PENENTUAN ELEVASI TANAH SERTA PEMETAAN
WILAYAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN MENENTUKAN KOORDINAT
AREA
Dalam pembangunan
konstruksi, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan, biasanya
tidak terlepas dari peta situasi. Peta situasi tersebut menunjukan posisi
secara mendatar dan vertikal yang dinyatakan dalam koordinat sumbu X dan sumbu
Y serta ketinggian atau elevasi. Sudut
arah dalam ilmu ukur tanah tidak sama dengan sudut arah dalam ilmu ukur sudut
(goneometri). Dalam ilmu ukur tanah, sudut dimulai dari arah utara (sumbu Y
positif) ke arah timur searah putaran jarum jam, sedang dalam ilmu ukur sudut
dimulai dari arah Timur (sumbu X positif) berputar berlawanan arah putaran
jarum jam, Demikian pula dengan posisi kuadran (Slamet Basuki,2006). Pengukuran
elevasi tanah dapat menggunakan beberapa alat, namun pada pembahasan ini
penentuan elevasi tanah menggunakan alat Total Station. Total station adalah
instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi
bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen
pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak
dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Perekam data untuk mengurangi
potensi kesalahan. Dengan bantuan trigonometri, sudut dan jarak dapat digunakan
untuk menghitung posisi sebenarnya (x.y. dan z atau arah timur dan elevasi)
titik yang disurvei secara absolut. Adapun keutamaan alat ukur Total Station secara umum yaitu Tingkat
ketelitian bacaan ukuran jarak berkisar antara 0,1 Cm – 0.01 Cm, jadi dapat
dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah
cukup teliti. Kemampuan jarak ukur rata rata 3000 meter. Sumber kesalahan bias
di hilangkan atau dieleminasi, misalnya yaitu kesalahan kasar (blunder) yaitu
kesalahan karena kelalaian manusia, seperti : salah baca, salah tulis dan salah
dengar. Pengolahan data dilengkapi dengan software seperti AutoCAD dan Mincom,
sehingga pengolahan data lebih cepat. Data ukuran jarak, sudut, azimuth dan
koordinat tersimpan di memory alat. Format data hasil ukuran Total Station
sudah bias diaplikasikan langsung dengan program GIS dan digabungkan dengan
data GPS.
Berikut
gambaran mengenai Total Station :
Bagian – bagian Total Station dan
fungsinya, yaitu :
1. Handle berfungsi untuk memegang alat
Total Station.
2. Visier berfungsi untuk menembak
secara kasar ke arah prisma.
3. Focusing teleskop berfungsi untuk
mengatur fokus teleskop saat membidik ke prisma.
4. Teleskop berfungsi untuk membidik ke
arah prisma.
5. Nivo Tabung berfungsi untuk
menentukan kedataran alat Total Station.
6. Screen berfungsi untuk meampilkan
hasil bidikan.
7. Battery berfungsi sebagai sumber daya
untuk Total Station.
8. Battery Mounting berfungsi untuk
mengunci battery.
9. Penggerak halus horizontal berfungsi
untuk menggerakkan garis diafragma horizontal
Total Station secara halus.
10. Klem Pengunci Horizontal berfungsi
untuk mengunci gerak horizontal Total Station.
11. Penggerak Halus Vertikal berfungsi
untuk menggerakkan garis diafragma vertikal
Total Station secara halus.
12. Klem Pengunci Vertikal berfungsi
untuk mengunci gerak vertikal Total Station.
13. Lensa Vertikal berfungsi untuk
membidik kearah bawah untuk mengetahui apakah
Total Station sudah berdiri tepat diatas
titik BM.
Secara
ringkas berikut cara pengoperasian alat Total Station :
1)
Setting
koordinat tempat berdiri pesawat Total Station / koordinat awal dengan cara
tekan tombol menu.
2)
Pilih
DATA COLLECT dengan menekan tombol F1. Beri nama sesuai dengan apa yang kita
kehendaki pada tab FN.
3)
Masukkan
koordinat awal / koordinat titik pesawat Total Station berdiri.
4) Untuk
mengetahui koordinat awal pesawat gunakan GPS. Dekatkan GPS dengan pesawat pada
posisi garis tengah pesawat. Kemudian baca hasilnya dan input ke dalam Total
Station.
5)
Kemudian
pilih tab BACKSIGHT pada layar Total Station dengan menekan tombol F2.
6)
Ukur
ketinggian prisma Backsight, kemudian input ke dalam Total Station, kemudian
pilih MEAS dan arahkan Total Station ke arah Backsight. Apabila sudah pas maka
Total Station akan merecord data secara otomatis.
7)
Pasang
prisma Frontsight di atas prisma Pole, lalu dirikan prisma Frontsight pada
titik yang akan kita ukur.
8)
Arahkan
Total Station ke prisma FS, apabila sudah pas kunci pesawat
supaya tidak bergerak. Kemudian tekan MEAS, tembak FS sampai Total
Station merecord data secara otomatis.
Hasil elevasi
yang didapat :
Name
|
Ground Northing
|
Ground Easting
|
Elevation
|
1
|
9313404
|
692359
|
26
|
2
|
9313401
|
692354.3
|
25.99
|
3
|
9313408
|
692361.5
|
25.954
|
4
|
9313410
|
692365.4
|
25.893
|
5
|
9313414
|
692363
|
26.808
|
6
|
9313403
|
692353.2
|
25.925
|
7
|
9313373
|
692365.4
|
26.051
|
8
|
9313390
|
692371.9
|
26.097
|
9
|
9313381
|
692335.7
|
25.823
|
10
|
9313399
|
692333.7
|
25.936
|
Daftar pustaka
Kavanagh,
B. F. and Glenn Bird, S. J. (1996). Surveying
principles and applications (edisi ke-4). Prentice Hall. hlm. 257–264.
Fajriyanto.
(2009). Studi Komparasi Pemakaian Gps
Metode Real Time Kinematic (Rtk) Dengan Total Station (Ts) Untuk Penentuan
Posisi Horisontal. Bandar Lampung.
WIDIA NUR LATIFAH
NIM : 41117010004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.