Sistem manusia mesin
Kombinasi
antar satu atau beberapa manusia dengan
satu atau beberapa mesin yang saling berinteraksi untuk menghasilkan outpu
tertentu
1.
Mengerjakan
berbagai pekerjaan fisik yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
2.
Mengendalikan
proses yang dilakukan mesin.
3.
Saling
kerja dalam sam workplace dengan mesin.
Tipe Hubungan Manusiadan Mesin dalam Sistem Manusia Mesin:
1.
Manual:
Manusia dominan sebagai sumber tanaga, melakukan transformasi input menjadi
output pengendali
2.
Semi
Otomatis: Dominasi manusia berkurang, sebagai pengontrol
3.
Otomatis:
Mesin dominan, manusia sebagai pemotor
Ergonomi
1.
Design
alat
2.
Design
tempat kerja
3.
Design
kontrol dan display
4.
Mengembangkan
prosedur kerja
5.
Minimasi
efek faktor luar
Latar Belekang Masalah
Industri
saat ini hampir semua proses produksi menginginkan kualitas mutu yang
terbaik dan juga jumlah produksi yang
besar. Waktu pengerjaan produk dengan proses manual lebih lama dan jumlah
produksi sedikit. Perkembangan teknologi dan tuntutan proses produksi di
industry dituntut pembuatan suatu produk melalui proses otomatisasi.
Sistem
pengendalian dan pengontrolan berbasis PLC ( Programmable Logic Control ) akhir
akhir ini sedang dikembangkan seiring dengan tuntutan industri. Laju
perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini, system kendali suatu mesin tidak
menggunakan system pengendali konvensional yang mengguanakan saklar magnet (
Magnetic Controller ), tetapi sebagian besar menggunakan PLC, dan emmpunyai
keistimewaan dibandingkan dengan saklar magnet kendali konvensional.
Rumusan Masalah
Perkembangan
teknologi dan tuntutan proses produsi di indutri menuntut pembuatan suatu
produk dan aktifitas lainya melalui proses otomatisasi. Oleh karena itu pada
proses support produksi juga dibutuhkan keahlian Penggunaan dan Pengaplikasian
otomatisasi Khususnya dip roses pembukaan mould pada proses servis / perbaikan.
Hal ini harus dilakukan karena:
·
Banyaknya
terjadi kecelakaan kerja akibat dari pembukaan mould secara konvensional.
·
Waktu
Pembukaan mould secara konvensional terlalu lama dan memakan banyak energy atau
usaha
·
Rusaknya
bagian – bagian mould secara fisik. Dan juga kualitas mould
Pembahasan
Servis atau Pembukaan mould pada
perusahan sangat sering terjadi apalagi jika produksi masal, banyak hal yang
menjadi penyebab terjadinya kerusakan mould. Proses pembukaan mould menjadi
salah satu faktor penyebab terjadinya kerusakan baik kerusakan mesin maupun
kerugian pekerja. Karena, hal ini terjadi adanya pembukaan mould dengan cara
konvensional yaitu:
·
Pemukulan
bagian atas karena tidak lancarnya pillar pengarah mould dengan bushing cavity.
·
Pengunaan
jungkit untuk mebuka mould yang dapat mengenai core dan cavity unit yang dapat menyebabkan
defect mesin dan juga produk.
·
Pemukulan
oleh pekerja dapat menyebabkan sakit dan juga adanya resiko terjepit pada saat
buka tutup mould.
Sehingga banyak sekali resiko yang
dialami pekerja baik resiko secara langsung maupun jangka panjang. Oleh sebab
itu diperlukan penerapan / pengaplikasian teknologi dalam proses ini untuk
meminimalisir kerugian tersebut. Penggunaan PLC merupakan pilihan masa kini
dengan melihat sisi efektivitas kerja dan tenaga. PLC sebagai system yang
mengatur jalanya mesin sedangkan kita sebagai pengontrol, penginput data
perintah untuk diproses mesin dan pemasangan mould terhadap mesin. PLC digunakan karena dapat meningkatkan
kualitas dan juga kuantitas kerja dengan meminimalisir kerugian yang ada. Terdapat
sensor sensor sebagai pengaman dan juga piston dan motor sebagai penggerak baik
membuka atau menutup mould. System kerja dari pembukaan mould menggunakan PLC
ini adalah seperti cara kerja mesin injection dan peran manusia hanya
menempatkan mould antara plate clamp dan juga pengontrol, sehingga cara ini
sangat efektif dan efisien dan juga memeinimalisir kecelakaan kerja yang dapat
terjadi.
Kesimpulan
Era globalisasi saat ini indutri
sangat membutuhkan kecepatan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. PLC
dan ototmasi pneumatic banyak digunakan indutri saat ini karena banyak
keuntungan yang diperoleh walaupun nilai investasi untuk membuat system
otomatisasi yang menggunakan PLC sangat besar. Hal ini tidak menjadi penghalang
bagi para pelaku usaha untuk membuat produk yang berkualitas dan jumlah
produksi yang banyak tanpa mengabaikan keselamatan dan kesehatan pekerja.
Daftar
Pustaka:
1.
Purwanto,
Wahyu. 2004. Teknik Tata Cara Kerja Modul Sistem Manusia Mesin. dalam link http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/43724/aaaba25348914b1f92a419f3456d8d23 (diunduh 19 sept 2016).
2.
Ismail,
Yasir. 2014. Perancangan Mesin Weight Checker Otomatis dengan Sistem Pneumatik
Berbasis Programmable Logic Control (PLC).E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 No.1
dalam link http://download.portalgaruda.org/article.php?article=293136&val=6281&title=PERANCANGAN%20MESIN%20WEIGH%20CHECKER%20OTOMATIS%20DENGAN%20SISTEM%20PNEUMATIK%20BERBASIS%20PROGRAMMABLE%20LOGIC%20CONTROLLER%20(PLC)
(diunduh 19 sept 2016).
3.
Munadi,
Beni Anggoro. Design dan Pemodelan Humanoid Robot. E- Jurnal Undip dalam link http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi (diunduh 19 sept 2016).
Wismoyo aris munandar
BalasHapus@C30-WISMOYO
Menurut saya dengan adanya PLC (programmable logic control) dapat membantu para pekerja sehingga dapat menghasilkan kualitas produk yang baik selain itu juga dapat mengurangi resiko kecelakan kerja.
@C31-Catur
BalasHapusProgram PLC dapat membantu pekerjaan manusia dengan mengurangi resiko kecelakaan kerja dan mempercepat produksi
@C31-Catur
BalasHapusProgram PLC dapat membantu pekerjaan manusia dengan mengurangi resiko kecelakaan kerja dan mempercepat produksi
Wismoyo aris munandar
BalasHapus@C30-WISMOYO
Menurut saya dengan adanya PLC (programmable logic control) dapat membantu para pekerja sehingga dapat menghasilkan kualitas produk yang baik selain itu juga dapat mengurangi resiko kecelakan kerja.
@c29-FAJAR
BalasHapusFAJAR ARI UTOMO
dunia industri memang selalu berusaha mancapai efisiensi dan efektifitas 100 %. maka dari itu teknologi PLC diperlukan sebagai pengganti tenaga manusia (manual). karena PLC tidak kenal lelah, tidak melakukan kesalahan dan cocock untuk mnengkontrol produksi skala besar dan cepat.