.

Selasa, 28 April 2020

Material Requirement Planning (MRP) Sebagai Ilmu Terapan Teknik Industri



Material Requirement Planning (MRP) Sebagai Ilmu Terapan Teknik Industri




J30-Bendy, Quiz 08
MRP adalah prosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk menerjemahkan Jadwal Induk Produksi atau MPS (Master Production Shchedule) menjadi kebutuhan bersih atau NR (Net Requirement) untuk semua barang. MRP dikembangkan untuk membantu perusahaan manufaktur mengatasi kebutuhan akan barangbarang dependent secara lebih baik dan efisien. MRP didesain untuk melepaskan pesanan-pesanan dalam produksi dan pembelian untuk mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam proses sehingga sesuai dengan jadwal produksi untuk produk akhir. Sistem ini dikenal juga sebagai perencanaan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu atau time-phases requirement planning (Nasution dan Prasetyawan, 2008).
Tujuan utama dari sistem MRP adalah merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk melakukan tindakan yang tepat terkait pembelian atau produksi yang merupakan keputusan baru atau perbaikan dari keputusan yang lalu. Empat kemampuan yang menjadi ciri utama MRP yaitu sebagai berikut (Nasution dan Prasetyawan, 2008)
1.    Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
MRP digunakan untuk menentukan secara tepat kapan suatu pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia untuk memenuhi permintaan atas produk yang telah direncanakan dalam Jadwal Induk Produksi
2.    Pembentukan kebutuhan minimal setiap item.
Dengan diketahuinya kebutuhan akan produk akhir, MRP dapat menentukan secara tepat sistem penjadwalan (prioritas) untuk memenuhi semua kebutuhan minimal setiap item.
3.    Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
MRP dapat memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan pesanan harus dilakukan. Pemesanan perlu dilakukan lewat pembelian atau dibuat di pabrik sendiri.
4.    Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang telah direncanakan.

Apabila kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang dijadwalkan pada waktu yang diinginkan, MRP dapat mengindikasi untuk melakukan penjadwalan ulang. Jika penjadwalan ulang masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, maka pembatalan harus dilakukan. Format yang digunakan dalam sistem MRP adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2005):







Lot Size

1
2
3
4
5
Unit
Gross Requirement





On Hand





Net Requirement





Plant Order Receipt





Plant Order Release





Tabel. Format Material Requirement Planning (MRP)

Keluaran dari perhitungan MRP adalah ketentuan tentang besarnya jumlah yang dibutuhkan dari setiap item pada BOM, beserta waktu atau kapan kebutuhan tersebut harus dipenuhi. Informasi tersebut dipergunakan untuk merencanakan besarnya jumlah pemesanan yang akan dirilis, secara otomatis dihasilkan oleh program komputer MRP. Tahapan-tahapan dalam proses perhitungan MRP adalah sebagai berikut: (Sukron dan Kholil, 2013)
a.    Netting
Netting adalah proses perhitungan untuk menempatkan jumlah kebutuhan bersih. Jumlah kebutuhan bersih ini dapat dihitung dengan mencari selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan (jumlah persediaan yang ada dan yang sedang dipesan.
b.    Lotting
Merupakan proses untuk menentukan besarnya pesanan setiap item yang optimal berdasarkan kebutuhan bersih (net requirement) yang dihasilkan dari proses netting. Dalam proses lotting tedapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran lot, yang disebut sebagai teknik lot-sizing.
c.    Offsetting
Proses offsetting bertujuan untuk menetukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan didapat dengan cara mengurangi saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan lama waktu lead time.
d.    Explosion/Exploding
Explosion adalah proses perhitungan kotor dari item/barang yang ada pada struktur yang lebih bawah. Dasar perhitungannya adalah rencana pemesanan bagi produk yang ada di atasnya.






Daftar Pustaka

Gasperz, V. 2005. Production Planning and Inventory Control berdasarkan pendekatan sistem terintergrasi MRP II dan JIT menuju manufaktur 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Nasution, A. H., & Prasetyawan, Y. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syukron, A., & Kholil, M. 2013. Pengantar Teknik Industri. Jakarta: Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.