.

Kamis, 30 April 2020

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN PONDOK JAGUNG 01

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSA-KATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN PONDOK JAGUNG 01


Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan dari penguasaan kosakata (vocabulary) dengan keterampilan menulis Bahasa inggris pada siswa kelas V SDN Pondok Jagung 01. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif tipe korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara variabel x (penguasaan kosakata) dan variabel y (keterampilan menulis) dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas V di SDN Pondok Jagung 01. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pondok Jagung 01, kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan sebanyak 30 siswa kelas 5A dan 30 siswa kelas 5B. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Sehingga diperoleh 22 siswa sebagai sampel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis Bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Pondok Jagung 01. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji korelasi pearson product moment dimana nilai Sig 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis Bahasa Inggris siswa dengan tingkat korelasi yang sangat kuat sebesar 0.938.
Kata kunci: penguasaan kosakata (vocabulary), keterampilan menulis

LATAR BELAKANG
Pembelajaran bahasa Inggris merupakan pembelajaran bahasa asing yang mulai diperkenalkan pada jenjang pendidikan awal yaitu Sekolah Dasar baik yang berstatus negeri maupun swasta. Adanya pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang sekolah dasar merupakan salah satu upaya yang sangat baik untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan unggul. Mengingat dalam berkomunikasi antarbangsa (Negara) memerlukan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, sehingga dalam pendidikan di Indonesia keterampilan berbahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik sejak awal. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Inggris di dunia pendidikan Indonesia diarahkan pada empat keterampilan di dalam bahasa Inggris diantaranya yaitu keterampilan mendengar (listening), keterampilan berbicara (speaking), keterampilan membaca (reading), dan keterampilan menulis (writing).
Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang (peserta didik) dalam menuangkan hasil pemikiran (gagasan), pendapat ataupun ide kreatifnya dalam sebuah tulisan. Baik dalam merangkai maupun melukiskan tanda tulisan berupa kumpulan huruf yang dibentuk menjadi suku kata, kata, kalimat dan paragrap. Menulis merupakan kegiatan yang sangat penting dalam keterampilan berbahasa. Dengan menulis peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dirinya dalam menulis, dapat memperkaya dan menguasai perbendaharaan kata (kosakata), dapat memperluas wawasan, mengingkatkan berpikir kritis pada anak, mengasah daya ingat, dan gerak pada anak, dapat meningkatkan imajinasi anak serta dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menangkap pelajaran. Hal tersebut itulah yang menyebabkan menulis sangat penting dan berperan aktif dalam mengembangkan kemampuan berbahasa pada peserta didik khususnya menulis.
Keterampilan menulis terdapat faktor – faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktornya yaitu penguasaan kosakata (vocabulary). Banyak dan sedikitnya kosakata yang telah diketahui maupun dipahami bisa mempengaruhi kualitas atau kemampuan menulis peseta didik. Dengan menguasai kosakata yang baik, peserta didik dapat meningkatkan tulisan yang baik pula. Penyampaian bahasa dalam bentuk tulisanpun akan mudah dimengerti. Namun pada kenyataannya berbanding terbalik dengan kondisi ideal. Berdasarkan hasil observasi, wawancara ataupun pengambilan data awal di SD Negeri Pondok Jagung 01 kelas V ditemukan beberapa kesulitan menulis. Pertama masih banyaknya siswa yang tidak memahami kosakata berakibat pada proses pembelajaran yang kurang maksimal, Kedua penempatan yang tidak tepat dalam merangkai huruf, kata maupun kalimat mengakibatkan siswa dalam menuangkan ide (gagasannya) kurang baik, Ketiga kurangnya penguasaan kosakata yang dimiliki siswa mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Untuk mengatasi permasalahan di atas guru dapat memperbaiki cara mengajar yang lebih menyenangkan dan sesuai dengan kaidah dalam penulisan bahasa Inggris yang baik bisa melalui model, pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik pembelajaran, ataupun media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar anak dalam penguasaan kosakata (vocabulary) dan keterampilan menulis bahasa Inggris Sekolah Dasar. Dengan demikian proses dalam kegiatan pembelajaran khususnya bahasa Inggris di Sekolah Dasar dapat berjalan dengan maksimal baik dari guru dan peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN Pondok Jagung 01”.  

