Seringkali
terlintas didalam pikiran saya sebagai seorang operator produksi di sebuah
perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang otomotif, kenapa saya harus selalu
membuat sebuah improvement disetiap bulannya untuk diterapkan kedalam prosedur
dan pola kerja yang rutin dilakukan setiap harinya.
Memang apa manfaatnya untuk kinerja saya? Hasil produksi dan terlebih kepada perusahaan saya? Saya pun mencoba untuk mengubah pola pikir saya dan mencari apa manfaat nyata dari kegiatan improvement yang rutin dilakukan diperusahaan saya.
Memang apa manfaatnya untuk kinerja saya? Hasil produksi dan terlebih kepada perusahaan saya? Saya pun mencoba untuk mengubah pola pikir saya dan mencari apa manfaat nyata dari kegiatan improvement yang rutin dilakukan diperusahaan saya.
Sebelum saya
menjawab sekelumit pertanyaan diatas, saya akan mengenalkan sebuah sistem,
metode dan filosofi yang bernama Kaizen. Kaizen adalah sebuah filosofi yang
berasal dari bahasa Jepang yaitu “Kai” yang berarti “Perubahan” dan “Zen” yang
berarti “Baik”. Bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti adalah perubahan
menjadi lebih baik. Atau dalam bahasa Inggris dapat diartikan sebagai
Countinuosly Improvement yang berarti perbaikan yang berkelanjutan.
Kaizen
adalah strategi yang diterapkan kedalam metode Lean Manufactur. Metode ini
diadaptasi dari Toyota Production System (TPS) yang bertujuan memaksimalkan
nilai (value) bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan
menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (waste). Bayangkan
saja, dengan diaplikasikannya metode ini sebagai sistem kerja perusahaan,
Toyota berhasil merajai daftar penjualan mobil di seluruh penjuru dunia!
Tujuan utama
dari Kaizen adalah untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada skala kecil yang
dilakukan secara terus menerus pada proyek perbaikan sehingga berbagai macam
waste (aktivitas yang tidak bernilai dan tidak dibayar oleh pelanggan) bisa
diminimalisir.
Macam-macam
waste yang terdapat pada proses produksi seperti:
- Pemindahan atau pengangkutan yang tidak
diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan kembali dan pemindahan
barang.
- Inventori, stok atau persediaan yang berlebihan
- Gerakan-gerakan yang tidak efisien sehingga
banyak waktu yang terbuang untuk mencari
- Waktu yang digunakan untuk menunggu mesin
otomatis, menunggu barang dan sebagainya
- Output produk yang melebihi permintaan ataupun
lebih awal dari jadwal.
- Defect pada produk yang disebabkan oleh pola
kerja operator
Sehingga dengan
diimplementasikannya metode Kaizen, proses produksi disebuah perusahaan akan
lebih efektif dan efisien. Produk yang dihasilkannya pun juga akan lebih
berkualitas. Konsep kerja
Kaizen sangat erat kaitannya dengan TQM (Total Quality Management). Yaitu
sistem manajemen mutu dinamis yang mengikutsertakan seluruh anggota organisasi
dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya
kepuasan pelanggan. Sehingga Kaizen harus dilakukan oleh semua pekerja tanpa
terkecuali dengan tujuan meningkatkan dan mengefisiensikan kualitas, biaya,
pengiriman, keselamatan dan ramah lingkungan. Inti dari kedua konsep ini adalah
menghasilkan Zero Defect pada setiap produk.
Contoh
penerapan Kaizen pada perusahaan saya:
Aset yang
paling penting bagi perusahaan adalah para karyawan dan operatornya. Oleh
karena itu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat diutamakan. Pada
jalannya proses produksi, untuk menghindari terjepitnya kaki pada saat operator
berjalan diantara rel-rel conveyor, maka dipasang besi penyangga dan grill
ataupun tralis agar permukaan jalan yang dilalui operator dengan conveyor akan
menjadi sejajar. Sehingga ketika operator melintasi jalan tersebut, kemungkinan
terjepitnya kaki atau terjungkalnya operator bisa diatasi dan berefek pada kelancaran
jalannya proses produksi.
Meskipun
konsep Kaizen ditemukan pada industri manufaktur, konsep Kaizen juga bisa
diterapkan pada Industri penyedia Jasa. Metode, tools dan pemborosan yang ada
di industri pelayanan jasa sama dengan industri manufaktur. Pemborosan (waste) yang
ada di industri penyedia layanan jasa adalah ketidakpuasan pelanggan dan
hilangnya kepercayaan pelanggan pada perusahaan. Maka harus terus dilakukannya
perbaikan terus-menerus agar tidak merugikan perusahaan.
Daftar
Pustaka :
- http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kaizen-dalam-meningkatkan-kualitas-dan-produktivitas/
- http://shiftindonesia.com/belajar-lean-manufacturing-apa-itu-lean/
- http://kangmasduki.com/2012/02/07/kaizen-small-improvement-through-total-employee-involvement/
- http://ghifarifadiamanto.tumblr.com/post/88263577015/penerapan-kaizen-costing-di-pt-indosat-tbk
- https://eriskusnadi.wordpress.com/2008/12/27/toyota-production-system-kunci-sukses-toyota-menguasai-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.