.

Rabu, 29 April 2020

PENENTUAN ELEVASI TANAH SERTA PEMETAAN WILAYAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN MENENTUKAN KOORDINAT AREA




PENENTUAN ELEVASI TANAH SERTA PEMETAAN
WILAYAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN MENENTUKAN KOORDINAT AREA


         
Dalam pembangunan konstruksi, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan, biasanya tidak terlepas dari peta situasi. Peta situasi tersebut menunjukan posisi secara mendatar dan vertikal yang dinyatakan dalam koordinat sumbu X dan sumbu Y serta ketinggian atau elevasi. Sudut arah dalam ilmu ukur tanah tidak sama dengan sudut arah dalam ilmu ukur sudut (goneometri). Dalam ilmu ukur tanah, sudut dimulai dari arah utara (sumbu Y positif) ke arah timur searah putaran jarum jam, sedang dalam ilmu ukur sudut dimulai dari arah Timur (sumbu X positif) berputar berlawanan arah putaran jarum jam, Demikian pula dengan posisi kuadran (Slamet Basuki,2006). Pengukuran elevasi tanah dapat menggunakan beberapa alat, namun pada pembahasan ini penentuan elevasi tanah menggunakan alat Total Station. Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Perekam data untuk mengurangi potensi kesalahan. Dengan bantuan trigonometri, sudut dan jarak dapat digunakan untuk menghitung posisi sebenarnya (x.y. dan z atau arah timur dan elevasi) titik yang disurvei secara absolut. Adapun keutamaan alat  ukur Total Station secara umum yaitu Tingkat ketelitian bacaan ukuran jarak berkisar antara 0,1 Cm – 0.01 Cm, jadi dapat dapat disimpulkan  bahwa alat ini sudah cukup teliti. Kemampuan jarak ukur rata rata 3000 meter. Sumber kesalahan bias di hilangkan atau dieleminasi, misalnya yaitu kesalahan kasar (blunder) yaitu kesalahan karena kelalaian manusia, seperti : salah baca, salah tulis dan salah dengar. Pengolahan data dilengkapi dengan software seperti AutoCAD dan Mincom, sehingga pengolahan data lebih cepat. Data ukuran jarak, sudut, azimuth dan koordinat tersimpan di memory alat. Format data hasil ukuran Total Station sudah bias diaplikasikan langsung dengan program GIS dan digabungkan dengan data GPS.
Berikut gambaran mengenai Total Station :
















Bagian – bagian Total Station dan fungsinya, yaitu :
1. Handle berfungsi untuk memegang alat Total Station.
2. Visier berfungsi untuk menembak secara kasar ke arah prisma.
3. Focusing teleskop berfungsi untuk mengatur fokus teleskop saat membidik ke prisma.
4. Teleskop berfungsi untuk membidik ke arah prisma.
5. Nivo Tabung berfungsi untuk menentukan kedataran alat Total Station.
6. Screen berfungsi untuk meampilkan hasil bidikan.
7. Battery berfungsi sebagai sumber daya untuk Total Station.
8. Battery Mounting berfungsi untuk mengunci battery.
9. Penggerak halus horizontal berfungsi untuk menggerakkan garis diafragma horizontal
Total Station secara halus.
10. Klem Pengunci Horizontal berfungsi untuk mengunci gerak horizontal Total Station.
11. Penggerak Halus Vertikal berfungsi untuk menggerakkan garis diafragma vertikal
Total Station secara halus.
12. Klem Pengunci Vertikal berfungsi untuk mengunci gerak vertikal Total Station.
13. Lensa Vertikal berfungsi untuk membidik kearah bawah untuk mengetahui apakah
Total Station sudah berdiri tepat diatas titik BM.
Secara ringkas berikut cara pengoperasian alat Total Station :
1)    Setting koordinat tempat berdiri pesawat Total Station / koordinat awal dengan cara tekan tombol menu.







2)    Pilih DATA COLLECT dengan menekan tombol F1. Beri nama sesuai dengan apa yang kita kehendaki pada tab FN.
3)    Masukkan koordinat awal / koordinat titik pesawat Total Station berdiri.
4) Untuk mengetahui koordinat awal pesawat gunakan GPS. Dekatkan GPS dengan pesawat pada posisi garis tengah pesawat. Kemudian baca hasilnya dan input ke dalam Total Station.
5)    Kemudian pilih tab BACKSIGHT pada layar Total Station dengan menekan tombol F2.
6)    Ukur ketinggian prisma Backsight, kemudian input ke dalam Total Station, kemudian pilih MEAS dan arahkan Total Station ke arah Backsight. Apabila sudah pas maka Total Station akan merecord data secara otomatis.
7)    Pasang prisma Frontsight di atas prisma Pole, lalu dirikan prisma Frontsight pada titik yang akan kita ukur.
8)    Arahkan Total Station ke prisma FS, apabila sudah pas kunci  pesawat  supaya tidak bergerak. Kemudian tekan MEAS, tembak FS sampai Total Station merecord data secara otomatis.

Hasil elevasi yang didapat :
Name
Ground Northing
Ground Easting
Elevation
1
9313404
692359
26
2
9313401
692354.3
25.99
3
9313408
692361.5
25.954
4
9313410
692365.4
25.893
5
9313414
692363
26.808
6
9313403
692353.2
25.925
7
9313373
692365.4
26.051
8
9313390
692371.9
26.097
9
9313381
692335.7
25.823
10
9313399
692333.7
25.936
















Daftar pustaka
Kavanagh, B. F. and Glenn Bird, S. J. (1996). Surveying principles and applications (edisi ke-4). Prentice Hall. hlm. 257–264.
Fajriyanto. (2009). Studi Komparasi Pemakaian Gps Metode Real Time Kinematic (Rtk) Dengan Total Station (Ts) Untuk Penentuan Posisi Horisontal. Bandar Lampung.




WIDIA NUR LATIFAH
            NIM : 41117010004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.