.

Senin, 25 Maret 2019

Lampu Otomatis

Oleh : Arnando (@H17-ARNANDO)
Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan pembangunan, jumlah kebutuhan daya listrik di Indonesia cenderung naik pesat. Peningkatan kebutuhan daya listrik dapat diakibatkan oleh penambahan beban baru, dapat juga disebabkan karena borosnya pemakaian daya listrik. Pemborosan energi listrik harus dicegah, karena pasokan daya listrik PLN semakin terbatas. Penghematan energi listrik dapat menguntungkan konsumen dan produsen.
Lampu otomatis menggunakan PIR dan sensor LDR sebagai sensornya. Sensor PIR akan mendeteksi kehadiran orang dalam suatu ruangan dan sensor LDR akan mendeteksi kuatnya intensitas cahaya yang ada didalam ruangan. Lampu penerangan suatu ruangan akan menyala sendiri apabila ada orang dalam ruangan tersebut dengan intensitas cahaya redup, dan akan pada dengan sendirinya bila orang tersebut keluar ruangan. Dengan kata lain sensor kehadiran orang dan sensor intensitas cahaya ini akan diaplikasikan sebagai saklar otomatis. Pengaturan lampu penerangan biasanya dengan menggunakan saklar. Untuk menghidupkan atau memadamkan lampu


Apa itu LDR?
Image result for jenis lampu otomatis
http://thohirfariz24.blogspot.com/2015/09/cara-membuat-lampu-teras-rumah-otomatis_26.html
Light Dependent Resistor (LDR)
LDR adalah sebagai salah satu komponen listrik yang peka cahaya, piranti ini bisa disebut juga sebagai fotosel, fotokonduktif atau fotoresistor. LDR memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Bahanbahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya sekitar 0,6 µm untuk CdS dan 0,75 µm untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1 MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1 KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Dengan kata lain, resistansi LDR sangat tinggi dalam intensitas cahaya yang lemah (gelap), sebaliknya resistansi LDR sangat rendah dalam intensitas cahaya yang kuat (terang).

2 Macam Sensor Lampu Otomatis, Sensor Gerak dan Cahaya

Fitting Lampu Otomatis Sensor Cahaya

Fitting lampu otomatis adalah tempat lampu yang sudah dilengkapi dengan sensor. Seperti contoh di bawah ini adalah fitting yang menggunakan kepekaan sensor cahaya. Artinya, lampu akan menyala jika di sekitarnya gelap, dan akan mati jika sekitarnya terang/siang. Untuk lebih jelasnya, ini dia keuntungan fitting otomatis berserta speseifikasinya.
Spesifikasi :
  • Pemasangannya sangat mudah, anda tidak perlu membutuhkan proses instalasi
  • Sensitivitas sensor juga bisa diatur beradasarkan kebutuhan
  • Anda akan semakin terbantu karena tidak perlu mematikan dan menyalakan saklar
  • Rangkaian awet dan juga tahan lama karena menggunakan komponen switching elektronik
  • kabel sensor ke lampu sekitar 22 cm sehingga kinerja sensor tidak terganggu oleh nyala lampu pada fitting
  • Daya : 60W , MAX 40W
  • Voltase : 220V/50~60Hz
  • Harga sekitara Rp. 52.000

Saklar Otomatis Sensor Gerak

Jenis kedua, anda bisa menggunakan saklar sensor gerak untuk menyalakan lampu secara otomatis. Sakelar ini akan bekerja jika ada objek yang bergerak termasuk tubuh manusia. Selain lampu yang bisa menggunakan sensor ini, peralatan lainnya pun bisa seperti kipas angina. Intinya, selama di ruangan tersebut ada orang, lampu dan kipas akan bekerja. Bagaimana hebat kan? Untuk lebih detailnya termasuk bagaimana memasangnya, berikut ini kami bocorkan info tersebut. Perhatikan di bawah ini:
  1. Pertama-tama alat di nyalakan, nanti sensor akan nyala atau mati sendiri selama 4x setelah itu baru bisa mendeteksi pergerakan
  2. kit saklar otomatis sensor gerak ini sudah langsung 220v PLN sehingga tidak perlu adaptor lagi, sudah menggunakan travo switcing
  3. Tempatkan di atas pintu dan didekat lampu agar mudah mendeteksi orang yang masuk.
  4. Jika dipasang di kamar mandi, anda tak perlu mengubah kelistrikan rumah yg sudah terpasang. Cukup potong 2 buah kabel yang menuju ke lampu sehingga ada 4 kabel dimana 2 sambungkan ke IN modul dan yang 2 lagi langsung sambungkan ke lampu.
  5. Kemudian saklar asli yang ada di tembok biarkan ON kan saja
  6. Lalu, berapa lama lampu akan menyala? Anda bisa atur sendiri, bisa detik atau berapa menit. Artinya, jika lewat dari waktu tersebut, lampu akan mati kembali. Untuk menyalakannya harus ada gerak lagi yang bisa ditangkap sensor.


Manfaat Lampu Otomatis
Banyak manfaat yang didapat dari penggunaan lampu sensor cahaya yaitu diantaranya Anda tidak perlu repot untuk menyalakan dan memadamkan lampu setiap harinya. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk menghemat penggunaan energi dan secara otomatis mengurangi tagihan untuk biaya listrik. Selain itu lampu sensor yang menggunakan LED juga akan memberikan manfaat lebih karena cahaya yang dihasilkan menjadi lebih terang dengan pengeluaran energi yang jauh lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan lampu pijar. Manfaat lain dari penggunaan lampu pijar adalah tidak dibutuhkan perawatan khusus untuk menjamin keawetannya. Bagi Anda yang khawatir akan cara penggunaan dan perawatan lampu sensor cahaya ini tidak perlu bingung karena lampu ini sangat praktis digunakan hanya ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu hindarkan dari kontak langsung dengan air.


Daftar Pustaka
Sutono.PERANCANGAN SISTEM APLIKASI OTOMATISASI LAMPU PENERANGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK DAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO UNO (ATMEGA 328).Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No.2
https://nul.is/mari-gunakan-lampu-sensor-cahaya-untuk-penghematan-energi/ (diakses pada 25 Maret 2019)

https://maknawi.net/macam-macam-sensor-lampu-otomatis/ (diakses pada 25 Maret 2019)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.