Sumber gambar: http://aeronusantara.blogspot.co.id |
Pesawat bisa
terbang karena ada momentum dari dorongan horizontal mesin pesawat (Engine),
kemudian dorongan engine tersebut akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran
udara dibawah dan diatas sayap pesawat .
Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama . Menurut hukum Bernoully , kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang.
Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama . Menurut hukum Bernoully , kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang.
Ada beberapa
bagian utama pesawat yang membuat pesawat itu bisa terbang dengan sempurna,diantaranya sebagai berikut:
1).Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
1).Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
2).Sayap
(Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan
dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk
menambah gaya angkat pesawat.
4).Sirip
tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok
kiri – kanan.
5).Mesin
(Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan
pesawat.
6).Roda
Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas
/ Take-off.
Pada dasarnya apabila pesawat sedang terbang selalu menggabungkan fungsi-fungsi control diatas, spt contoh ; bila pesawat belok kanan atau kiri , maka yang digerakkan Aileron dan Rudder, jadi sambil belok pesawat dimiringkan agar lintasan belok lebih pendek, yang dapat menghemat waktu dan menghemat pemakaian bahan bakar.
Hukum Bernoulli Tentang Aliran Dan
Tekanan Udara (
sumber : http://www.e-dukasi.net )
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat tersebut, berbeda dengan roket yang terangkat ke atas karena
aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri. Roket
menyemburkan gas ke belakang (ke bawah), sebagai reaksinya gas mendorong roket
ke atas. Jadi roket tetap dapat terangkat ke atas meskipun tidak ada udara,
pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara.Penampang sayap
pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari pada bagian
depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi bagian
bawahnya. Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap yang disebut dengan
aerofoil.
Penerapan Hukum Bernoulli Untuk
Mendesain Pesawat Terbang
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil
mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan,
diantaranya hambatan udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri,
dan hambatan pada saat menabrak awan. Setelah dilakukan perhitungan dan
rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan mesin
penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan pesawat.Pada
dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang
sedang mengangkasa.
(1).Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
(2).Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
(3).Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
(3).Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
(1).Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
(2).Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
(3).Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
(3).Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Jika pesawat
hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus
lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat
pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya
mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke
depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.
Sistem Kemudi Pesawat Terbang
Sistem kemudi pesawat terbang dipergunakan untuk melakukan manuver. Pada saat pesawat akan berbelok ke arah kanan maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri, begitu juga saat pesawat akan bermanuver ke kiri, maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri. Bagian belakang pesawat terdapat kemudi yang dirancang secara horizontal dan vertical.
Ekor Pesawat Terbang
Untuk Manuver
Pesawat bisa terbang ke segala arah, menanti gerak kemudi pilot. Kalau kemudi diputar ke kiri, pesawat akan banking ke kiri. Demikian pula sebaliknya. Gerakan ini ditentukan bilah aileron di kedua ujung sayap utama. Lalu, jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah rudder.Posisinya di belakang sayap tegak ( Vertical stabilizer ).
Berbeda jika gagang kemudi di tarik atau didorong. Pesawat akan menanjak atau menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor horizontal.
Pesawat bisa terbang ke segala arah, menanti gerak kemudi pilot. Kalau kemudi diputar ke kiri, pesawat akan banking ke kiri. Demikian pula sebaliknya. Gerakan ini ditentukan bilah aileron di kedua ujung sayap utama. Lalu, jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah rudder.Posisinya di belakang sayap tegak ( Vertical stabilizer ).
Berbeda jika gagang kemudi di tarik atau didorong. Pesawat akan menanjak atau menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor horizontal.
Sumber:
Knp pesawat terbang bisa terbang? Judulnya aja aneh...udh jelas2 karena dia peswat terbang mkny bs terbang..klw gak terbang bukan peswat namanya..haduuuu
BalasHapusSupeerrr sekali, yang jadi pertanyaan adalah,bagaimana jika pesawat terbang layang? Tanpa dorongan mesin? Terus seberapa besar perbandingan antara hambatan dan gaya dorong mesin jika pesawat akan menambah kecepatanya.? Terus bagaimana Cara pesawat mengerem di udara?
BalasHapusJawabannya, Magic, Magic, and Magic
HapusJawabannya, Magic, Magic, and Magic
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSelamat malam mas Anam,
HapusPertanyaan anda sungguh bagus sekali.
Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift). Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
(1).Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
(2).Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
(3).Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
(3).Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat
Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara dan ini berarti bertambah besar sehingga gaya angkat ( F1-F2 > mg ), Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat ( F1-F2 = mg ).