LANDASAN TEORI
Keterampilan Menulis
Byne (1979:3) Keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil (Mardiyah, 2015:3). Sedangkan menurut Suprano dan M. Yunus (2003:3) Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya Saddhono (2015:170). Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Fadhillah,D.dkk (2019:52) Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang di miliki seseorang dalam menuangkan hasil pemikiran, pendapat ataupun ide kreatifnya dalam sebuah media yang disebut tulisan. Baik dalam merangkai tulisan berupa kumpulan huruf yang dibentuk menjadi suku kata, kata, kalimat, dan paragraf. Serta menulis mempunyai beberapa tujuan. Menurut Hugo Harting dalam Tarigan (1984) mengungkapkan tujuan menulis yaitu: (1) Tujuan penugasan, (2) Tujuan altruistik, (3) Tujuan persuasif, (4) Tujuan penerangan, (5) Tujuan pernyataan diri, (6) Tujuan kreatif , (7) Tujuan pemecahan masalah (Munirah, 2015:6).
Sama seperti keterampilan berbahasa yang lainnya, menulis juga memiliki manfaat yang sangat banyak. Menurut Sabarti, dkk (1988), manfaat menulis diantaranya: (1) Mengetahui kemampuan dan potensi diri, (2) Mengembangkan dan mengorganisasikan gagasan, (3) Dapat menguasai informasi, (4) Melalui tulisan kita dapat menjadi penilai gagasan yang objektif, (5) Dapat memecahkan masalah (6) Dapat membiasankan berpikir dan berbahasa secara tertib (Fadhillah,D. dkk. 2019). Menurut Saddhono (2015 : 171) Menulis merupakan serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase (tahap) yaitu fase pramenulis (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan). Sedangkan menurut Peha (2000) ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh peserta didik, seperti:
1.     Prewriting, yaitu pembuatan konsep, gambar, catatan kecil serta mendaftarkan ide. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menuliskan pemikiran penulis secara cepat sebelum membuat daftar tulisan.
2.     Drafting, yaitu sebuah tahapan kegiatan menulis awal berdasarkan segala sesuatu yang sebelumnya telah dikonsepkan pada kegiatan prewriting.
3.     Sharing, adalah tahapan belajar dengan cara memberikan draft kepada teman untuk memberikan masukan atau umpan balik, untuk meningkatkan kualitas tulisan tersebut.
4.     Revising, yaitu tahapan kegiatan untuk mencermati kembali ada yang ditulis melalui pemanfaatan komentar yang diperoleh dari teman.
5.     Editing, adalah tahapan kegiatan mengedit berbagai masalah dalamtulisan, seperti ejaan, tanda baca, gramatika, penggunaan bahasa itu sendiri dan sebagainya.
6.     Publishing, adalah tahapan akhir mempersiapkan tulisan agar dapat dibaca atau dinikmati oleh pembaca, dan;
7.     Assessing, yaitu tahapan kegiatan mengevaluasi tulisan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh guru dan teman (Rosnaningsih, 2019:36-37).

