Material Requirement Planning (MRP) Sebagai Ilmu Terapan Teknik Industri
J30-Bendy,
Quiz 08
MRP adalah prosedur logis,
aturan keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk
menerjemahkan Jadwal Induk Produksi atau MPS
(Master Production Shchedule) menjadi kebutuhan bersih atau NR (Net Requirement) untuk semua barang.
MRP dikembangkan untuk membantu
perusahaan manufaktur mengatasi kebutuhan akan barangbarang dependent secara
lebih baik dan efisien. MRP didesain
untuk melepaskan pesanan-pesanan dalam produksi dan pembelian untuk mengatur
aliran bahan baku dan persediaan dalam proses sehingga sesuai dengan jadwal
produksi untuk produk akhir. Sistem ini dikenal juga sebagai perencanaan
kebutuhan berdasarkan tahapan waktu atau time-phases requirement planning
(Nasution dan Prasetyawan, 2008).
Tujuan
utama dari sistem MRP adalah
merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk melakukan
tindakan yang tepat terkait pembelian atau produksi yang merupakan keputusan
baru atau perbaikan dari keputusan yang lalu. Empat kemampuan yang menjadi ciri
utama MRP yaitu sebagai berikut (Nasution
dan Prasetyawan, 2008)
1. Mampu menentukan kebutuhan
pada saat yang tepat.
MRP digunakan untuk menentukan
secara tepat kapan suatu pekerjaan
harus selesai atau material harus tersedia untuk memenuhi permintaan atas produk yang
telah direncanakan dalam Jadwal Induk Produksi
2. Pembentukan kebutuhan
minimal setiap item.
Dengan diketahuinya kebutuhan akan
produk akhir, MRP dapat menentukan secara tepat
sistem penjadwalan (prioritas) untuk memenuhi semua kebutuhan minimal
setiap item.
3. Menentukan pelaksanaan
rencana pemesanan.
MRP dapat memberikan indikasi
kapan pemesanan atau pembatalan pesanan harus dilakukan. Pemesanan perlu
dilakukan lewat pembelian
atau dibuat di pabrik sendiri.
4. Menentukan penjadwalan
ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang telah direncanakan.
Apabila
kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang dijadwalkan pada waktu
yang diinginkan, MRP dapat mengindikasi untuk melakukan penjadwalan ulang. Jika
penjadwalan ulang masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, maka
pembatalan harus dilakukan. Format yang digunakan dalam sistem MRP adalah
sebagai berikut (Gaspersz, 2005):
Lot
Size
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
Unit
|
Gross
Requirement
|
||||||
On
Hand
|
|||||||
Net
Requirement
|
|||||||
Plant
Order Receipt
|
|||||||
Plant
Order Release
|
Keluaran dari perhitungan MRP adalah
ketentuan tentang besarnya jumlah yang dibutuhkan dari setiap item pada BOM, beserta waktu atau kapan kebutuhan
tersebut harus dipenuhi. Informasi tersebut dipergunakan untuk merencanakan
besarnya jumlah pemesanan yang akan dirilis, secara otomatis dihasilkan oleh
program komputer MRP. Tahapan-tahapan
dalam proses perhitungan MRP adalah
sebagai berikut: (Sukron dan Kholil, 2013)
a.
Netting
Netting adalah proses perhitungan
untuk menempatkan jumlah kebutuhan bersih. Jumlah kebutuhan bersih ini dapat
dihitung dengan mencari selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan
persediaan (jumlah persediaan yang ada dan yang sedang dipesan.
b.
Lotting
Merupakan proses untuk menentukan besarnya pesanan setiap item yang optimal
berdasarkan kebutuhan bersih (net
requirement) yang dihasilkan dari proses netting. Dalam proses lotting
tedapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran lot, yang disebut sebagai teknik lot-sizing.
c.
Offsetting
Proses offsetting bertujuan
untuk menetukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka
memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan didapat dengan cara mengurangi
saat awal tersedianya ukuran lot yang
diinginkan dengan lama waktu lead time.
d.
Explosion/Exploding
Explosion adalah proses perhitungan kotor dari item/barang yang ada
pada struktur yang lebih bawah. Dasar perhitungannya adalah rencana pemesanan
bagi produk yang ada di atasnya.
Daftar Pustaka
Gasperz, V. 2005. Production Planning and Inventory Control
berdasarkan pendekatan sistem terintergrasi MRP II dan JIT menuju manufaktur 21.
Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Nasution, A. H., &
Prasetyawan, Y. 2008. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syukron, A., & Kholil, M. 2013. Pengantar Teknik Industri. Jakarta: Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.