Latar Belakang
Menurut Rahman (2013) Sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia
adalah energi fosil yang berupa bahan bakar minyak. Indonesia sendiri saat ini
masih sangat tergantung pada energi fosil. Hampir 95% dari kebutuhan energi
Indonesia masih disuplai oleh energi fosil. Sekitar 50% dari energi fosil
tersebut adalah minyak bumi dan sisanya adalah gas dan batubara.
Energi fosil adalah energi yang tak terbarukan dan akan habis pada beberapa tahun yang akan datang. Diprediksi tidak lebih dari 50 tahun lagi energi fosil di dunia akan habis. Selain karena akan habis, energi fosil juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil berdampak pada pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mendapatkan sumber energi alternatif. Dan ternyata di sekitar kita terdapat macam-macam energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi minyak yang tentunya tidak merusak lingkungan. Berikut ini adalah macam-macam energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan energi minyak:
Energi fosil adalah energi yang tak terbarukan dan akan habis pada beberapa tahun yang akan datang. Diprediksi tidak lebih dari 50 tahun lagi energi fosil di dunia akan habis. Selain karena akan habis, energi fosil juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil berdampak pada pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mendapatkan sumber energi alternatif. Dan ternyata di sekitar kita terdapat macam-macam energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi minyak yang tentunya tidak merusak lingkungan. Berikut ini adalah macam-macam energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan energi minyak:
- Air
- Matahari
- Angin
- Gelombang
Permukaan Laut
- Biogas
- Baterai
Apa itu mobil listrik?
Mobil listrik adalah mobil yang
digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi
listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil
listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian
popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakar dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan
bakar bensin yang semakin murah. Krisis energi pada tahun
1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat
pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen
kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik.
Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an
serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas
rumah kaca. Nissan Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000 unit di
seluruh dunia (sampai November 2011), dan Mitsubishi i-MiEV, dengan
penjualan global lebih dari 17.000 unit (sampai Oktober 2011), adalah kedua
mobil listrik paling laris di dunia.
Jenis Jenis Mobil Listrik
ICE – Internal Combustion Engine (Mesin
Pembakaran Internal)
Ini termasuk mobil tradisional yang anda pakai selama
ini. Mesin pembakaran tradisional ini menggunakan bensin, solar, biofuel atau
bahkan gas alam. Sebagian besar kendaraan di jalan yang ada lihat sehari-hari
di Jakarta ini tergolong ICE. Saat ini ICE yg sudah moderen secara Sudah
jauh lebih efisien bahan bakar dan memiliki emisi yang lebih rendah daripada
dekade lalu, teknologi dasar pembakaran bahan bakar untuk menciptakan tenaganya
ya tetap sama.
HEV – Hybrid Electric Vehicle (Kendaraan Listrik
Hibrida)
Yang paling umum dari kendaraan bahan bakar alternatif yang kita lihat di
jalan akhir-akhir ini – Toyota Prius adalah contoh yang paling jelas – didukung
oleh kombinasi ICE dan motor listrik (hybrid vehicle drivetrain). Sementara fungsi
yang tepat dari drivetrain HEV dapat bervariasi, pada dasarnya semuanya
memiliki karakteristik yang sama untuk memiliki gardan kendaraan hibrida dan
baterai listrik, di mana salah satu atau kedua ICE dan motor listrik
menggerakkan gardan. Baterai dapat diisi dengan beberapa cara, baik dengan
memutar generator listrik saat ICE beroperasi atau dalam beberapa kasus, dengan
mengubah energi kinetik kendaraan menjadi energi listrik melalui sistem seperti
rem regeneratif. Jenis HEV ini menghasilkan emisi karbon CO2 berkisar antara 70-80 gram/km.
PHEV –Plug-in Hybrid Electric Vehicles (Kendaraan Listrik
Hibrida Plug-in)
Mesin ini dalam banyak hal sangat mirip dengan HEV karena mereka memiliki
gardan kendaraan hibrida dan menggunakan ICE dan tenaga listrik. Perbedaan
besar dengan kendaraan ini adalah baterai isi ulangnya bisa diisi dengan cara
memasukkan “colokan” ke sumber listrik. Saat baterai habis, hibrida plug-in
mulai bertindak sebagai hibrida biasa, dengan mesin pembakaran mengambil peran
sebagai sumber tenaga utama. Contoh yang paling umum dari tipe kendaraan ini
adalah Chevrolet Volt. Jenis PHEV menghasilkan emisi karbon CO2
berkisar antara 45-50 gram/km.
BEV – Battery electric vehicles (Baterai Kendaraan
Listrik Baterai)
https://geologi.co.id/2017/10/15/mengenal-tipe-tipe-mobil-listrik/ |
Tidak seperti tiga jenis kendaraan lainnya dalam daftar ini, BEV tidak memiliki
mesin pembakaran internal atau tangki bahan bakar sama sekali dan berjalan
dengan drivetrain listrik penuh yang didukung oleh baterai isi ulang. Kendaraan
ini perlu dipasang ke sumber listrik untuk diisi, dan tergantung pada
kendaraannya, mereka memiliki waktu pengisian dan jarak mengemudi yang
bervariasi. Dua contoh paling umum dari kendaraan ini adalah Nissan Leaf
atau Tesla Model S. Baterei Electric Vehicle, kendaraan ini sudah
menggunakan aliran listrik 100% dengan menggunakan baterai elektrik yang perlu
diisi ulang. Emisi karbon CO2 yang dihasilkan berkisar 0-5 gram/km.
Pada prinsipnya setiap tipe ini menggambarkan gardan (drivetrain) spesifik
yang berbeda. Setiap gini dari gardan paralel merupakan karakterisasi HEV
konvensional. Misalnya Toyota Prius termasuk baterai dengan motor listrik
yang sejajar dengan tangki bahan bakar dan mesin pernapasan udara. Prius
memiliki dua perangkat konversi energi (motor listrik dan mesin bensin) dan dua
perangkat penyimpanan (baterai dan tangki bahan bakar). Duplikasi bagian
ini adalah salah satu alasan mengapa hibrida mahal untuk
diproduksi. Transmisi dua arah dan komputer onboard memilih fraksi daya yang
tepat dari motor dan mesin untuk menggerakkan sistem ke depan. Mesin dan
rem mengisi baterai, jadi Prius tidak terhubung ke jaringan untuk listrik
luar. Pada efisiensi optimal, Toyota Prius memerlukan bahan bakar yg
sangat ekonomis antara 40 sampai 50 mil per galon, atau 17-20 kilometer per
liter.
Manfaat Mobil Listrik
- Tanpa
Emisi
- Tidak
bising
- Lebih
cepat
- Lebih
Murah
- Biaya
Perawatan sangat minim
- Tidak
perlu bensin (menggunakan Baterai)
Daftar Pustaka
Rahman Abdul.2013.PEMBUATAN MOBIL LISTRIK UNTUK SOLUSI TRANSPORTASI
RAMAH LINGKUNGAN (MOBIL BASKARA).Jurnal Riset Daerah.Vol.XII,No.2
https://jrd.bantulkab.go.id/wp-content/uploads/2017/2013/04-jrd-ags-13-1.pdf (diakses
pada 24 Maret 2019)
https://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_listrik (diakses
pada 24 Maret 2019)
https://showroommobil.co.id/info-mobil/manfaat-mobil-listrik/
(diakses pada 24 Maret 2019)
https://geologi.co.id/2017/10/15/mengenal-tipe-tipe-mobil-listrik/ (diakses
pada 24 Maret 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.