.

Selasa, 12 Maret 2019

Rumah Tahan Gempa

Gambar 1. Mind Mapping


KONDISI PERUMAHAN DI KAWASAN INDONESIA

Sebagian wilayah Indonesia merupakan kawasan yang mempunyai tingkat ancaman kegempaan yang tinggi. Data yang berhasil dicatat menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun terjadi sepuluh gempa bumi di Indonesia yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar.

PERENCANAAN AWAL

Setiap perencanaan bangunan rumah dan bangunan gedung yang dimuat dalam pedoman teknis mempertimbangkan:
  1.       ) Kondisi alam termasuk keadaan geologi dan geofisik, kondisi teknik, dan keadaan ekonomi pada suatu daerah dimana bangunan gedung dan rumah ini akan dibangun,
  2.       ) Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan perencanaan struktur bangunan rumah dan gedung, seperti SNI-SNI yang tercantum dalam butir 1.2 Acuan Normatif dari pedoman teknis ini.
  3.       ) Kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi yang pernah terjadi pada rumah dan gedung dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia.
  4.       ) Sistem struktur untuk rumah tinggal pada umumnya hanya mengunakan dua macam sistem struktur, yaitu:

  • .    Struktur dinding pemikul;

  • .    Struktur rangka pemikul yang terdiri dari struktur rangka sederhana dengan dinding pengisi untuk menahan beban lateral (beban gempa) secara bersama-sama, dan struktur rangka balok dan kolom kaku untuk menahan beban lateral (dinding pengisi tidak diperhitungkan memikul beban).
System struktur dindng pemikul adalah system
struktur yang menggunakan dinding sebagai penopang
atau sebagai pemikul beban...
Gambar 2. dinding penopang sebagai pemikul bangunan
Contoh gambar beban pada dinding pemikul
Gambar 3. Contoh gambaran beban pada dinding pemikul


PEMILIHAN MATERIAL 

Pemilihan material bangunan juga menjadi prinsip dasar dari bangunan tahan gempa. Semakin ringan bobot bangunan maka gaya gempa yang diterima bangunan akan berkurang. Berikut bahan-bahan material yang digunakan :
  1. Batu Gunung
  2. Pasir
  3. krikil
  4. batu bata
  5. Semen tipe 1 dan semen PCC
  6. Kayu
  7. Besi
  8. Angker
  9. Penulangan besi pada dinding bata
  10. Plat U dan baut

PROSES SINGKAT MEMBANGUN RUMAH TAHAN GEMPA

1. Memilih Lokasi yang tepat, dan aman

2. Merancang Pondasi yang kuat :
  •     bagi rumah satu lantai semi permanen jenis pondasi menerus juga bagus namun ukuran dan kedalaman dapat diperkecil dan diperdangkal.
  •        Bagi rumah berlantai banyak dengan rangka beton bertulang, pondasi tampak lebih baik untuk digunakan.
  •         Bagi rumah kayu tradisional, pondasi patung cocok digunakan. 
  • Gambar 4. UkuranStandart  Pemasangan Pondasi 
3. Sambungan Kolom dan Balok
Bagi rumah sederhana ikatan bata satu lantai  direkomendasikan penggunaan besi ulir berdiameter 10 mm untuk tulangan utama pada kolom dan balok.Panjang overlap sebaiknya 40 kali diameter besi atau 40 cm. Jika ingin menggunakan besi polos,maka dapat menggandakan panjang overlap menjadi 80 kalidiameter besi atau menggunakan overlap 40 kali diameter besi ditambah kait pada ujungnya
Gambar 5. Struktursambungan  tulangan besi 

4. Pengecoran
tuang campuran dengan bantuan timba dan ketok-ketok al dengan palu untuk memastikan campuran benar benar padat dan seluruh rongga terisi.

5. Membangun dinding bata
Bangunan sebaiknya tidak dibuat bertingkat besar lubang pintu dan jendela dibatasi. Jumlah lebar lubanglubang dalam satu bidang dinding tidak melebihi ½ panjang dinding itu. Letak lubang pintu/jendela tidak terlalu dekat dengan sudut-sudut dinding, misalnya minimum 2 kali tebal dinding. Jarak antara dua lubang sebaiknya tidak kurang dari 2 kali tebal dinding. Ukuran bidang dinding juga dibatasi, misalnya tinggi maksimum 12 kali tebal dinding, dan panjangnya diantara dinding-dinding penyekat tidak melebihi 15 kali tebalnya.


DAFTAR PUSTAKA
-https://properti.kompas.com/read/2018/08/07/203000021/panduan-membangun-rumah-tahan-gempa
-https://www.slideshare.net/rerianita/the-bearing-wall-structure-struktur-dinding-pemikul
-https://www.kompasiana.com/gadabinausaha/5500015ca333112b6f50f9c8/pelaksanaan-jembatan-bangunan-bawah-jembatan

JURNAL

-Elizabeth A. Hausler, P. D. (2009). Cara membangun Rumah Yang Kuat dan Kokoh. Padang: Build Change.
-Ambrose, James & Vergum, Dimitry. Design for Earthquakes. New York: John Wiley & Sons, Inc., 1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.