Penguasaan Kosakata
Martinus (2011:3) Kosakata merupakan salah satu aspek bahasa yang sangat penting keberadaanya. Kosakata diartikan sebagai, “perbendaharaan kata” (Maretsya, 2013:13). Sedangkan menurut Ellyana (2016:38) Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain atau merupakan bagian suatu bahasa tertentu. Sejalan dengan pendapat di atas menurut Wakana (2012:9) Vocabulary atau kosakata adalah salah satu komponen penting dalam bahasa. Bisa diartikan sebagai kumpulan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa dan memberikan makna bila kita menggunakan bahasa tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Kosakata merupakan kumpulan kata yang dipahami dan termasuk ke dalam salah satu unsur bahasa yang sangat penting untuk penggunanya dalam memberikan arti. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, kosakata sangatlah perlu dipahami dan dikuasai. Berikut adalah manfaat kosakata menurut Ellyana (2016:38), antara lain: (1) Membantu dalam menyampaikan maksud hati atau berkomunikasi, (2) Jumlah penbendaharaan kata secara langsung berhubungan dengan kefasihan berbicara, (3) Penilaian terhadap intelegensi seseorang dapat dinilai jumlah perbendaharaan kata yang dimiliki. Menurut Sutrisno (2016) langkah terbaik dalam menambah kosakata, antara lain:
1.       Praktikan setiap hari 5 kosakata saja.
2.       Bacaa secara berulang-ulang hingga reflek, dan batasi maksimal 10 kata saja setiap hari.
3.       Jangan melanjutkan pada kata berikut, lebih-lebih pada bab selanjutnya, jika belum mencapai pemahaman di atas 50% serta belum mahir.
4.       Fokus, disiplin, dan jangan biarkan rasa bosan menghancurkan impian Master English anda.
5.       Tulis selalu target pencapaian
6.       Lakukan dengan tahapan-tahapan yang mudah dan sesuai dengan kebutuhan.
7.       Buatlah kosakata yang anda pelajari menjadi kalimat atau praktikkan kalimat percakapan setelah mempelajari kosakata.
8.       Jangan terlalu ambil pusing tentang arti dari kalimat yang anda pelajari, tetapi pada pengertian dari kalimat tersebut.
9.       Jangan terjemahkan satu persatu kosakata, tapi cukup dengan pengertian dari kalimat tersebut.
10.    Buat tim yang beranggotakan minimal 8 orang, lalu lakukan praktik cas-cis-cus minimal 20 kali tanya-jawab dalam waktu 15 menit.
11.    Buatlah kalimat positif, negative, dan interogatif, serta kombinasi dengan kalimat question words.
12.    Buatlah conversation dengan diri sendiri dan praktikkan di depan kaca dengan powerfull jika masih merasa grogi dengan orang lain.
13.    Praktikkan conversation dengan teman terdekat yang sama semangatnya untuk mencapai Master English.
Menurut Djiwandono (2011 : 127) Indikator adanya penguasaan pasif – reseptif  terhadap kosakata ditunjukkan dalam bentuk kemampuan. Pertama, menunjukkan benda atau memperagakan sikap, tingkah laku dan lain – lain yang dimaksudkan oleh kata tertentu. Kedua, memilih kata sesuai dengan makna yang diberikan dari sejumlah kata yang disediakan. Ketiga, memilih kata yang memiliki arti yang sama atau mirip dengan suatu kata (sinonim). Keempat, memilih kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu kata (antonim) (Agustin, M. 2018:21).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif tipe korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara variabel x (penguasaan kosakata) dan variabel y (keterampilan menulis) dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas V di SDN Pondok Jagung 01. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pondok Jagung 01, kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan sebanyak 30 siswa kelas 5A dan 30 siswa kelas 5B. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2017) teknik simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.  Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb. Sehingga diperoleh 22 siswa sebagai sampel. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan tes.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan tes penguasaan kosakata dan tes keterampilan menulis kepada siswa. Kisi-kisi instrumen dibuat berdasarkan silabus dan indikator mata pelajaran Bahasa Inggris kelas V. Perhitungan data dalam penelitian ini menggunakan Uji korelasi pearson product moment. Dalam penelitian ini, variable independen adalah penguasaan kosakata sedangkan variable dependen adalah keterampilan menulis. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0        : Tidak terdapat hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis   Bahasa Inggris siswa kelas V SDN Pondok Jagung 01.
H1            : Terdapat hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis Bahasa              Inggris siswa kelas V SDN Pondok Jagung 01.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data penelitian yang telah dikumpulkan dari kedua kelas baik kelas 5A maupun kelas 5B kemudian dihitung dengan rumus uji korelasi pearson product moment dengan menggunakan SPSS versi 20. Secara garis besar hasil perhitungan persyaratan kelayakan data dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1. Deskripsi Data

Penguasan_Kosakata_X
Keterampilan_Menulis_Y
N
Valid
22
22
Missing
0
0
Mean
65.45
63.55
Std. Error of Mean
5.169
3.596
Median
70.00
66.00
Mode
90
80
Std. Deviation
24.246
16.868
Variance
587.879
284.545
Range
80
64
Minimum
20
30
Maximum
100
94
Sum
1440
1398
           
Berdasarkan hasil dari table di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan dari nilai rata-rata (mean) di antara penguasaan kosakata dan keterampilan menulis. Nilai rata-rata pada penguasaan kosakata adalah sebesar 65.45 lebih besar dari pada nilai rata-rata pada keterampilan menulis yaitu 63.55. Sedangkan nilai yang paling sering muncul (mode) dimana pada penguasaan kosakata yaitu 90  dan pada keterampilan menulis 80. Nilai tengah (median) pada penguasaan kosakata 70.00 sedangkan pada keterampilan menulis 66.00. Standar deviasi penguasaan kosakata 24.246 sedangkan keterampilan menulis 16.868. Varians pada penguasaan kosakata 587.879 sedangkan pada keterampilan menulis 284.545.


