.

Kamis, 30 April 2020

Jenis Dan Fungsi Dinding Geser Dalam Struktur Bangunan



Jenis Dan Fungsi Dinding Geser Dalam Struktur Bangunan





ABSTRAK

Di Indonesia khususnya di kota kota besar terdapat banyak sekali bangunan bertingkat. Namun, sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana gempa. Gempa dapat mengakibatkan struktur pada bangunan mengalami simpangan horisontal (drift). Pada perencanaan pembangunan sebuah bangunan bertingkat  untuk mengurangi dampak yang terjadi apabila terjadi gempa adalah dengan metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi simpangan horisontal yaitu dengan pemasangan dinding geser (shearwall).

PENDAHULUAN
Shear wall adalah jenis struktur dinding yang berbentuk beton bertulang yang biasanya dirancang untuk menahan gaya geser yang diakibatkan oleh gempa bumi. Dengan dibuatnya dinding shear wall pada setiap titik rawan maka gaya lateral gempa dapat diredam oleh dinding geser itu. Di Indonesia semua bangunan bertingkat sudah menggunakan metode dinding geser (shearwall) untuk meminimalisir dampak yang terjadi pada struktur bangunan akibat gempa.

PEMBAHASAN
Bangunan tinggi tahan gempa umumnya menggunakan elemen-elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan gaya aksial yang timbul akibat beban gempa. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.

Dinding geser adalah struktur vertikal yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi. Fungsi utama dari dinding geser adalah menahan beban lateral seperti gaya gempa dan angin. Berdasarkan letak dan fungsinya, dinding geser dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu :

1.    Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban gravitasi . Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antar apartemen yang berdekatan.

2. Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara baris kolom.

3. Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam gedung yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak dikawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan paling ekonomis.

Fungsi dari dinding geser pada sebuah bangunan secara umum antara lain :
§  Memperkuat bangunan
   Dengan struktur dinding beton bertulang, kemudian dinding tidak hanya sebagai pembagi
   ruang tetapi berfungsi juga sebagai struktur bangunan yang menanggung beban kerja pada
   gaya-gaya beams dan columns di sekitarnya
§  Meredam goncangan akibat gempa
   Geografis negara kita pada umumnya sangat rentan terhadap gempa bumi, dengan dinding
   Shear wall maka gaya gempa yang terjadi akan berkurang, sehingga dapat mengurangi
   dampak yang terjadi dalam bentuk bangunan yang ada.
§  Mengurangi biaya pemeliharaan gedung.
   Dengan gedung yang menggunakan Shear wall, maka kerusakan yang timbul akibat
   guncangan gempa bangunan dapat minimalisir sehingga yang akan mengurangi biaya
   pemeliharaan harus dikeluarkan jika bangunan tidak menggunakan jenis dinding.
§  Daya beban pikul dinding yang dapat ditingkatkan.
   Dengan dinding jenis kemampuan Shear wall beton lantai di atas kemudian menerima
   beban tumbuh, besarnya kekuatan lantai akan berbanding lurus dengan ketebalan shearwall
   itu sendiri.

Dalam praktiknya, dinding geser selalu dihubungkan dengan sistem rangka pemikul momen pada gedung. Dinding struktural yang umum digunakan pada gedung tinggi adalah dinding geser kantilever dan dinding geser berangkai. Berdasarkan SNI 03-2847-2002, dinding geser beton bertulang kantilever adalah suatu subsistem struktur gedung yang fungsi utamanya untuk memikul beban geser akibat pengaruh gempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh terjadi akibat momen lentur (bukan akibat gaya geser), melalui pembentukan sendi plastis di dasar dinding. Nilai momen leleh pada dasar dinding tersebut dapat mengalami pembesaran akibat faktor kuat lebih bahan. Jadi berdasarkan SNi tersebut, dinding geser harus direncanakan dengan metode desain kapasitas. Dinding geser kantilever termasuk dalam kelompok flexural wall , dimana rasio antara tinggi dan panjang dinding geser tidak boleh kurang dari 2 dan dimensi panjangnya tidak boleh kurang dari 1.5 m.

KESIMPULAN
            Dengan bayaknya daerah di Indonesia yang menjadi daerah rawan akan gempa bangunan bangunan bertingkat menggunakan metode dinding geser (shearwall) untuk dapat mengurangi dampak yang terjadi akibat terjadinya gempa.

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.