.

Rabu, 27 Maret 2019

QI WIRELESS CHARGING


Oleh  : Bagus Priyo Amanto (@H42-BAGUS)
Dalam perkembangan teknologi modern, banyak perangkat yang dapat bekerja dengan menggunakan sumber tenaga listrik konvensional, namun beberapa perangkat memiliki baterai sendiri yang optimal untuk digunakan dalam jangka waktu yang berbeda.
Smartphone, Tablet, Console game portable, hingga smartwatch merupakan beberapa contoh perangkat elektronik dengan baterai sebagai sumber daya. Penggunaan baterai pada perangkat modern mulai beralih dari baterai yang dapat diakses hingga ke baterai tanam atau yang tidak dapat diganti oleh pengguna. Beberapa tahun belakangan metode pengisian baterai berkembang menjadi banyak dan salah satu yang populer adalah teknologi Wireless Charging atau teknologi pengisian daya nirkabel.

Wireless charging atau pengisian nirkabel merupakan istilah yang digunakan untuk mengisi ulang daya baterai tanpa kabel atau nirkabel. Wireless charging pada dasarnya merupakan transmisi arus listrik dari sumber listrik ke perangkat penerima tanpa menggunakan koneksi fisik atau kabel. Arus listrik kemudian digunakan untuk mengalirkan atau mengisi ulang baterai dari perangkat penerima. Dalam hal ini perangkat penerima bisa apa saja dari smartphone, tablet atau dapat dipakai untuk forklift industri besar. Teknologi ini umumnya dapat ditemukan pada tipe-tipe smartphone high-end atau premium. 

Wireless charging sudah diperkenalkan kali pertama pada 2009. Smartphone yang menggunakan fitur tersebut adalah Palm Pre, namun pasar kurang merespons sehingga produk itu berlalu begitu saja. Saat ini, sejumlah perusahaan besar (ada 120 perusahaan) termasuk Sony, Nokia, Texas Instruments, dan Samsung telah membentuk Wireless Power Consortium (WPC) untuk mempromosikan wireless charging berbasis teknologi induksi. Hasilnya adalah standar Qi (dibaca chi, yang berasal dari Bahasa Cina yang berarti energi), sehingga teknologi Wireless charging standar disebut Qi Wireless Charging.  

Pengisian nirkabel atau wireless charging didasarkan pada prinsip wireless daya atau magnetic resonance – yang mana listrik ditransfer antara dua benda melalui kumparan. Wireless charging terdiri dari kumparan primer sebagai charger (biasanya berbentuk papan atau silinder tipis), sedangkan kumparan sekunder terletak pada bagian belakang ponsel.

Cara kerja Wireless Charging 

1.      Tegangan listrik diubah menjadi bolak-balik pada frekuensi tinggi current (AC).

2.      Arus bolak-balik (AC) yang dikirim ke kumparan pemancar oleh rangkaian pemancar. Arus bolak-balik kemudian menginduksi medan magnet berubah dalam kumparan pemancar.

3.      Arus bolak-balik yang mengalir dalam kumparan pemancar menginduksi medan magnet yang meluas ke kumparan penerima (ketika dalam jarak tertentu).

4.      Medan magnet menghasilkan arus dalam kumparan penerima perangkat. Proses dimana energi ditransmisikan antara pemancar dan penerima kumparan juga disebut sebagai kopling magnet atau resonansi dan dicapai oleh kedua kumparan beresonansi pada frekuensi yang sama.

5.      Arus yang mengalir dalam kumparan penerima diubah menjadi arus searah (DC) dengan rangkaian penerima, yang kemudian dapat digunakan untuk mengisi baterai.

Kelebihan

Sebagai halnya setiap teknologi, selalu ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Wireless Charging adalah kemudahan pengisian daya tanpa kabel, terhindar dari kerusakan konektor baik Micro USB, lighting cable, maupun USB Type C. Praktis karena dapat menghentikan charging dengan mudah hanya dengan meletakkan perangkat dan mengangkatnya dari charging pad, serta memudahkan penyediaan sarana charger di tempat-tempat umum bagi pemilik, pengembang, dan pengguna.

Kekurangan

Namun selain beberapa kelebihan tadi, saat ini teknologi Qi Wireless Charging juga memiliki beberapa kelemahan seperti ; Waktu pengisian daya yang kurang optimal karena masih teknologi baru, butuh waktu pengisian yang lebih lama. Penggunaan listrik lebih besar karena konversi energi menjadi panas, harga charger yang lebih mahal karena lebih rumit, perangkat dengan komponen wireless charger umumnya lebih tebal dibanding yang tidak memilikinya, serta area pengisian daya yang terbatas hanya di perangkat saja.


Sumber :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.