Tabel 2. Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov)



Statistic
df
Sig.
Keterangan

Penguasan Kosakata X
0.162
22
0.135
0.05
Normal

Keterampilan Menulis Y
0.122
22
0.200
0.05
Normal


Uji normalitas dilakukan kepada dua kelas yaitu kelas 5A dan 5B dengan menggunakan Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov) dengan SPSS versi 20. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui data dari sampel penelitian memiliki distribusi yang normal. Dapat dikatakan normal jika memiliki p-value > 0.05. Berdasarkan table diatas ketahui bahwa penguasaan kosakata dan keterampilan menulis memiliki distribusi yang normal. Pada penguasaan kosakata 0.135 > 0.05 dan untuk keterampilan menulis 0.200 > 0.05.

Tabel 3. Uji Homogenitas
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
0.262
5
13
0.926

Berdasarkan table di atas dapat diketahui nilai signifikansi (Sig.) variable keterampilan menulis Bahasa Inggris pada siswa kelas 5A dan 5B adalah sebesar 0.926. Karena nilai Sig. 0.926 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa varians data keterampilan menulis Bahasa inggris pada siswa kelas 5A dan 5B berasal dari populasi yang sama atau homogen.


Tabel 4. Uji Korelasi Pearson Product Moment

Penguasan Kosakata X
Keterampilan Menulis Y
Penguasan Kosakata X
Pearson Correlation
1
.938**
Sig. (2-tailed)

.000
N
22
22
Keterampilan Menulis Y
Pearson Correlation
.938**
1
Sig. (2-tailed)
.000

N
22
22

Hasil dari perhitungan uji korelasi pearson product moment menggunakan SPSS versi 20 dapat dilihat pada tabel di atas. Hubungan diantara variable dikatakan kolerasi jika signifikansi atau p-value < 0.05. Berdasarkan tabel di atas pada penguasaan kosakata p-value menunjukkan (Sig. 2-tailed) 0.000 < 0.05 sedangkan pada keterampilan menulis p-value menunjukkan (Sig. 2-tailed) 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis Bahasa Inggris dengan nilai korelasi sebesar 0.938. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat korelasi dari penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis sangat kuat. Dapat dilihat dari tabel kriteria sebagai berikut.
Tabel 5. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat kuat


KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil perhitungan penelitian, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis Bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Pondok Jagung 01. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji korelasi pearson product moment dimana nilai Sig 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis Bahasa Inggris siswa dengan tingkat korelasi yang sangat kuat sebesar 0.938.

DAFTAR PUSTAKA
Mardiyah. (2016). Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Kemampuan Mengembangkan Struktur Paragraf. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 3(2), 1 – 22.
Saddhono, K. (2015). Teori dan Aplikasi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Inggris. Surakarta: CakraBooks.
Fadhillah, D.dkk. (2019). Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi. Yogyakarta: Samudra Biru.
Munirah. (2015). Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta: Deepublish.
Rosnaningsih, A.dkk. (2019). English For Children. Yogyakarta: Samudra Biru.
Maretsya,Y. (2013). Pengenalan Kosa Kata Bahasa Inggris Melalui Penggunaan Media Animasi Gambar Kelompok B TK Rafflesia Kota Bengkulu. FKIP. Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Ellyana, A. (2016). Pengembangan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Kosakata Siswa      Dalam Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris. FKIP. Universitas Lampung: Lampung.
Wakana, J. (2012). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Alphabet Game Pada Siswa Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Azzahidin Pekanbaru. FITK. UIN Sultan Syarif Kasim Riau: Pekanbaru.
Sutrisno, Hani. (2016). Cepat Kuasai Kosakata Bahasa Inggris Tanpa Banyak Mikir Ala Desa Bahasa Borobudur.Yogyakarta: Indonesia Tera.
Agustin, M. (2018). Hubungan Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan Menulis Teks            Diskusi Siswa Kelas VIII MTsN Lubuk Buaya Padang. STKIP. STKIP PGRI Sumatra Barat: Padang.
Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.