pada anak-anak dan orang dewasa. Selain itu, penelitian di masa depan harus meneliti asosiasi antara aktivitas saraf selama pemrosesan informasi emosional, perilaku, dan karakteristik klinis pada penderitanya.
Belum banyak yang tahu bahwa gangguan bipolar merupakan penyakit kronis yang diderita manusia. Bahkan sebanyak 15% dari jumlah penderitanya berakhir dengan bunuh diri. Maka dari itu, deteksi ide bunuh diri (suicidal ideation) merupakan suatu yang wajib dideteksi pada pasien gangguan bipolar. Pasien gangguan bipolar pun rentan terhadap resiko kematian akibat penyalahgunaan zat serta kecelakaan. Keluarga memiliki peran penting dalam mengenali perubahan perilaku pada pasien gangguan bipolar, misalnya perubahan cara berpakaian, berdandan dan lainnya. Selain itu, mendeteksi perubahan sejak dini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Misteri penyebab bipolar hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun mengenai gejala maniak atau depresi pada penderitanya diduga turut dipicu oleh beberapa faktor, seperti adanya kelainan pada zat pengantar sinyal di otak. Faktor pemicu lain adalah stress dan gaya hidup yang tidak baik. Banyak kasus bipolar terjadi pada penderita yang mengalami tekanan dalam hidupnya dan juga kecanduan minuman keras serta penyalahgunaan obat-obatan.
Lalu, apakah penyakit bipolar dapat disembuhkan ?
Perlu ditekankan bahwa Bipolar bukan merupakan suatu penyakit yang menggerogoti tubuh penderitanya, namun Bipolar merupakan gangguan yang diderita pada kejiwaan seseorang. Hal ini bisa menjadikannya sebagai ciri seseorang. Sehingga Bipolar Disorder tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan dan terapi psikiatri. Kambuhnya penyakit gangguan bipolar ini dapat disebabkan karena kurang patuhnya pasien dalam melakukan terapi. Jika penyakitnya kambuh, maka akan berdampak buruk kepada dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar, baik untuk masa sekarang atau jangka panjang.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi gangguan bipolar yang dipaparkan oleh dr. Ashwin Kandouw SpKJ :
1.       Memperbaiki pola hidup dengan cara berolahraga yang teratur, tidur yang cukup dan pola makan yang sehat.
2.       Dirujuk ke rumah sakit jika gejala semakin parah dan dikhawatirkan perilakunya dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, misalnya bunuh diri.
3.       Memberikan obat-obatan yang dikombinasikan dengan penanganan lain.
4.       Terapi psikologis mencakup dukungan dari keluarga pasien.
5.       Pemberian obat dan terapi jangka panjang untuk menurunkan frekuensi fase maniak dan depresi agar dicapai kehidupan normal bagi penderita gangguan bipolar dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
Dalam hal ini, keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh dalam memberikan dorongan kepada pasien gangguan bipolar agar mereka lebih optimis dalam menjalani kehidupan. Berikan kasih sayang dan juga perhatian khusus kepada mereka. Simpati dan empati dapat memberikan kekuatan bagi penderita gangguan bipolar.

“Never give up on someone with a mental illness. When ‘I’ is replaced by ‘We’. Illness become wellness” –Shannon L. Alder.

Daftar Pustaka :

Afrianti, Adisti Nur. “Bipolar Disorder”. Diakses pada tanggal 09 Maret 2016. https://psikologiabnormal.wikispaces.com/Bipolar+Disorder

Eka Hospital. “Mengenal Bipolar Disorder”. Diakses pada tanggal 09 Maret 2016. http://www.ekahospital.com/mengenal-bipolar-disorder/

Gumulya, Daria Rani. “Apa Itu Bipolar Disorder ?”. Diakses pada tanggal 09 Maret 2016. http://www.femina.co.id/article/apa-itu-bipolar-disorder-
Mardiani, Dewi. 2015. “ Menguak Masalah Gangguan Bipolar”. Republika: Jakarta.

Pilyoung, Kim. dkk. 2012. Differing Amygdala Responses to Facial Expressions in Children and Adults With Bipolar Disorder”. Am J Psychiatry 169: 642-649.

2 komentar:

  1. Terimakasih, cukup Informatif dan memberikan pembelajaran bagi masyarakat mengenai salah satu penyakit kejiwaan....

    BalasHapus
  2. Terimakasih, cukup Informatif dan memberikan pembelajaran bagi masyarakat mengenai salah satu penyakit kejiwaan....

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.