Penguapan air dapat dibedakan kedalam
penguapan internal dan penguapan eksternal. Penguapan eksternal terjadi pada permukaan
tanah (evaporasi) dan terjadi pada tanaman (transpirasi), sedangkan penguapan internal terjadi
dalam pori-pori tanah.
(Hakim dkk, 1986:54)
Evapotranspirasi
adalah perpaduan dua proses yakni evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan atau
hilangnya air dari tanah dan badan-badan air (abiotik), sedangkan transpirasi adalah proses keluarnya dari tanaman
(boitik) akibat proses respirasi dan fotosintesis. Kombinasi dua proses yang saling terpisah
di mana kehilangan air dan permukaan tanah melalui proses evaporasi dan
kehilangan air dari tanaman melalui proses transpirasi disebut sebagai
evapotranspirasi (ET).
(Todd, 1983: 77)
Evaporasi
terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti danau, sungai lahan pertanian,
tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Transpirasi adalah vaporisasi di dalam
jaringan tanaman dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari permukaan
tanaman ke atmosfer (vapor removal). Pada transpirasi, vaporisasi terjadi
terutama di ruang antar sel daun dan selanjutnya melalui stomata uap air akan
lepas ke atmosfer. Hampir semua air yang diambil tanaman dari media tanam
(tanah) akan ditranspirasikan, dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan
tanaman (Allen et al. 1998).
Evapotranspirasi
terbagi atas beberapa jenis, yaitu Evapotranspirasi Potensial, Evapotranspirasi
standar, Evapotranspirasi Tanaman, Evapotranspirasi actual. Biasanya untuk
menganalisa debit andalan untuk mengetahui ketersediaan air, dipengaruhi oleh
evapotranspirasi potensial. Adapun metode yang digunakan untuk mencari nilai
evapotranspirasi potensial adalah metode Penman Monteith dan metode Blaney Cridle.
·
Penman Monteith
Metode
Penman-Monteith FAO-56 PM (1998) model standar yang telah ditetapkan FAO. Beberapa
studi menunjukkan bahwa model ini memberikan pendugaan yang paling akurat. FAO
merekomendasikan penggunaannya untuk menduga laju evapotranspirasi standar
untuk menduga kebutuhan air bagi tanaman (Manik et al., 2012).Tetapi model ini kompleks karena memerlukan data pengamatan
meteorologi yang banyak. Metode FAO 56 memerlukan data suhu udara maksimum
(Tmax), suhu udara minimum (Tmin), kelembaban udara nisbi (RH) maksimum dan
minimum, kecepatan angin pada ketinggian 2 m, serta data radiasi matahari untuk
akuratnya estimasi ETo (Nikam et al., 2014). Penghitungan evapotranspirasi
tanaman acuan dengan metode Penman-Monteith (Monteith, 1965) adalah :
Cara
perhitungan :
Langkah-langkah
penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman-Monteith :
1. Kumpulkan
data cuaca yang tersedia di lokasi stasiun beserta data elevasi dan letak
lintang stasiun
2. Hitung besarnya
nilai tekanan uap
jenuh berdasarkan data
suhu udara
3.
Hitung besarnya
tekanan uap aktual berdasarkan
data kelembapan udara
dengan persamaan.
ea = es x RH
4.
Kurangkan nilai tekanan
uap jenuh dengan nilai tekanan uap aktual atau hasil langkah 2) dengan langkah
3)
es
- ea = …
5.
Tentukan nilai perkalian
antara konstanta 4098 dengan hasil langkah 2) (tekanan uap jenuh)
4098(es)
= …
6.
Hitung perkalian antara
konstanta 0,00163 dan data tekanan udara di lokasi stasiun;
0,00163(U)
= ...
7.
Hitung besarnya nilai
panas laten berdasarkan data suhu udara
λ = 2,501 - ( 2,361
x10 -3 )T
8.
Hitung nilai konstanta
psikrometrik dengan
Dimana
:
ɤ = adalah konstanta psikrometrik, (kPa/o C).
Cp = adalah
nilai panas spesifik udara lembap sebesar 1,013 kJ/kg/o C.
P = adalah
tekanan atmosfer, (kPa).
ε = adalah nilai perbandingan berat molekul uap air
dengan udara kering 0,622.
λ = adalah panas laten untuk penguapan, (MJ/kg).
9.
Hitung nilai dari (T + 237.3) 2
10.
Hitung nilai kemiringan
kurva tekanan uap (Δ)
dengan membagikan hasil langkah 5) dengan langkah 9 atau mengunakan persamaan
11.
Tentukan hasil pembagian
antara konstanta 900 dengan suhu Kelvin
12.
Tentukan hasil
perkalian data kecepatan
angin, hasil langkah
8), langkah 4) dan
langkah 11)
13.
Hitung besarnya nilai
sudut deklinasi (δ)
berdasarkan persamaan
Dimana :
J adalah nomor urut hari dalam setahun
(hari julian)
Nilai ( 0,0172J -1,39 ) dalam satuan
radian
Besarnya nilai J dapat dihitung dengan :
· Untuk
J Bulanan (Gommes, 1983) :
J = integer (30,42 M - 15,23)
· Untuk
J Harian (Craig, 1984) :
Keterangan :
M adalah bulan (1-12)
Jika tahun normal dan M < 3, nilai J
ditambah nilai 2
Jika tahun kabisat dan M > 2, J
ditambah nilai 1, tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi dengan angka 4
Untuk melakukan penghitungan dengan
periode 10 harian, maka nilai J diperoleh dari persamaan J harian dengan D sama
dengan 5, 15, dan 25 pada setiap bulannya.
