.

Selasa, 26 Maret 2019

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN FILM DI INDONESIA


Oleh : Farhan Dwi Cahyo

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Film, siapa yang tak kenal dengan film, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup.
 Film sangatlah digemari oleh setiap kalangan dari anak-anak, anak muda, orang dewasa, bahkan lansia pun suka menonton film. Film memiliki beberapa genre yang digemari diantaranya adalah acton, drama, horror dan komedi, adajuga film yang berupa gambar bergerak yang kita kenal dengan animasi atau orang-orang sering mengatakanya film kartun. tapi yang kita tidak sadari adalah apakah kalian pernah berfikir sejarah dari film itu sendiri. Menurut Wikipedia film ini memiliki perjalanan cukup Panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film di masa kini yang kaya dengan efek, dan sangat mudah didapatkan sebagai media hiburan.

Seiring berjalannya waktu teori tentang film ini akhirnya berkembang dan menyebar ke berbagai negara salah satunya diIndonesia. Dalam sejarah perfilman Indonesia menurut Wikipedia era awal perfilman Indoenesia diawali dengan berdirinya bioskop pertama diIndonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama yang sangat unik yaitu Gambar Idoep yang menayangkan film bisu.

Dalam jurnal Sari Wulan yang berjudul “ Sejarah Industri Perfilman Di Batavia Tahun 1900-1942” Dikatakan bahwa Indonesia lebih spesifiiknya ialah Batavia (yang sekarang dikenal dengan Jakarta) merupakan kota pusat pemerintah kolonial dan dijadikan sebagai pintu gerbang dari segala kemajuan dan kebudayaan yang masuk ke kota ini. Sebelum adanya film di Indonesia pada mulanya seni pertunjukan yang berkembang abad ke-20 yaitu seni pertunjukan panggung yang berupa tiruan opera yang berceritakan tentang raja-raja dan disisipkan dengan pertunjukan musikal. Setelah itu barulah dibuat pertama kalinya di Indonesia film bisu yang dibuat tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng yang dibuat oleh sutradara asal belanda yang bernama G. Kruger dan L.Heuveldorp. setlah munculnya sutradara asal Belanda ini, munculah Wong bersaudara yang hijrah dari industry film shanghai. Pada awalnya Hanya Nelson Wonglah yang datang ke Hindia Belanda (sebelum berubah menjadi Indonesia) dan memnyutradarai film Lily Van Java pada tahun 1928. Kemudian disusul saudaranya yaitu adik dari Nelson Wong yaitu Joshua Wong dan Otniel Wong yang mendirikan rumah produksi film yang bernama Halimoen Film.

Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa sejak tahun 1931, pembuatan film lokal mulai membuat sebuah film berbicara, pada tahun 1931 film berbicara yaitu Boenga Rosos dari Tchikembang yang merupakan percobaan pertama yang dilakukan oeh The Teng Chun berujung dengan hasil yang sangat buruk. Beberapa film yang lain pada saat itu antara lain film bicara pertama yang dibuat Halmoen Film yaitu Indonesia Malaise.
 
Dan seiring berjalannya waktu, dengan berkembangnya teknologi perkembangan film kusunya diIndonesia sangatlah membaik. Dari mulanya hanya sekedar film bisu menuju film bersuara dan pada akhirnya film modern yang kita sering tonton saat ini yang tidaklah kalah kualitasnya dari film-film luar negeri. Maka dari itu kita haruslah bangga dengan perkembangan film diIndonesia dan kita harus support para kreator dalam mengembangkan perfilman yang ada di Indonesia. 

Jika ada salah kata saya minta maaf, saya akhiri.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Sari Wulan berjudul “ Sejarah Industri Perfilman Di Batavia Tahun 1900-1942” 
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film
https://id.wikipedia.org/wiki/Perfilman_Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.