Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan
mengabadikan gambar/image. Sebelum menuju teknologi digital seperti sekarang,
fotografi melalui beberapa tahap dalam pengembangannya.
Dikutip dari Karya tulis “Perkembangan kamera dari masa ke masa” Kamera
foto berarti suatu alat yang fungsinya tidak hanya memproyeksikan citra saja,
tetapi juga menggambarkan citra tersebut ke atas sebuah media, secara permanen.
Kamera foto merupakan hasil pengembangan dari fungsi yang sudah ada pada kamera
obscura temuan Al-Hazen. Bila menelusuri sejarah penemuan kamera foto modern,
maka kita akan bertemu dengan 4 orang tokoh dari abad ke-19 yang telah berjasa
menunjukkan jalan menuju dunia fotografi modern.
Kamera ini ditemukan oleh ilmuwan Perancis, Joseph Nicephore Niepce pada
1820an saat ia bereksperiman dengan obscura. Ia menggunakan lempengan timah
dengan olesan minyak untuk media fotonya, yang dipapar 8 jam dengan sinar
matahari. Lempengan ini merupakan foto pertama yang dicetak di dunia.
Seniman dan ahli kimia Perancis Louis JM Daguerre menyempurnakan
eksperiman Niepce dengan media lempengan berlapis perak yang diasapi uap zat
yodium lalu dipapari cahaya selama 10 menit. Akhirnya didapatkanlah gambar
dengan kualitas yang lebih baik. Penemuan ini dipatenkan dan diberi nama
“Daguerreotype”. Ditempat lain William Henry Fox Talbot melakukan penelitian
media penyerap cahaya berupa kertas foto, kertas ini dilapisi zat-zat kimia dan dipaparkan cahaya matahari
sehingga obyek didepannya tercetak pada kertas. Proses ini disebut Calotype.
Pada akhirnya George Eastman dari Amerika memproduksi kamera kodak
hingga fotografi menjadi lebih dikenal. Kamera ini memiliki satu buah lensa
fokus dan satu shutter speed. Kodak membuat dunia fotografi menjadi lebih mudah
diakses oleh banyak kalangan. Kamera ini menggunakan plat untuk cetaknya. Pada
tahun 1913 dibuatlah prototype Ur-Leica yang dijual pada 1923. Kamera ini
memiliki saingan lain di Jepang yaitu Canon yang juga membuat kamera film cine
35mm. Kamera ini sangat populer setelah berakhirnya perang Korea.
Teknologi TLR dan SLR, merupakan kamera twin-lens reflex, sedangkan SLR
adalah single-lens reflex. TLR dilengkapi dua lensa dengan focal length yang
sama. Kedua lensa ini memiliki fungsi yang berbeda, pertama untuk mengambil
gambar dan lensa lainnya untuk menangkap bayangan yang telah masuk ke lensa
pertama. SLR disatu sisi, menggunakan satu lensa dengan tambahan sensor gambar
digital. Sekilas informasi, kamera berjenis digital awalnya dikembangkan untuk
mempermudah transfer pada misi-misi antariksa. SLR dipopulerkan oleh Asahi
Optical.
Selain itu, ada juga kamera mirrorless yakni kamera tanpa cermin. Kamera
ini memiliki bodi yang kecil karena tidak menggunakan cermin, namun
teknologinya sama dengan SLR. Kamera mirrorless digital menjadi salah satu yang
paling digemari di jaman sekarang. Kamera mirrorless juga dapat menggunakan
sistem lensa yang berbeda atau biasa disebut interchangeable.
Web :
Buku :
The history of
photography from the camera obscure to the beginning of the modern era, oleh H
Gernheim & A Gernheim
Jurnal :
Mirrorless
interchangeable-lens light field digital photography camera system, oleh BJ
Baek, HK Lee, YJ Kim, TC kim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.