Jenis
Dan Fungsi Dinding Geser Dalam Struktur Bangunan
ABSTRAK
Di Indonesia khususnya di kota kota besar terdapat banyak sekali bangunan
bertingkat. Namun, sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan wilayah yang
memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana gempa. Gempa dapat
mengakibatkan struktur pada bangunan mengalami simpangan horisontal (drift).
Pada perencanaan pembangunan sebuah bangunan bertingkat untuk mengurangi dampak yang terjadi apabila
terjadi gempa adalah dengan metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi
simpangan horisontal yaitu dengan pemasangan dinding geser (shearwall).
PENDAHULUAN
Shear
wall adalah jenis struktur dinding yang berbentuk beton bertulang yang biasanya
dirancang untuk menahan gaya geser yang diakibatkan oleh gempa bumi. Dengan
dibuatnya dinding shear wall pada setiap titik rawan maka gaya lateral gempa
dapat diredam oleh dinding geser itu. Di Indonesia semua bangunan bertingkat
sudah menggunakan metode dinding geser (shearwall) untuk meminimalisir
dampak yang terjadi pada struktur bangunan akibat gempa.
PEMBAHASAN
Bangunan
tinggi tahan gempa umumnya menggunakan elemen-elemen struktur kaku berupa
dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan gaya aksial yang
timbul akibat beban gempa. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan,
sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.
Dinding
geser adalah struktur vertikal yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi.
Fungsi utama dari dinding geser adalah menahan beban lateral seperti gaya gempa
dan angin. Berdasarkan letak dan fungsinya, dinding geser dapat
diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu :
1. Bearing
walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban gravitasi .
Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antar apartemen yang
berdekatan.
2.
Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban
gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun
diantara baris kolom.
3.
Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam
gedung yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak
dikawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan paling
ekonomis.
Fungsi dari
dinding geser pada sebuah bangunan secara umum antara lain :
§ Memperkuat
bangunan
Dengan struktur dinding beton bertulang, kemudian dinding tidak hanya
sebagai pembagi
ruang tetapi berfungsi juga sebagai struktur bangunan yang
menanggung beban kerja pada
gaya-gaya beams dan columns di sekitarnya
§ Meredam
goncangan akibat gempa
Geografis negara kita pada umumnya sangat rentan terhadap gempa bumi,
dengan dinding
Shear wall maka gaya gempa yang terjadi akan berkurang, sehingga
dapat mengurangi
dampak yang terjadi dalam bentuk bangunan yang ada.
§ Mengurangi
biaya pemeliharaan gedung.
Dengan gedung yang menggunakan Shear wall, maka kerusakan yang timbul
akibat
guncangan gempa bangunan dapat minimalisir sehingga yang akan mengurangi
biaya
pemeliharaan harus dikeluarkan jika bangunan tidak menggunakan jenis
dinding.
§ Daya
beban pikul dinding yang dapat ditingkatkan.
Dengan dinding jenis kemampuan Shear wall beton lantai di atas kemudian
menerima
beban tumbuh, besarnya kekuatan lantai akan berbanding lurus dengan
ketebalan shearwall
itu sendiri.
Dalam
praktiknya, dinding geser selalu dihubungkan dengan sistem rangka pemikul momen
pada gedung. Dinding struktural yang umum digunakan pada gedung tinggi adalah
dinding geser kantilever dan dinding geser berangkai. Berdasarkan SNI
03-2847-2002, dinding geser beton bertulang kantilever adalah suatu subsistem
struktur gedung yang fungsi utamanya untuk memikul beban geser akibat pengaruh
gempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh terjadi akibat momen
lentur (bukan akibat gaya geser), melalui pembentukan sendi plastis di dasar
dinding. Nilai momen leleh pada dasar dinding tersebut dapat mengalami
pembesaran akibat faktor kuat lebih bahan. Jadi berdasarkan SNi tersebut,
dinding geser harus direncanakan dengan metode desain kapasitas. Dinding geser
kantilever termasuk dalam kelompok flexural wall , dimana rasio antara tinggi
dan panjang dinding geser tidak boleh kurang dari 2 dan dimensi panjangnya
tidak boleh kurang dari 1.5 m.
KESIMPULAN
Dengan
bayaknya daerah di Indonesia yang menjadi daerah rawan akan gempa bangunan bangunan
bertingkat menggunakan metode dinding geser (shearwall) untuk dapat mengurangi
dampak yang terjadi akibat terjadinya gempa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.