14. Hitung
besarnya jarak relatif matahari dengan bumi (dr) menggunakan persamaan
15. Berdasarkan
data letak lintang stasiun, tentukan nilai sudut saat matahari terbenam (ωs)
dengan menggunakan persamaan
ωs = arccos (-tan ϕ. tanδ)
16. Tentukan
nilai radiasi ekstraterestrial (Ra) berdasarkan persamaan
Ra = 37,6dr (ωs sin ϕ sin
δ
+ cos ϕ
cos δ
sin ωs
17.
Hitung nilai radiasi
matahari (Rs) berdasarkan data langkah 16) dengan data lama penyinaran matahari
Rs
= (0,25+0,5n/N)Ra
18.
Hitung faktor
penutupan awan berdasarkan
data lama penyinaran
matahari mengunakan persamaan
19.
Hitung besarnya radiasi
gelombang pendek (Rns) berdasarkan hasil langkah 17) dan nilai albedo dengan menggunakan persamaan
Rns = (1 - α) Rs
Keterangan:
α = adalah
koefisien pantulan radiasi
tajuk = 0,23
(nilai koefisien ini
dipengaruhi oleh kondisi tanaman penutup lahannya, pada beberapa
literatur menggunakan kisaran nilai (0,23 –
0,25)
Rs = radiasi matahari,
(MJ/m2/hari)
20. Hitung
nilai emisivitas atmosfer berdasarkan persamaan
ε' = (εa - εvs ) = (ar + br√ea ) ≈ ( 0,34 - 0,14√ea)
Keterangan:
ε’ = emisivitas
atmosfer
ea = tekanan
uap air aktual (kPa).
ar = adalah 0,34 - 0,44.
br =negatif
0,25 - negatif 0,14.
21. Tentukan
nilai hasil perkalian antara konstanta Stefan-Boltzman dan pangkat empat suhu
Kelvin
22. Tentukan
nilai radiasi gelombang panjang (Rn1) berdasarkan hasil perkalian langkah 18),
langkah 20), dan langkah 21) atau menggunakan persamaan
Keterangan
:
Rnl = radiasi gelombang
panjang, (MJ /m2 /hari)
Rld = radiasi gelombang panjang termal yang
dipancarkan dari atmosfer dan awan masuk ke permukaan bumi, (MJ/m2/hari).
Rlu
= adalah radiasi termal yang dipancarkan oleh
tanaman dan tanah ke atmosfer, (MJ/m2 /hari).
εa = emisivitas efektif atmosfer
εvs
= nilai emisivitas oleh vegetasi
dan tanah » 0,98 (Jensen dkk., 1990)
σ
= nilai konstanta
Stefan-Boltzman = 4,90 x 10-9 MJ/m2 /K4 /hari
Tk = suhu udara rata-rata, (K)
23. Hitung
besarnya nilai radiasi netto dengan mengurangkan hasil langkah 19) dengan
langkah 22)
Rn = Rns – Rnl
Keterangan :
Rns = radiasi gelombang pendek, (MJ/m2
/hari)
Rnl
= radiasi gelombang panjang, (MJ /m2 /hari).
24. Tentukan
perkalian antara konstanta 0,408, hasil langkah 10), dan langkah 23)
25. Jumlahkan
hasil langkah 12) dan langkah 24)
26. Berdasarkan
data kecepatan angin, hasil langkah 10), langkah 8), hitung nilai dari (Δ + ɤ (1 + 0,34 U2))
27. Hitung
besarnya nilai ETo dengan membagi hasil langkah 25) dengan hasil langkah 26)
Nilai
Faktor Penimbang (w) Untuk Efek Radiasi
Tekanan
Uap Jenuh (ea) Menurut Temperature Udara Rata-rata
Pengaruh
Temperature Udara f(T) pada Radiasi Gelombang
Extra
Terrestial Radiation (Ra)
Adjusment
Faktor (c) bulanan
·
Blaney Criddle
Metode ini digunakan
untuk menentukan besarnya evapotranspirasi dari tumbuhan yang pengembangannya
didasarkan pada kenyataan bahwa evapotranspirasi bervariasi sesuai dengan
keadaan temperatur, lamanya penyinaran matahari, dan kebutuhan tanaman.
Blaney Criddle (1950),
menghitung ETo dengan rumus :
ETo = c . ETo*
ETo* =
p.(0,475t+8,13)
Dimana :
p = prosentase rata-rata
jam siang harian, yang besarnya tergantung letak lintang (LL)
t = suhu udara
Perhitungan ETo* umumnya
menggunakan periode waktu rata-rata keadaan iklim pada suatu bulan tertentu.
Prosedur perhitungan ETo
untuk suatu bulan tertentu adalah sebagai berikut:
1.
Mencari data letak
lintang daerah yang ditinjau
2.
Mencari nilai (p) dari
data BC.1, berdasarkan letak lintang
3.
Mencari data suhu
rata-rata bulanan (t)
5.
Mencari angka koreksi
dari tabel BC.3, sesuai dengan bulan yang ditinjau
6.
Menghitung ETo =c. ETo*
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional, 2012. Tata cara penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode
Penman-Monteith. SNI No. 7745:2012. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Ma’rifatullah Melalui Cuaca dan Iklim, 2019. MENENTUKAN EVAPOTRANSPIRASI DENGAN METODE
EMPIRIS. https://ustadzklimat.blogspot.com/2019/04/menentukan-evapotranspirasi-dengan.html.
Diakses pada 28 April 2020.
Teknik Sipil Dopp, 2019. Metode Perhitungan
Evapotranspirasi. https://tekniksipildopp.blogspot.com/2019/01/metode-perhitungan-evapotranspirasi.html. Diakses pada 28 April 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.